Sebuah laporan baru mengklaim bahwa investor ritel AS semakin menyukai aset kripto, dengan adopsi meningkat sebesar 50% tahun ini. Meskipun pasar terbesar, India memiliki tingkat penggunaan akar rumput yang lebih tinggi.
Stablecoin juga tumbuh ke tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya, memungkinkan pengguna untuk dengan mudah bertransaksi antara TradFi dan Web3. Hype ritel untuk aset digital semakin meningkat, meskipun institusi menjadi lebih berpengaruh.
SponsoredAdopsi Aset Kripto di AS Meningkat
TRM Labs, sebuah perusahaan analisis kripto yang menyelidiki kejahatan dan telah mengeluarkan laporan besar tentang aktivitas Web3 ilegal, kini beralih ke topik yang kurang sensasional. Secara khusus, perusahaan ini menyusun sebuah laporan tentang adopsi kripto dan stablecoin di seluruh dunia, menentukan bahwa AS tumbuh sebesar 50% dalam periode ini:
“Volume transaksi kripto di AS naik sekitar 50%, dibandingkan dengan periode yang sama pada 2024, menjadi lebih dari US$1 triliun. Ini mengukuhkan posisi AS sebagai pasar kripto terbesar secara global dalam istilah absolut… menyoroti bahwa pertumbuhan ini adalah bagian dari tren berkelanjutan selama beberapa tahun,” klaimnya.
Beberapa faktor kunci memastikan bahwa adopsi kripto di AS lebih dari sekadar kebetulan. Segala sesuatu mulai dari inisiatif regulasi pro-kripto Presiden Trump hingga arus masuk institusional besar-besaran telah menyebabkan lalu lintas exchange meningkat 30% pada akhir 2024 dan awal 2025, dan minat konsumen hanya semakin meningkat sejak saat itu.
Menunjukkan Sentimen Akar Rumput
Untuk lebih jelasnya, meskipun adopsi kripto di AS sangat tinggi, itu bukanlah pemimpin dunia. India, yang melihat transaksi on-chain meningkat tiga kali lipat dalam 30 bulan terakhir, bahkan lebih baik. Bersama dengan Pakistan dan Bangladesh, India membantu Asia Tenggara mengukuhkan statusnya sebagai wilayah dengan pertumbuhan adopsi kripto tercepat.
Beberapa wilayah lain juga menunjukkan adopsi yang mengesankan. Empat negara Afrika Utara, Mesir, Maroko, Aljazair, dan Tunisia, masuk dalam 50 negara teratas berdasarkan penggunaan kripto meskipun ada larangan dan pembatasan pemerintah formal.
Namun, terlepas dari adopsi akar rumput, nilai moneter pasar kripto AS yang sangat besar telah meninggalkan dampak besar. TRM melaporkan bahwa lebih dari 90% stablecoin dipatok ke dolar AS, dan pasar ini sedang booming. Transaksi stablecoin on-chain mencapai rekor tertinggi tahun ini, dan tidak menunjukkan tanda-tanda berhenti.
Laporan ini penuh dengan data menarik tentang sejumlah tren global lainnya, namun ada satu kesimpulan penting: meskipun institusi mengambil alih lebih banyak pasar, sentimen ritel sedang booming. Kripto menjadi bagian yang diakui dari arus utama keuangan dunia, yang dapat menghadirkan peluang besar.