Harga XRP belum berhasil melancarkan breakout sejak reli terakhirnya pada November 2024. Hal ini kembali menimbulkan tanda tanya besar: apa yang sebenarnya mengekangnya? Analis José Luis Cava meyakini jawabannya terletak pada satu kata kunci—kendali.
Dalam sebuah video terbarunya, Cava berpendapat bahwa satu “tangan” dominan terus memengaruhi perilaku pasar XRP. Padahal, token ini memiliki fondasi teknikal yang solid. Ia menyoroti campuran pasokan terbatas, pengelolaan token yang terpusat, dan lemahnya minat institusional sebagai tiga penghalang utama.
Cengkeraman Ripple atas Pasokan XRP
Berbeda dengan Bitcoin atau Ethereum, XRP sepenuhnya pre-mined. Saat peluncuran, sebanyak 100 miliar token diciptakan—dan tidak akan pernah ada pencetakan baru lagi. Ripple Labs awalnya menggenggam 80% dari total pasokan. Hingga pertengahan 2025, perusahaan itu masih mengendalikan sekitar 42%.
Adapun kurang lebih 35% di antaranya terkunci dalam rekening escrow bulanan, sementara 7% lainnya tersimpan di wallet Ripple.
Setiap bulan, Ripple melepaskan hingga 1 miliar XRP. Hal ini memberinya kuasa luar biasa atas pasokan yang beredar, dan secara tak terelakkan memengaruhi dinamika harga.
- Baca Juga: Prediksi Harga Ripple (XRP) 2025/2026/2030
Tingkat kontrol sebesar ini telah memantik perdebatan panjang: apakah XRP pantas disebut sebagai aset yang benar-benar terdesentralisasi? Terlebih menurut Cava, pergerakan pasar XRP tak lagi mencerminkan interaksi alami antara permintaan dan penawaran.
“Hanya satu tangan yang bisa sepenuhnya menentukan arah harga XRP—dan saya sama sekali tidak menyukainya,” ujarnya lugas. “Saya bicara bukan sebagai analis teknikal, melainkan sebagai pelaku pasar.”
Permintaan Institusional Masih Jauh dari Harapan
Walaupun dirancang untuk transaksi lintas negara yang cepat dan murah—fitur yang ideal bagi bank dan institusi—XRP nyatanya belum berhasil menarik perhatian institusional seperti Bitcoin dan Ethereum.
Adopsinya masih sangat tipis. Ketidakpastian pasar seputar kerja sama Ripple dengan bank sentral, ditambah minimnya informasi publik soal integrasi aktual, membuat investor besar enggan masuk.
“Lihat grafik XRP. Naik di November 2024, lalu stagnan. Ini bukan tren yang sehat,” ujar Cava, membandingkannya dengan tren naik Bitcoin yang jauh lebih solid.
Masalah Transparansi: Ledger Publik vs Privat
Isu lain yakni arsitektur dual-ledger yang digunakan XRP. XRP Ledger publik menangani transaksi terbuka dan ritel.
Namun, Ripple juga dikabarkan telah mengembangkan ledger privat khusus untuk pengujian CBDC oleh bank sentral.
Meski menggunakan teknologi serupa dengan XRP Ledger publik, versi privat ini tidak dapat diaudit secara publik dan berjalan secara terpisah dari versi publik.
Spekulasi soal kemungkinan penggabungan dua sistem masih merebak, namun Ripple belum mengonfirmasi apa pun. Bagi banyak investor, ketertutupan ini adalah lampu merah.
Walhasil, di dunia kripto yang menuntut transparansi serta desentralisasi sebagai fondasi kepercayaan, pendekatan tertutup XRP menjadi anomali.
Harga XRP akan Tetap Mandek jika Struktur Tidak Berubah
Secara teknis, XRP masih berjalan sesuai rancangan. Namun dari sisi struktur, tantangannya berat: konsentrasi token tinggi, permintaan pasar lemah, dan transparansi jaringan minim.
Kecuali Ripple mendesentralisasi distribusi token dan membuka operasi privatnya—atau muncul adopsi besar-besaran—XRP diperkirakan akan tetap terperangkap dalam tren sideways.

Seperti disampaikan Cava, momentum harga tak akan pulih tanpa hadirnya permintaan lebih luas dan juga perubahan dalam pola tata kelola.
Bagaimana pendapat Anda tentang analisis dan prediksi harga XRP ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.
