Trusted

Analisis Post-Mortem Acala: Ada Apa dengan aUSD?

4 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Pada akhir pekan lalu, Acala diduga mengalami peretasan yang menyebabkan kerugian senilai US$1,2 miliar dalam bentuk stablecoin aUSD.
  • Sebagai imbasnya, aUSD kehilangan paritasnya terhadap dolar AS (USD).
  • Meski demikian, tim Acala sudah mengklarifikasi bahwa insiden ini bukanlah peretasan, melainkan kesalahan pada kode mereka.
  • promo

Di bulan Februari lalu, Acala meluncurkan stablecoin aUSD pada jaringan Polkadot. Lalu, 6 bulan kemudian, stablecoin itu kehilangan paritasnya terhadap dolar AS (USD).

Acala merupakan blockchain terdesentralisasi pertama yang mendapatkan tempat sebagai Parachain, dalam sebuah lelang yang diadakan oleh Polkadot. Mereka mencapai hal tersebut pada November tahun lalu, setelah melakukan eksperimen pada Kusama Relay Chain dengan proyek Karura.

Setelah itu, 3 bulan kemudian, tim developer Acala meluncurkan stablecoin terdesentralisasinya, yakni Acala Dolar (aUSD), yang akhirnya menjadi mata uang standar di ekosistem DotSama.

Ilustrasi aUSD dalam Ekosistem Polkadot

Menyusul hal tersebut, Parachain baru; seperti Moonbeam Network, Astar, Efinity, dan Interlay, telah memperkaya Polkadot Relay Chain. Mereka menjanjikan untuk memberi keamanan yang kuat. Ini adalah hasil dari eksperimen yang sebelumnya mereka lakukan di jaringan canary Polkadot, yaitu Kusama.

Sekilas tentang Acala dan Kontribusinya bagi Polkadot

Seperti Karura di Kusama, Acala menawarkan platform decentralized finance (DeFi) secara penuh di jaringan Polkadot.

Di dalamnya, para pengguna dapat menukarkan beragam aset kripto yang berbeda, meminta pinjaman, serta melakukan staking dan yield farming. Proposalnya serupa dengan apa yang Osmosis tawarkan. Osmosis sendiri barangkali bisa kita sebut sebagai salah satu Zone terpenting di Cosmos Hub.

Oleh karena itulah, relevansi aUSD dalam ekosistem Polkadot pun meningkat pesat, sebab tersedia dalam banyak Parachain lainnya.

Dugaan Peretasan di Acala

Kemudian, pada pertengahan bulan Agustus ini, stablecoin aUSD kehilangan patokannya terhadap dolar AS, setelah nilainya anjlok 99%. Kondisi tersebut diketahui oleh sebuah akun Twitter dengan nama pengguna @0xTaylor_, yang membagikan informasi atas sebuah wallet Polkadot berisi 1,2 miliar aUSD.

Tak lama kemudian, tim Acala memberikan tanggapannya terkait hal tersebut.

Melalui akun Twitter resminya dan saluran komunikasi lainnya, seperti Discord, mereka mengatakan, “Kami telah memperhatikan masalah konfigurasi protokol Honzon yang memengaruhi aUSD. Kami sedang menyetujui sebuah pemungutan suara darurat untuk menghentikan sementara operasi di Acala, sembari kami menyelidiki dan memitigasi masalah tersebut. Kami akan menginformasikan ketika kamu kembali ke operasi jaringan normal.”

Seluruh hal yang ada saat itu mengacu pada dugaan bahwa ada peretas yang mencuri 1,2 miliar aUSD. Meski demikian, apa yang terjadi sebenarnya ternyata jauh dari teori tersebut.

Apakah yang Sebenarnya Terjadi?

Sayangnya, hipotesis terkait peretasan ini sudah telanjur menyebar ke berbagai media dan media sosial. Akhirnya, tim Acala pun mulai mengklarifikasi peristiwa ini.

Ada Kesalahan dalam Pencetakan aUSD

Julián Rojas, ambassador Acala di Spanyol, mengomentari bahwa seluruh peristiwa yang terjadi lantaran adanya kesalahan kode claim_rewards() dalam kontrak liquidity pool untuk pasangan iBTC/aUSD, yang baru saja beroperasi selama satu hari.

“Karena inilah, aUSD yang minted [dicetak] lebih banyak dari seharusnya, dan seorang pengguna berhasil mengklaim US$1,2 miliar,” jelas Rojas.

Selain itu, Yovanny Renaud, yang juga merupakan ambassador Acala Spanyol, turut menjelaskan bahwa tim Acala memperbaiki konfigurasi itu. Hal ini bisa mereka lakukan berkat pemantauan aktivitas wallet dari aUSD yang minted secara tidak sengaja.

