Akun YouTube resmi Majelis Ulama Indonesia (MUI) TV dikabarkan mengalami serangan siber. Laporan dalam laman resmi MUI dijelaskan, akun dengan nama MUI TV Official alami peretasan oleh pihak tidak bertanggung jawab sejak beberapa pekan lalu dan menayangkan live crypto berjudul “Brad Garlinghouse: Ripple Bull Run Confirmed! XRP Price Prediction”.
Berdasarkan pantauan BeInCrypto, akun YouTube tersebut saat ini telah menghilang. Sekretaris MUI TV, Hidayati menegaskan, pihaknya mengecam aksi peretasan tersebut. Menurutnya aksi tersebut sangat tidak pantas untuk dilakukan terhadap akun media sosial mana pun.
“Kami menggandeng ahli IT, termasuk berkomunikasi langsung dengan otoritas terkait dan masih terus berupaya mengembailkan akun media sosial YouTube MUI TV,” jelasnya.
Menurut Hidayati, tayangan live crypto itu tayang sejak Selasa kemarin. Sebagai catatan, ini bukanlah kali pertama media sosial milik lembaga tertentu mengalami peretasan dan dijadikan ajang untuk promosi kripto tertentu.
Sebelumnya akun X (Twitter) milik Kementerian BUMN, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan juga Kementerian Kesehatan sempat menjadi sasaran serangan siber.
Pada September tahun lalu, Kementerian BUMN melalui utas X mengakui insiden tersebut dan mengimbau untuk jangan lengah di dunia digital. Ketika itu, masing-masing akun digunakan untuk mempromosikan token palsu yang ada di jaringan Solana.
Organisasi Muslim Terbesar di Indonesia
MUI sendiri merupakan organisasi muslim terbesar di Indonesia. Lembaga independen tersebut memiliki posisi sentral dalam ekonomi syariah di tanah air. Pasalnya, melalui Dewan Syariah Nasional (DSN) – MUI, lembaga tersebut mengeluarkan fatwa tentang ekonomi, bisnis dan juga keuangan syariah yang kerap dilegitimasi menjadi aturan baku.
Di ruang kripto, MUI juga mengeluarkan fatwa bahwa penggunaan aset kripto adalah haram sebagai mata uang karena mengandung gharar (ketidakpastian), dharar dan bertentangan dengan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2011 dan Peraturan Bank Indonesia Nomor 17 Tahun 2015.
Selain itu, kripto dianggap haram sebagai komoditas dan tidak sah diperjualbelikan karena tidak memenuhi syarat sil’ah secara syar’I. Yakni terdapat wujud fisik, memiliki nilai, diketahui jumlahnya secara pasti serta bisa diserahkan kepada pembeli.
Namun aset kripto sebagai komoditi/aset yang memenuhi syarat sebagai sil’ah dan memiilki underlying serta manfaat yang jelas, sah untuk diperjualbelikan.
Nah Otoritas Jasa Keuangan (OJK) selaku “wasit” dalam industri aset kripto dan aset keuangan digital juga mengaku akan menggandeng DSN-MUI untuk menghadirkan layanan berbasis prinsip syariah.
Bagaimana pendapat Anda tentang insiden siber yang dialami oleh MUI TV ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.
