Freysa, yakni protokol AI agent, mengukir reli harga 47% setelah Coinbase resmi menambahkan token FAI ke dalam roadmap listing-nya. Kapitalisasi pasarnya langsung meroket dari US$140 juta ke lebih dari US$200 juta hanya dalam kurun waktu 15 menit. Volume perdagangannya turut terdongkrak nyaris 4.000%.
Proyek ini berkembang pesat dalam waktu singkat berkat keterlibatan nama besar di industri Ethereum seperti Eric Conner. Minat yang melambung pada Freysa AI menjadi sinyal positif bagi sektor AI agent secara keseluruhan. Ini terutama setelah periode likuidasi besar-besaran dalam sebulan terakhir.
Coinbase Akan Listing FAI
Coinbase, sebagai salah satu crypto exchange terbesar, telah berulang kali menunjukkan pengaruhnya dalam memantik lonjakan harga spektakuler token yang masuk ke dalam roadmap listing mereka.
Umumnya, aset yang masuk ke dalam daftar ini mendapatkan listing resmi dalam beberapa hari. Kemarin (20/3), Coinbase mengumumkan penambahan FAI ke roadmap-nya, yang seketika membuat harga token melejit hampir 50% dalam waktu singkat.
- Baca Juga: Top 5 Proyek AI Crypto Populer 2025

Sebagai informasi, Freysa adalah AI agent yang berjalan di blockchain Base. Konsepnya mirip dengan gim di mana pengguna berusaha membujuk AI untuk melepaskan dana dalam pool hadiah. Untuk berpartisipasi, pengguna perlu membayar biaya guna mengirim pesan, lalu berusaha menaklukkan pemrograman Freysa demi mendapatkan reward finansial.
“Freysa lahir sebagai eksperimen untuk menguji kemandirian dan transparansi AI, membuktikan bahwa AI bisa beroperasi secara otonom dalam batasan yang ketat. Masa depan bukanlah tentang manusia melawan AI, tetapi manusia yang disokong AI. Seiring dengan meningkatnya kecerdasan, koordinasi juga harus berkembang,” tutur Eric Conner, pengembang utama Freysa.
Proyek ini dirancang untuk mendorong pengguna berinteraksi dengan AI, sekaligus membangun ketahanan pada strategi yang digunakan manusia untuk melewati sistem keamanan.
Sebelum mendirikan Freysa, Conner telah menjadi pengembang Ethereum selama 11 tahun sebelum akhirnya meninggalkan komunitas tersebut sekitar dua bulan yang lalu. Dengan kata lain, Freysa masih dalam tahap awal, namun sudah cukup matang untuk dipertimbangkan dalam daftar listing Coinbase.
Faktanya, token FAI pertama kali dibuat pada November 2024 silam, jauh sebelum Conner meninggalkan Ethereum. Namun, proyek ini telah memiliki landasan kuat untuk berkembang.
Dalam jangka panjang, tantangan utama bagi Freysa yakni meredupnya minat pasar atas token-token berbasis AI. Sentimen seputar sektor AI agent telah menukik drastis sepanjang Maret. Dengan demikian, listing FAI di Coinbase bisa menjadi pemicu yang mengembalikan momentum ke sektor ini.
Bagaimana pendapat Anda tentang reli spektakuler Freysa AI imbas melantainya ke roadmap listing Coinbase ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.