Ajukan Referendum Tata Kelola Komunitas

Untungnya, lebih dari 99% aUSD yang minted secara tidak sengaja itu masih berada dalam jaringan. Dengan demikian, tim Acala dapat mengajukan referendum tata kelola komunitas. Referendum tersebut meminta pengembalian atas 1.292.860.248 aUSD yang salah dicetak pada block 1,652,829, ke protokol Honzon, lalu membakarnya.

Komunitas Acala menyetujui referendum yang berlangsung pada tanggal 15 Agustus itu, dengan perolehan suara sebesar 95%.

“Laporan follow-up lebih lanjut sedang dilakukan untuk mengidentifikasi aUSD yang salah dicetak [dan] telah ditukar dengan token lain atau ditambahkan ke liquidity pool. Mereka juga sedang berusaha mengidentifikasi txs [transaksi] yang dilakukan oleh 16 wallet ke alamat, Parachain, dan exchange lain,” urai Renaud.

Demi mencapai hal tersebut, Julián Rojas memaparkan bahwa developer melakukan tanggapan yang cepat, karena jaringan memang perlu dihentikan dan DEX diblokir untuk menghindari kesalahan lainnya. Sementara itu, sisanya masih diverifikasi dan masing-masing tindakan lanjutan pun dilakukan.

Terkait pengguna yang mendapatkan keuntungan atas 1,2 miliar aUSD tersebut, token ini disimpan dalam wallet miliknya. Beberapa jam setelah insiden, ia mengungkapkan identitasnya dan menghubungi tim Acala.

Ketika menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi, Renaud mengklarifikasi bahwa jaringan tersebut tidak mengalami peretasan. Pasalnya, tidak ada keamanan jaringan yang dibobol.

“Keamanan Acala sama seperti Relay Chain Polkadot, yang [sifatnya] shared. [Kejadian] Itu bukanlah peretas yang menyusupi keamanan jaringan atau merusak kode Acala. Selain itu, oracle dihentikan sementara untuk mencegah settlement dalam pinjaman pengguna,” imbuhnya.

Kendati demikian, kurang dari 1% pengguna yang mendapatkan aUSD karena kesalahan ini berhasil menukarkannya dengan token lain, baik dalam Parachain lain atau di crypto exchange KuCoin.

Apakah Acala Masih Bisa Diandalkan?

Ketika ditanya seputar jaringan ini pasca insiden, Julián Rojas dan Yovanny Renaud berpendapat bahwa Acala masih menjadi sebuah pengembangan yang dapat diandalkan. Namun, mereka tidak menampik bahwa kejadian tersebut adalah “kesalahan mahal”.

Rojas menjelaskan, “Acala dan Karura adalah dua Parachain pertama dalam sejarah desentralisasi dan proyek Polkadot. Mereka telah mendukung The Grands of The Parity Foundation, jadi mereka akan bertambah kuat.”

Walau begitu, tidak bisa kita mungkiri bahwa apa yang terjadi pada Acala dan aUSD memantik trauma terhadap peristiwa keruntuhan proyek Terra dan algorithmic stablecoin miliknya.

Namun, Renaud menegaskan bahwa tim Acala telah bekerja keras untuk menemukan solusi atas masalah tersebut.

“Mereka bertindak sangat cepat dalam situasi tersebut. Mereka mengidentifikasi masalahnya, memperbaiki bug, dan menghentikan sementara fitur-fitur demi kebaikan pengguna dan protokol,” tuturnya.

Bisa Jadi Contoh bagi Kasus Serupa di Masa Depan

Dukungan semacam itu tak hanya datang dari Acala. Seorang juru bicara dari Parachain lainnya juga ikut memberikan dukungannya. MacZam, ambassador proyek Darwinia Network dan DICO, mengatakan bahwa proyek Acala akan menjadi lebih kuat dengan belajar dari kesalahannya.

“Acala dan ekosistem Polkadot telah menunjukkan ketahanannya di tingkat tertinggi. Untuk bagiannya, komunitas telah bereaksi dengan diberi tahu dan berhati-hati,” kata MacZam.

Di samping itu, MacZam turut mengomentari bahwa risiko operasional akan selalu ada dalam seluruh aktivitas, termasuk risiko finansial.

“Hal yang penting adalah mengetahuinya, menghargainya, dan mengelolanya,” pungkasnya.

Sebagai penutup, ia menunjukkan, jika di masa mendatang, ketika masalah serupa dengan aUSD muncul, Acala akan menjadi sebuah contoh reaksi yang memadai.

Platform kripto terbaik di Indonesia | November 2024
Platform kripto terbaik di Indonesia | November 2024
Platform kripto terbaik di Indonesia | November 2024

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

Captura-de-pantalla-2022-05-14-205149.png
Andrés Peña Mellado
Jurnalis ilmiah dari Santiago, Chili, dengan pengalaman luas dalam diseminasi. Sebagai investor kripto otodidak, ia berusaha memberdayakan masyarakat melalui informasi. Editor dan Ambassador BeInCrypto Spanyol.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori