Co-founder Ethereum Vitalik Buterin menyoroti ketahanan kuantum sebagai elemen kunci dalam roadmap jangka panjang jaringan ini.
Hal ini muncul di tengah meningkatnya risiko kemajuan komputasi kuantum yang dapat merusak sistem kriptografi saat ini.
SponsoredEthereum Berpacu untuk Menjadi Quantum-Safe
Berbicara di konferensi Devconnect di Buenos Aires, Argentina, Buterin menjelaskan roadmap untuk Ethereum, termasuk tujuan untuk dua tahun ke depan dan tema “Lean Ethereum.”
Untuk konteks, Lean Ethereum di perkenalkan pada bulan Juli sebagai kerangka kerja untuk pengembangan jangka panjang jaringan ini. Ini berfokus pada kesederhanaan, keamanan, dan efisiensi di lapisan dasar jaringan. Penting untuk dicatat, visi besar dari ini adalah “ketahanan kuantum di mana-mana,” kata Buterin.
Dia juga memperingatkan bahwa kriptografi yang mengamankan Ethereum (ETH) dan Bitcoin (BTC) dapat rentan terhadap terobosan komputasi kuantum pada tahun 2028.
Meskipun banyak ahli masih memprediksi terobosan, kuantum besar baru akan terjadi di masa depan. Lini masa ini sekarang berada di bawah pengawasan aktif. Metaculus, sebuah platform peramalan, memperkirakan bahwa komputer kuantum dapat memfaktorkan angka RSA pada tahun 2034. Hampir 20 tahun lebih awal dari perkiraan sebelumnya.
Beberapa ahli memperingatkan bahwa risiko komputasi kuantum dapat muncul secepat 2028 hingga 2033. Hal ini muncul di tengah progress cepat dalam perangkat keras kuantum.
SponsoredPada akhir Oktober, Google mengumumkan terobosan algoritmik besar. Mereka telah mencapai keunggulan kuantum pertama yang dapat di verifikasi dengan menjalankan algoritma out-of-order time correlator (OTOC).
Algoritma out-of-order time correlator (OTOC) merujuk pada algoritma komputasi yang di rancang untuk menghitung OTOC. Fungsi korelasi kuantum khusus yang di gunakan untuk mendiagnostik kekacauan kuantum, penyebaran informasi, dan scrambling dalam sistem dengan banyak tubuh.
“Ini adalah pertama kalinya dalam sejarah bahwa komputer kuantum berhasil menjalankan algoritma yang dapat diverifikasi, melampaui kemampuan superkomputer. Verifiabilitas kuantum berarti hasilnya dapat diulang pada komputer kuantum kami — atau lainnya dalam kaliber yang sama — untuk mendapatkan jawaban yang sama, mengonfirmasi hasilnya. Komputasi yang dapat diulang dan melebihi klasik ini menjadi dasar verifikasi skala besar, mendekatkan komputer kuantum menjadi alat untuk aplikasi praktis,” tulis blog tersebut.
Seiring waktunya, IBM sedang mengembangkan IBM Quantum Starling. Menurut perusahaan tersebut, ini bisa menjadi “komputer kuantum besar pertama di dunia yang toleran terhadap kesalahan.” Di jadwalkan akan tersedia untuk klien pada tahun 2029.
Seiring pengembangan kuantum yang semakin cepat, dorongan Ethereum untuk ketahanan kuantum dini menunjukkan pergeseran yang lebih luas. Jaringan blockchain mungkin perlu segera bersiap untuk era kriptografi baru. Keamanan kuantum menjadi syarat dasar, bukan pertimbangan masa depan.
Roadmap Ethereum: Apa yang Akan Terjadi di Masa Depan?
Sementara itu, Buterin menempatkan ketahanan kuantum berdampingan dengan daftar peningkatan jangka panjang yang sedang di eksplorasi oleh tim.
Dalam jangka menengah (2025-2026), roadmap menekankan skalabilitas, termasuk peningkatan batas gas. Upgrade seperti EIP-7732, dan akses daftar pada level blok untuk meningkatkan throughput tanpa mengorbankan desentralisasi.
Lebih jauh ke depan (2026-2027), Buterin merinci upgrade pada resistance sensor, peningkatan desentralisasi, dan abstraksi akun yang lebih baik.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
