Pada tahun 2025, terjadi peningkatan tajam dalam penggunaan Bitcoin sebagai aset cadangan oleh perusahaan, yang menyebabkan kenaikan saham dan obligasi terkait Bitcoin. Manajer dana Lyn Alden menunjukkan dua alasan utama di balik tren ini.
Alasan-alasan ini mencerminkan permintaan institusional dan menyoroti keuntungan strategis yang diperoleh perusahaan dari memanfaatkan Bitcoin.
Alasan 1: Pengganti Dana Investasi Terbatas
Salah satu alasan utama yang disebutkan oleh Lyn Alden adalah keterbatasan yang dihadapi banyak dana investasi. Beberapa dana hanya diizinkan untuk berinvestasi dalam saham atau obligasi dan dilarang membeli Bitcoin atau ETF terkait aset kripto secara langsung.
Akibatnya, hal ini menciptakan hambatan signifikan bagi manajer dana yang ingin mendapatkan eksposur ke Bitcoin—terutama bagi mereka yang percaya pada potensi pertumbuhannya yang kuat. Untuk mengatasi pembatasan ini, saham perusahaan yang memegang Bitcoin seperti Strategy (sebelumnya MicroStrategy) (MSTR) telah menjadi alternatif yang valid.

Grafik yang disediakan oleh Lyn Alden menunjukkan total pengembalian harga MSTR dari 2021 hingga pertengahan 2025 sebesar 2.850%. Bitcoin (BTC/USD) naik 816,3% selama periode yang sama, sementara SPY hanya meningkat 99,03%. Ini menunjukkan bahwa MSTR mengungguli pasar ekuitas yang lebih luas dan berfungsi sebagai cara tidak langsung bagi dana untuk mendapatkan eksposur Bitcoin.
“Singkatnya, ada banyak dana, karena mandat, yang hanya dapat memiliki saham atau obligasi dengan eksposur bitcoin; bukan ETF atau sekuritas serupa. Perusahaan treasury Bitcoin memberi mereka akses,” terang Lyn Alden.
Dia juga berbagi pengalaman pribadinya dalam mengelola portofolio modelnya. Pada tahun 2020, dia memilih MSTR karena platform exchange-nya tidak mendukung pembelian Bitcoin atau GBTC secara langsung. Fleksibilitas ini memungkinkan dana dengan pembatasan strategi untuk mendapatkan eksposur Bitcoin tanpa melanggar aturan.
Alasan 2: Keuntungan Obligasi Jangka Panjang dan Leverage yang Lebih Aman
Lyn Alden menekankan alasan kedua: kemampuan perusahaan untuk menerbitkan obligasi jangka panjang. Ini membantu mereka menghindari risiko margin call yang sering dihadapi hedge fund.
Hedge fund biasanya menggunakan pinjaman margin, yang dapat memicu penjualan aset paksa ketika harga Bitcoin turun tajam.
Sebaliknya, perusahaan seperti Strategy dapat menerbitkan obligasi multi-tahun. Ini memungkinkan mereka untuk mempertahankan posisi Bitcoin mereka bahkan selama kondisi pasar yang bergejolak.
Pendekatan ini menciptakan bentuk leverage yang lebih aman. Ini membantu perusahaan lebih efektif memanfaatkan fluktuasi harga Bitcoin dibandingkan dengan ETF yang menggunakan leverage.
Lyn Alden menunjukkan bahwa obligasi jangka panjang menawarkan ketahanan yang lebih besar terhadap volatilitas dibandingkan dengan pinjaman margin. Perusahaan tidak dipaksa untuk melikuidasi selama penurunan jangka pendek.
“Jenis leverage korporat dengan durasi lebih panjang ini juga biasanya lebih baik dalam jangka panjang dibandingkan dengan ETF yang menggunakan leverage. Karena ETF yang menggunakan leverage tidak menggunakan utang jangka panjang, leverage mereka direset setiap hari, dan volatilitas seringkali cukup buruk bagi mereka,” tambahnya.
Investor Semakin Tertarik pada DATs
Wawasan Lyn Alden memberikan pandangan tentang meningkatnya minat investor pada saham perusahaan yang mengadopsi cadangan kripto strategis.
Sebuah laporan terbaru dari Pantera Capital menyoroti bahwa saham Digital Asset Treasury (DAT) menjembatani keuangan tradisional dan aset digital. Mereka memungkinkan investor untuk mendapatkan eksposur melalui instrumen yang sudah dikenal.
Pantera juga percaya bahwa berinvestasi dalam DAT dapat menghasilkan pengembalian yang lebih tinggi daripada aset digital yang mendasarinya.

“Permainan telah berubah setelah Coinbase masuk dalam S&P500. Setiap manajer portofolio tradfi lapar dan dipaksa untuk menambahkan beberapa aset digital. Ini adalah musim DAT, bukan musim alts… Tren ini masih dalam tahap awal,” komentar investor Nachi komentar.
Selain itu, sebuah laporan BeInCrypto terbaru menunjukkan bahwa selama musim dingin altcoin ini, saham perusahaan yang berfokus pada kripto seperti Coinbase, Circle, dan Robinhood mengungguli token utama.
Namun, pergeseran fokus investor ini menuju peluang keuntungan eksternal dapat menyebabkan industri kripto kehilangan momentum pertumbuhannya.
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.
