Kapitalisasi pasar kripto di pekan pertama September bergerak dalam rentang sempit sekitar US$3,8 triliun, menunggu langkah berikutnya. Apakah akan terjadi breakout atau justru aksi jual? Jawabannya mungkin segera terkuak.
Dalam konteks ini, beberapa altcoin mencatat penurunan tajam di cadangan exchange. Aset-aset ini kini membawa momentumnya sendiri. Jika sentimen pasar secara keseluruhan berubah positif, sinergi ini bisa sangat menguntungkan bagi pembeli awal.
1. Ethereum (ETH)
SponsoredDalam dua bulan terakhir, berita tentang perusahaan yang mengakumulasi ETH hampir muncul setiap hari.
Data dari Strategic ETH Reserve mengungkap bahwa hingga 5 September, perusahaan telah membeli lebih dari 4,7 juta ETH (senilai lebih dari US$20,5 miliar) untuk cadangan strategis mereka.
Akibatnya, jumlah ETH di exchange turun drastis. Laju penurunan bahkan makin cepat dalam beberapa bulan terakhir, terlihat jelas dari grafik yang makin curam.

Data CryptoQuant membeberkan bahwa pada pekan pertama September, hanya tersisa sekitar 17,3 juta ETH di exchange. Laporan BeInCrypto baru-baru ini memperingatkan bahwa ETH menghadapi risiko supply shock yang jarang terjadi.
Sementara itu, Ecoinometrics melaporkan bahwa arus masuk ETF Ethereum terus memperkecil kesenjangan dengan Bitcoin. Ini menyoroti pergeseran minat investor, dengan semakin banyak perhatian tertuju pada ETH.
Sponsored Sponsored“Sejak pertengahan Juli, arus masuk ETF Bitcoin stagnan. Sebaliknya, Ethereum justru mencatat rekor arus masuk terkuat sejak peluncuran. Meski Bitcoin masih unggul jauh, Ethereum kini mengejar dengan cepat,” terang Ecoinometrics.
2. Euler (EUL)
Data Santiment menunjukkan bahwa cadangan EUL di exchange turun ke level terendah dalam setahun, yaitu 358.000 EUL di pekan pertama September.
Dari puncak akhir Agustus sebesar 795.000 EUL, lebih dari 437.000 token sudah ditarik dari exchange.
Menariknya, akumulasi ini terjadi hanya seminggu sebelum EUL resmi listing di Bithumb, yang kemudian memicu lonjakan harga lebih dari 30%.
Sponsored
Data on-chain mengindikasikan bahwa smart money bergerak lebih dulu, mengumpulkan EUL sebelum pengumuman. Namun, motivasinya nampaknya lebih dari sekadar strategi sell the news. Hal ini bisa mencerminkan meningkatnya kepercayaan investor pada proyek ini.
Laporan BeInCrypto terbaru menunjukkan bahwa protokol peminjaman ini berhasil mencetak rekor tertinggi TVL lebih dari US$1,5 miliar pada September. Selain itu, pendapatan dan biaya protokol melonjak lebih dari 500% sepanjang 2025, menandakan adopsi pengguna yang sangat kuat.
3. Maple Finance (SYRUP)
Data Santiment mengungkapkan cadangan SYRUP di exchange turun ke titik terendah tiga bulan, yakni 61,15 juta SYRUP. Sejak awal September, lebih dari 20 juta token telah keluar dari exchange.
Tren turun ini sebenarnya sudah dimulai sejak Juli. Namun, harga SYRUP masih bertahan di sekitar US$0,5 dan belum berhasil menembus di atas US$0,6.
Sponsored Sponsored
Akumulasi ini bisa menjadi sinyal bahwa kepercayaan investor atas SYRUP kembali menguat, sekaligus membuka peluang terjadinya reli harga.
Data tambahan dari DeFiLlama membeberkan bahwa TVL Maple Finance melonjak 600% tahun ini, dari US$300 juta pada awal 2025 menjadi rekor tertinggi US$2,18 miliar pada September. Platform peminjaman aset digital ini kini melaporkan aset kelolaan atau assets under management (AUM) sebesar US$3,35 miliar. Angka-angka ini menegaskan potensi naik SYRUP yang signifikan.
Ketiga altcoin ini memiliki benang merah yang sama: Ethereum dan proyek-proyek dalam ekosistemnya. Maka dari itulah, narasi ini berpotensi menjadi kekuatan pendorong utama pasar hingga akhir tahun.
Bagaimana pendapat Anda tentang 3 altcon yang giat investor akumulasi ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!