Aksi pembobolan aset digital berupa NFT kembali terjadi. Salah satu seniman dan pencipta NFT, Mike Winklemann alias Beeple mengatakan bahwa akun Twitter pribadinya sempat mengalami peretasan.
Para peretas menyebarkan link palsu untuk mengikuti raffle Louis Vuitton NFT. Total NFT dan aset kripto yang raib dari berbagai pengguna ditaksir mencapai US$438 ribu atau sekitar Rp6,42 miliar dengan asumsi kurs Rp14.660.
Peretasan terjadi pada hari Minggu (22/5) kemarin. Analis keamanan MetaMask, Harry Denley, dalam akun Twitter-nya juga sudah mengingatkan bahwa akun Twitter @Beeple diretas dan mengimbau untuk tidak mengklik link apapun yang diberikan.
Dalam sebuah utas di akun @harry.eth, Denley juga menginformasikan bahwa link tersebut adalah phishing yang bakal merampas dana penggunanya. Link palsu tersebut bertahan di akun Twitter @Beeple selama 5 jam.
Penipu tersebut beberapa kali mengirimkan link palsu untuk menjebak para mangsanya. Dalam tweet pertama, penipu berhasil menggondol 36 ETH. Kemudian, di tweet berikutnya, penipu merampas lebih banyak lagi aset digital, yakni sebanyak 62,35 ETH, 37,59 WETH dan 45 buah NFT.
Token digital yang dicuri juga bukanlah token digital biasa, beberapa di antaranya memiliki nilai yang lumayan. Misalnya, Mutant Ape Yacht Club, VeeFriends dan Otherdeeds.
NFT curian dijual pada marketplace NFT OpenSea, sementara aset kripto lainnya di jual dalam mixer kripto untuk mengelabui aktivitasnya.
Beeple Bukan Sembarang Seniman NFT
Mike Winklemann sendiri bukanlah sembarang seniman NFT. Ia berhasil menggandeng merek-merek besar dunia untuk berkolaborasi di dunia aset digital. Teranyar, Beeple berkolaborasi dengan Louis Vuitton dengan merancang 30 NFT yang diperuntukkan pada gim seluler, Louis The Game. NFT tersebut akan menjadi hadiah bagi para pemain. Sepertinya, para penipu memanfaatkan momentum tersebut untuk bisa menipu para pengguna.
Selain itu, Beeple juga merupakan perancang dari 3 NFT termahal sepanjang masa dari 10 NFT termahal dunia. Mulai dari NFT Crossroad yang laku terjual US$6,6 juta. Kemudian NFT Human One yang pada 9 November tahun lalu laku terjual US$40 juta. Tak lupa juga NFT Everyday: The First 5000 Day yang memegang rekor sebagai penjualan NFT termahal di harga US$69,3 juta.
Phishing Kian Marak di Dunia Kripto
Menanjaknya jumlah investor dan nilai transaksi aset kripto ternyata juga ikut mengundang para pelaku kejahatan untuk melakukan pencurian. Perusahaan keamanan siber Malwarebytes mengungkapkan bahwa aktivitas phishing yang dilakukan oleh para penipu menggunakan skema airdrop phising.
Dengan skema tersebut, para pelaku kejahatan finansial akan dengan mudah mengambil dana yang ada dalam dompet digital, karena,mereka yang terjebak akan memasukkan data untuk bisa menghubungkan dompet kripto yang dimiliki dengan situs palsu.
Airdrop sendiri merupakan salah satu teknik pemasaran yang umum dilakukan oleh perusahaan rintisan. Dengan airdrop, perusahaan membagikan aset digital kepada penguna baru kripto untuk meningkatkan loyalitasnya.
Teknik phishing seperti itu juga pernah dilakukan untuk mencuri hampir sekitar US$3 juta dalam bentuk Ape NFT lewat Instagram. Para scammers meretas akun resmi Instagram Bored Ape Yacht Club untuk kemudian mengirimkan tautan berkedok airdrop ke berbagai pengguna. Karena yang mengirimkan tautan adalah akun resmi, maka kecurigaan hampir pasti hilang. Tak heran jika scammers pun sukses menggondol dana sekitar US$3 juta, yang mana sekitar US$2,4 jutanya berasal dari NFT langka berpindah tangan ke dompet pencuri.
Detektif digital yang dikenal dengan @Zachxbyt di twitter mengungkapkan bahwa NFT tersebut dijual dengan harga dibawah 761,8 ETH dan mengirimkan dananya lewat bursa kripto Kucoin dan Binance. Diperkirakan sekitar 77 NFT tambahan juga dicuri selama peretasan berlangsung.
Trusted
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
