Lihat lebih banyak

Hacker Asal Inggris Raya Berpotensi Diekstradisi ke AS usai Lancarkan Peretasan Kripto Bermodus Sim Swap

2 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Seorang pria warga negara Inggris Raya bernama Robert Barr tengah dicari oleh pemerintah AS akibat kejahatan kripto yang dilakukannya sejak 2017.
  • Barr adalah salah satu dari antara 3 orang yang dituduh melakukan pencurian identitas menggunakan modus sim swap dan wire fraud.
  • Barr akan diekstradisi ke Georgia, menyusul adanya investigasi dari juri agung.
  • promo

Seorang pria warga negara Inggris Raya berusia 24 tahun berpeluang diekstradisi ke Amerika Serikat, setelah adanya peretasan bermodus sim swap di pertengahan 2021 lalu, yang menyasar seorang pialang kripto di Boston.

Adalah Robert Barr yang akan diekstradisi ke Amerika Serikat, menyusul peretasan kripto yang terjadi di Mei dan Juli 2017. Jaksa AS mengatakan bahwa Barr dan seorang warga London bernama Corey De Rose merampok Reggie Middleton, seorang pialang di Boston, sebelum mentransfer uangnya ke dompet kripto lain.

Curi Identitas Korban Lewat Modus Sim Swap

Sim swap merupakan jenis peretasan kripto ketika pelakunya mentransfer nomor telepon seseorang ke perangkat lain, tanpa otorisasi dari yang bersangkutan. Modus ini memungkinkan pelaku untuk menerima komunikasi yang terkait dengan nomor telepon tersebut; termasuk akses ke alamat email, kata sandi, dan tentu saja, dompet kripto.

Ketika Mei 2017 silam, Barr dan seorang warga AS, Anthony Frances Faulks, melakukan sim swap kepada telepon milik seorang perempuan. Dari aksinya tersebut, mereka menggondol dana di bawah setengah juta GBP, kemudian mereka kabur dan mengalihkan dana tersebut ke dompet kripto yang berbeda. Menurut jaksa AS, Barr terkena 8 dakwaan di negara bagian Georgia, termasuk wire fraud dan pencurian identitas, setelah adanya investigasi oleh juri agung pada tahun 2020.

Perkembangan Kasus Robert Barr Sejauh Ini

Barr ditahan oleh polisi Skotlandia saat bulan Februari 2021, usai FBI memberi tahu mereka perihal perilaku Barr. Setelah muncul di pengadilan, Barr dikembalikan ke tahanan, sebelum akhirnya proses ekstradisi dimulai secara resmi April kemarin.

Sebenarnya, ia sempat dibebaskan dengan jaminan kepada ibunya di Klibirnie saat Oktober tahun lalu.

Namun, minggu lalu, permintaan Barr untuk mengabaikan kasus yang tengah bergulir dan perintah penahanan ditolak. Ia diperkirakan akan mendengarkan pembacaan atas putusan ekstradisinya nanti dalam tahun ini.

Sementara itu, rekan Barr, De Rose (22 tahun), memenangkan kasus ekstradisinya di bulan Januari tahun ini. De Rose juga dituduh telah meretas sebuah akun kripto pada 2017.

Seorang Kawan Lama Sebut Barr Terkadang Agak Keterlaluan

Dulunya Barr merupakan salah seorang anggota kelompok hacker remaja. Seorang kawan Barr dari kelompok itu mengatakan terkadang Barr agak keterlaluan.

“Kami masih muda, sekitar 15-16 tahunan, dan, buat saya, itu sangat seru…Anda bisa mengambil akun, seringkali yang tidak aktif dan tidak digunakan, sehingga tidak ada kerugian bagi siapa pun, dan menjualnya ke orang lain yang menginginkan nama pengguna tersebut. Saya pikir Robert [Barr] tidak sepenuhnya memahami keparahan tindakannya dan melihatnya sebagai sesuatu yang sedang terjadi di komputernya,” tutur kawan Barr.

Sedangkan, ibu dan ayah tiri Barr, menolak untuk berbicara pada awak media.

Tahun lalu, perusahaan raksasa telekomunikasi AT&T dituntut atas kehilangan kripto milik pelanggannya senilai US$560.000, yang diakibatkan oleh sim swap. Selain itu, ada pula pengguna lainnya yang kehilangan US$7.300 dari akun Coinbase miliknya, usai terjadi serangan sim swap pada akun T-Mobile-nya.

Perusahaan crypto exchange seperti Coinbase tidak memberikan ganti rugi atas penipuan sim swap. Alasannya, karena pencurian dana terjadi bukan akibat pembobolan keamanan dari pihak mereka, melainkan pencurian identitas.

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

482684f67f7c6a6c68bb22d21073cef7?s=120&d=wp_user_avatar&r=g
David Thomas
David Thomas lulus dari Universitas Kwa-Zulu Natal di Durban, Afrika Selatan, dengan gelar kehormatan di bidang teknik elektronik. Dia bekerja sebagai insinyur selama delapan tahun, mengembangkan perangkat lunak untuk proses industri di perusahaan spesialis otomasi Afrika Selatan, Autotronix (Pty) Ltd, sistem kontrol pertambangan untuk AngloGold Ashanti, dan produk konsumen di Inhep Digital Security, sebuah perusahaan keamanan dalam negeri yang sepenuhnya dimiliki oleh konglomerat Swedia,...
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori