Cardano (ADA), Ripple (XRP), & Worldcoin (WLD) Dicap “Token Jelek” oleh Analis Kondang Ini

3 mins
Oleh Harsh Notariya
Diterjemahkan Zummia Fakhriani
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Analis Ran Neuner menyebut Cardano, XRP, Worldcoin, dan lainnya sebagai "token jelek" lantaran punya utilitas jangka panjang yang buruk.
  • Neuner mengkritik antarmuka ADA yang tak ramah pengguna, pertumbuhan XRP yang tidak stabil, dan pasokan beredar Worldcoin.
  • Altcoin seperti Litecoin, Algorand, IOTA, AXS, dan SAND juga menghadapi pengawasan akibat relevansi dan utilitasnya yang menukik.
  • promo

Ran Neuner, seorang analis altcoin terkemuka, baru saja mendesak para pengikutnya untuk membersihkan portofolio mereka dari altcoin yang tidak berharga, yang ia cap sebagai “token jelek”.

Neuner percaya, pasar kripto akan memasuki bull run parabolik dalam 60 hari ke depan. Namun, barisan altcoin ini kemungkinan tidak akan menorehkan kinerja harga terbaik. Di antara nama-nama altcoin di dalam daftar ini khususnya meliputi Cardano (ADA), XRP, dan Worldcoin (WLD).

Mengapa Neuner Kritik Sederet Altcoin Paling Populer?

Nyatanya, kritik Neuner pada Cardano amatlah pedas. Yang ia percaya, ADA tidak punya utilitas jangka panjang, terutama di sektor decentralized finance (DeFi). Sang pakar menyoroti beberapa masalah, termasuk platform yang tidak ramah pengguna dan transaksi harian yang minim.

Tak berhenti sampai di situ, ia juga menggarisbawahi susutnya aktivitas pengembang. Dan hal itu ia yakini berkontribusi pada penurunan relevansinya dibandingkan dengan jaringan blockchain lain. Belum lagi, ADA tercatat sudah amblas sekitar 85% dari rekor harga tertingginya sepanjang masa (ATH) yang berhasil tercapai tahun 2021 silam.

“Saya suka Charles Hoskinson, saya suka [XRP] army, semuanya hebat. Namun, saya belum melihat satu pun use case untuk Cardano dalam jangka panjang.”


Ran Neuner, Analis Altcoin Kondang
Cardano (ADA) Price Performance
Kinerja Harga Cardano (ADA) | Sumber: TradingView

Beralih ke XRP, hasil analisis Neuner tidaklah lebih bagus. Ia mengakui bahwa dirinya adalah pengikut setia XRP. Akan tetapi, sang analis mengkritik semakin merosotnya signifikansi atau kedudukan Ripple di arena DeFi.

Use case mereka di DeFi telah dikalahkan oleh proyek-proyek yang lebih anyar dan lebih bagus,” ungkap Neuner.

Selanjutnya, Neuner menyoroti sifat kinerja pasar XRP yang tak menentu, di mana setiap lonjakan selalu disusul oleh penurunan pesat. Tak ayal, sifat semacam itu menunjukkan ketidakstabilan dan pertumbuhan yang tidak dapat diandalkan.

Kemudian siapa yang menyangka, Worldcoin menuai kritik yang lebih keras dari sang analis. Proyek altcoin ini faktanya memang masih terjebak di tengah tuduhan manipulasi dan tokenomics yang buruk. Adapun menurut data dari TokenUnlocks, lebih dari 83% dari total pasokan WLD kini sedang terkunci. Pasokan ini akan menjalani proses unlock mulai tanggal 24 Juli nanti. Agenda ini kemungkinan akan menghasilkan tekanan jual yang masif.

“Jumlah pasokan yang beredar terlampau kecil – token ini siap untuk dihancurkan oleh gelaran unlock,” Neuner percaya.

Parahnya lagi, investigator kripto ZachXBT bahkan telah menyebutnya sebagai “token penipuan terbesar saat bull run“. Ia melayangkan tudingan ke pemodal ventura dan anggota tim, termasuk tokoh-tokoh terkenal dari Coinbase dan FTX, lantaran tidak mencegah terjadinya praktik manipulasi harga.

Menariknya, analisis Neuner tidak hanya terbatas pada tiga token ini, tetapi juga mencakup altcoin seperti Litecoin (LTC) dan Algorand (ALGO). Neuner mengkritik Litecoin karena volume transaksinya yang semakin menipis dan mahalnya biaya transaksi. Hal ini terutama bila membandingkannya dengan protokol proof-of-work (PoW) yang lebih baru.

Sementara itu, Algorand menuai kecaman dari Neuner akibat nihilnya aplikasi dunia nyata serta volume transaksi yang menyusut. Hal ini terlepas dari asal-usul akademis dan janji akan smart contract canggih mereka.

Selain itu, pandangan Neuner tentang anak emas pasar sebelumnya seperti IOTA, Axie Infinity (AXS), dan The Sandbox (SAND) juga tidak memberikan banyak harapan. Ia mencatat aktivitas jaringan IOTA telah stagnan. Sementara baik AXS maupun SAND mengalami penurunan minat dan daya tarik, berjarak sangat jauh dari puncak mereka selama bull run 2021.

Terakhir, VeChain (VET), Quant (QNT), dan EOS adalah altcoin yang juga memanen kritik dari Ran Neuner. Sebagian besar altcoin ini secara signifikan amblas dari masa kejayaan mereka selama siklus bull run sebelumnya.

Bagaimana pendapat Anda tentang analisis dan kritik pedas dari analis altcoin kondang ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | September 2024
Platform kripto terbaik di Indonesia | September 2024
Platform kripto terbaik di Indonesia | September 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

Zummia.jpg
Zummia Fakhriani
Zummia adalah seorang penulis, penerjemah, dan jurnalis dengan spesialisasi pada topik blockchain dan kripto. Ia mengawali sepak terjang di industri kripto sebagai trader kasual sejak 2015. Kemudian, mulai berkiprah sebagai penerjemah profesional di industri sejak 2018 sembari mengenyam tahun ketiganya di program studi Sastra Inggris kala itu. Menyukai topik terkait DeFi, koin privasi, dan Web3.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori