Menurut penelitian baru, adopsi aset kripto di AS nampaknya semakin meningkat di kalangan generasi yang lebih tua. Tingkat pendidikan dan kepemilikan aset kripto di demografi usia di atas 40 tahun meningkat secara stabil.
Tabungan pensiun dan lindung nilai terhadap inflasi adalah kekhawatiran terbesar kelompok ini, sementara kompleksitas platform menjadi hambatan terbesar mereka untuk masuk. Crypto Schools secara eksklusif membagikan data survei ini dengan BeInCrypto.
Generasi Tua Mulai Masuk ke Aset Kripto
Adopsi aset kripto adalah perhatian yang jelas dan mendesak bagi industri ini, dan generasi Milenial telah menjadi pelopor selama beberapa tahun terakhir, dengan tingkat minat yang terus berlanjut. Adopsi aset kripto oleh Gen Z (Zoomer) juga cukup tinggi, namun studi baru menunjukkan bahwa generasi yang lebih tua mungkin sekarang memimpin.
Crypto Schools baru saja merilis data tentang adopsi Web3 berdasarkan generasi, mengungkapkan beberapa wawasan berguna. Mereka mengklaim bahwa 28% dari pelajar aset kripto baru berusia di atas 40 tahun tahun lalu, sementara angka ini hanya 19% pada 2023.
Selain itu, demografi yang sama ini 6% lebih mungkin untuk benar-benar menyelesaikan kursus dibandingkan pengguna yang lebih muda.
“Statistik ini jelas menunjukkan pergeseran signifikan dalam siapa yang terlibat dengan aset kripto. Sementara generasi muda adalah pengadopsi awal, sekarang kita melihat lonjakan minat dari mereka yang berusia di atas 40 tahun yang menyadari potensi manfaat untuk masa depan keuangan mereka,” klaim Ran Neuner, CEO Crypto Schools.
Perencanaan pensiun telah mendorong adopsi aset kripto selama beberapa tahun sekarang, dan ini adalah topik yang menarik bagi generasi yang lebih tua.
39% dari pelajar baru di atas 40 tahun mencantumkan ini sebagai motivasi utama mereka untuk mendapatkan lebih banyak pengetahuan, dan menggunakan aset kripto untuk lindung nilai terhadap inflasi juga sangat populer.
Kemungkinan Peringatan dan Peluang
Namun, data adopsi berdasarkan generasi ini berasal dari statistik pendaftaran Crypto Schools sendiri. Para pelajar di atas 40 tahun ini mencantumkan kompleksitas platform sebagai hambatan terbesar mereka untuk masuk.
Sementara itu, studi lain menunjukkan bahwa Zoomer menggunakan alat trading canggih dan platform sejenis lainnya dengan tingkat yang lebih tinggi, jadi mereka mungkin tidak memerlukan pembelajaran mendalam ini.
Untungnya, Crypto Schools juga menyertakan beberapa data yang tidak spesifik platform, mendukung kesimpulannya. Misalnya, mereka mengklaim bahwa 37% pemilik aset kripto di AS adalah Gen X atau Baby Boomers, dibandingkan dengan 13% di negara lain.
Di AS, adopsi aset kripto di generasi yang lebih tua melampaui standar global.
Jika akurat dan representatif, data ini bisa memiliki implikasi menarik bagi pasar. Rencana Presiden Trump untuk memasukkan aset kripto dalam pensiun dan 401(k) telah sudah membuat investor bersemangat, berpotensi membuka ceruk investasi baru.
Jika demografi yang lebih tua terus menunjukkan minat pada Web3 seperti ini, pasar tersebut bisa tumbuh jauh lebih besar.
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.
