Melihat pergerakan Bitcoin (BTC) yang masih terkonsolidasi, trader Bittime David Oswald memandang terdapat beberapa opsi token yang patut dipantau sebagai alternatif investasi.
Kepada BeinCrypto, David menjelaskan bahwa beberapa token ini cukup potensial saat harga BTC sedang bergerak flat.
“Altcoin itu antara lain Hyperliquid (HYPE), Litecoin (LTC) dan juga Ether (ETH),” jelas David.
Menurut pandangannya, terdapat beberapa hal yang mendukung pergerakan token-token tersebut. Mulai dari historikal pergerakan harga, nilai kapitalisasi pasar dan potensi dari proyek token itu sendiri ke depannya.
Melihat lebih jauh, baik HYPE, LTC dan ETH saat ini bergerak bervariasi. Dimana HYPE dalam 24 jam terakhir berdasarkan CoinGecko sempat mencatatkan koreksi 9,8% ke level US$23,09. Kemudian LTC tampil semringah dengan apresiasi 10,5% di 24 jam ke belakang ke harga US$135,98 dan ETH yang mengukir peningkatan harga 2,1% ke kisaran US$2.716.
Sementara jika dilihat perkembangan terkini dari masing-masing token, HYPE baru saja merilis HyperEVM yang dirancang untuk meningkatkan kemampuan smart contract di blockchain. Sementara Litecoin, belum lama ini mendapatkan angin segar dari pengakuan SEC atas ETF Litecoin yang diajukan oleh Grayscale.
Sedangkan Ethereum, token dengan kapitalisasi pasar kedua setelah Bitcoin itu bakal memulai upgrade Ethereum Pectra yang rencananya berjalan pada April tahun ini.
Volatilitas Bitcoin Telah Sangat Menurun
Nah membincang Bitcoin, sejak akhir November harga jawara kripto itu bergerak pada kisaran yang sangat ketat, antara US$91.000 dan US$109.000. Hal itu menunjukkan bahwa volatilitas Bitcoin telah sangat menurun.
Berdasarkan Glassnode, data volatilitas 2 minggu Bitcoin telah turun ke angka tahunan 32%, salah satu level terendah dalam beberapa tahun. Selain itu, kontrak opsi yang menyiratkan volatilitas satu bulan, yang merupakan ekspektasi pasar untuk volatilitas selama empat minggu, telah turun di bawah angka tahunan 50%. Hal itu lagi-lagi merupakan salah satu level terendah dalam beberapa tahun.
CMO Bittime, Immanuel Giras Pasopati mengatakan volatilitas cenderung memberi arti berbalik arah. Hal itu berarti pergerakan pasar yang tiba-tiba menjadi stabil sering kali membuka jalan bagi pergerakan besar ke kedua arah dan sebaliknya. Semakin lama dan ketat konsolidasi, semakin dahsyat ledakan volatilitas yang akhirnya terjadi.
“Indeks Fear dan Greed untuk Bitcoin mencapai titik netral, yang secara efektif melakukan reset pergerakan. Perubahan perilaku indeks dapat meningkatkan prospek jangka pendek untuk membuka jalan menuju kenaikan,” jelasnya.
Menurutnya, stabilisasi indeks yang mendekati netral menunjukkan bahwa trader ragu-ragu dan berhati-hati tentang apa yang akan terjadi dengan Bitcoin selanjutnya. Mengingat bahwa Bitcoin masih bergerak dalam kisaran konsolidasi sideways.
Bagaimana pendapat Anda tentang prospek 3 altcoin di atas? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.
