Abra, perusahaan penyedia dompet kripto dan investasi, baru saja mengumumkan kerja sama strategisnya dengan perusahaan kartu kredit American Express (Amex). Dengan kemitraan tersebut, Abra akan memiliki kartu kredit yang bisa digunakan untuk berbelanja namun berhadiah aset kripto.
Founder dan CEO Abra, Bill Barhydt, mengatakan, hadiah berupa aset kripto bisa didapatkan sepanjang pengguna menggunakan kartu kredit untuk di jaringan American Express. Meski begitu, tidak semua hadiah yang didapatkan atas transaksi berupa kripto. Mereka juga menyediakan hadiah tradisional lain, seperti fasilitas makan.
Setiap pengguna yang menggunakan kartu kredit tersebut lanjutnya, bisa memilih untuk menerima hadiah dalam bentuk token ERC-20 Crypto Perx (CPRX) Abra atau aset kripto lainnya.
“CPRX merupakan token utilitas yang sudah dimiliki oleh lebih dari 1 juta orang melalui fasilitas Abra,” katanya.
Lebih lanjut, dirinya mengatakan, agar bisa mendapatkan kartu kredit Abra setiap pengguna harus terdaftar di Abra. Nantinya, aset kripto yang sudah didapatkan bisa juga dikonversi ke berbagai aset kripto lainnya.
President of Global Network Services American Express, Mohammed Badi, menjelaskan perusahaan telah melakukan modernisasi jaringan American Express dalam beberapa tahun terakhir.
“Kami ingin meluncurkan proposisi nilai yang inovatif dan terdepan. Ini adalah produk pertama persahaan yang ada di platform tersebut,” jelasnya.
Kedua perusahaan ingin mengadopsi fitur yang selama ini memang diburu oleh para pengguna, yakni reward. Namun, dalam skema yang mereka jalankan, reward yang selama ini berupa poin ataupun potongan harga diubah menjadi aset kripto.
Barhydt menambahkan, ke depannya perusahaan juga berniat meluncurkan jaminan kripto sebagai jaminan kredit. Dengan demikian, saldo aset kripto yang terdapat di dalam Abra bisa memengaruhi limitasi dari pengajuan kredit pengggunanya.
Selain Gandeng America Express, Abra Juga Genjot Fitur NFT
Ekspansi Abra di tahun ini bakal berjalan masif. Selain sukses menggandeng kemitraan dengan Amex, Abra juga berencana untuk merilis bursa non-fungible token (NFT) yang terintegrasi dengan aplikasinya saat ini.
Bill mengatakan bahwa perusahaan akan menciptakan aplikasi yang terintegrasi, di mana aset kripto, termasuk NFT, bisa dengan mudah digunakan.
Saat ini, kebanyakan aplikasi decentralized finance (DeFi) bekerja sangat kompleks dan memiliki biaya yang tidak murah. Oleh karena itu, Abra berusaha membuat para penggunanya tetap di aplikasi Abra, bahkan untuk masuk ke dalam bursa NFT global. Fitur NFT ini diharapkan baru akan tersedia pada akhir tahun ini.
“Anda tidak harus menjadi Ph.D. di MetaMask untuk membeli atau menjual NFT. Fitur NFT baru kami akan mempermudah pembelian dan penjualan NFT dari berbagai pasar,” lanjut Barhydt.
Selain American Express, perusahaan kartu kredit lainnya juga sudah lebih dulu mengumumkan kerjasama dengan perusahaan kripto. Mulai dari Visa, yang menggandeng BlockFi, dan Mastercard, yang bekerja sama dengan bursa kripto Gemini.
Tingginya tingkat adopsi aset kripto di banyak negara menjadi salah satu alasan bagi perusahaan untuk masuk dan mengembangkan ekosistem kripto. Berdasarkan data Pew, sampai dengan kuartal pertama tahun ini, sekitar 16% dari seluruh populasi di AS, pernah berinvestasi atau melakukan jual beli aset kripto, dimana 4 dari 10 pria yang berusia 18 tahun hingga 19 tahun dilaporkan pernah berinvestasi atau memperdagangkan aset kripto.
Sebagai catatan, sepanjang kuartal pertama tahun ini, American Express membukukan laba bersih sebesar US$2,1 miliar dengan total pendapatan konsolidasian setelah dikurangi beban bunga adalah US$11,7 miliar.
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.