Harga Ethereum berpotensi mencetak rekor all-time high (ATH) baru pada akhir 2025. Para analis memprediksi puncak siklus di kisaran US$8.500 – US$12.200.
Kendati data historis yang berpijak pada indikator teknikal, on-chain, dan partisipasi institusional mendukung skenario lonjakan harga monumental, volatilitas tetap menjadi risiko utama.
SponsoredIndikator Utama Tunjukkan Target Harga ETH yang Lebih Tinggi
Ethereum parkir di sekitar US$4.450 pada waktu publikasi, naik tipis 0,5% dalam 24 jam terakhir. Altcoin terbesar berdasarkan kapitalisasi pasar ini kini mendekati ambang penting dalam fase bull market.
Dalam konteks tersebut, analis tengah mengamati dengan saksama berbagai metrik kunci pasar. Laporan dari para pelaku industri menunjukkan bahwa target harga antara US$8.500 hingga US$12.000 bisa tercapai jika tren saat ini bertahan dan sentimen investor tetap bullish.
Proyeksi ini didasarkan pada metrik yang sudah teruji, seperti rata-rata pergerakan 200 minggu (200-week moving average/200WMA) dan realized price, yang berfungsi sebagai patokan bagi ETH di siklus saat ini.
Rata-rata pergerakan 200 minggu (WMA) merupakan barometer yang banyak digunakan dalam mengukur siklus pasar. Saat ini, Ethereum diperdagangkan sekitar 92% di atas 200WMA-nya yang berada di sekitar US$2.400 — formasi yang menggemakan fase awal reli 2021.
Pada siklus tersebut, ETH mencapai puncak 492% di atas 200WMA. Jika Ethereum kembali menorehkan performa serupa dan naik 400% di atas rata-rata ini, maka harganya bisa mencetak US$12.200.
Akan tetapi, model yang lebih konservatif atau hati-hati memperkirakan puncak harga antara US$7.300 hingga US$11.000 apabila ETH diperdagangkan 200–350% di atas 200WMA. Proyeksi ini mencerminkan pola historis dan hasil riset mendalam dari sumber seperti The DeFi Report serta sejumlah platform analitik on-chain ternama.
Sponsored SponsoredMichael Nadeau, pendiri The DeFi Report, membagikan 5 skenario pergerakan harga ETH:
- 1. Jika ETH diperdagangkan 200% di atas 200 WMA-nya: US$7.300
- 2. Jika ETH diperdagangkan 250% di atas 200 WMA-nya: US$8.500
- 3. Jika ETH diperdagangkan 300% di atas 200 WMA-nya
- 4. Jika ETH diperdagangkan 350% di atas 200 WMA-nya
- 5. Jika ETH diperdagangkan 400% di atas 200 WMA-nya: US$12.200
Skenario ini sejalan dengan prediksi terbaru dari Standard Chartered, yang memproyeksikan target harga Ethereum di US$7.500.
Indikator pasar tambahan turut memperkuat prospek bullish ini. Realized price—yakni harga rata-rata saat seluruh ETH terakhir kali berpindah tangan—telah menembus US$4.000 pada 2025.
Hal ini konsisten dengan analisis skenario yang memperkirakan puncak siklus potensial di kisaran US$8.700 hingga US$11.600, bergantung pada kondisi realized price saat puncak terjadi.
Arus Masuk Institusional dan Rasio Makro Tambah Keyakinan
Partisipasi institusional di Ethereum kini berada di titik tertinggi sepanjang masa, mempertegas keyakinan akan potensi reli yang berkelanjutan. Dokumen pengajuan regulasi menunjukkan arus masuk dana yang deras, termasuk eksposur besar dari produk seperti iShares Ethereum Trust ETF, yang mencatatkan lebih dari US$4,4 miliar aset pada Juni 2025.
Sebuah survei 2025 dari Ernst & Young juga menemukan bahwa sebagian besar investor institusional percaya pada daya tahan Ethereum dalam siklus kali ini — berkat hadirnya produk investasi teregulasi dan praktik manajemen risiko yang lebih matang.
Rasio makro turut mempertegas potensi pertumbuhan Ethereum. Pada 2021, kapitalisasi pasar Ethereum mencapai 55% dari Bitcoin. Jika Bitcoin mencapai US$150.000 dan Ethereum mengulang rasio ini, maka harga ETH bisa mendekati US$13.500.
Analis juga memantau rasio ETH terhadap Nasdaq; apabila rasio ini kembali ke level historisnya, harga Ethereum bisa berada di rentang US$6.000 hingga US$9.500. Kombinasi berbagai indikator tersebut menggambarkan potensi di mana fundamental dan aktivitas pasar bersinergi mendorong puncak siklus yang lebih tinggi.
Sponsored SponsoredPeringatan: Puncak Siklus Cenderung Penuh Gejolak
Meski prospek jangka menengah bagi Ethereum didominasi optimisme, siklus kripto kerap diwarnai pembalikan (reversal) tajam. Laporan dari sumber analitik besar seperti Glassnode dan Binance menegaskan bahwa level support dan resistance jangka panjang sebaiknya dipandang sebagai acuan, bukan jaminan. Karena itu, investor tetap perlu melakukan riset mandiri.
Volatilitas di 2025 masih tergolong tinggi, dan sejarah menunjukkan bahwa puncak siklus sering diikuti koreksi tajam yang bisa mencapai lebih dari 80%. Maka dari itu, disiplin manajemen risiko serta optimisme yang terukur menjadi kunci bagi para investor.
Memahami interaksi antara metrik on-chain, rata-rata harga, dan rasio makro dapat membantu holder Ethereum menavigasi periode volatilitas ini.
Bila pola historis kembali berulang, kuartal mendatang bisa menjadi fase penentu bagi puncak bull cycle kali ini — menghadirkan peluang besar sekaligus risiko yang patut diwaspadai sepanjang 2025.
Bagaimana pendapat Anda tentang analisis dan prediksi harga Ethereum (ETH) di atas? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!