Cody Harris, salah seorang anggota parlemen Texas, baru saja mengajukan sebuah RUU mining Bitcoin (BTC) yang mengakui hak untuk menambang (mining) di negara bagian tersebut. Padahal, aktivitas mining BTC sendiri adalah subjek yang kontroversial di Texas.
Seorang anggota parlemen Texas telah mengajukan RUU mining Bitcoin yang menuai kontroversi. RUU tersebut pada dasarnya mengakui hak untuk mining BTC.
Cody Harris, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Texas, meminta rekan-rekannya di parlemen untuk “menyatakan dukungan untuk melindungi individu yang memprogram atau mengembangkan jaringan Bitcoin.”
Sementara itu, Texas sendiri merupakan negara bagian yang populer akan aktivitas crypto mining. Setelah Cina melarang crypto mining, aktivitas mining global mulai beralih ke Amerika Serikat, dan peristiwa ini juga disebutkan dalam RUU tersebut.
Mengenai hak untuk memiliki dan menggunakan Bitcoin, RUU tersebut menyatakan:
“Individu yang menambang Bitcoin di Texas tidak akan pernah dihalangi oleh undang-undang atau resolusi apa pun yang membatasi praktik pengamanan jaringan Bitcoin demi keamanan mata uang virtual [tersebut]. Semua orang di komunitas yang lebih luas yang memilih untuk memiliki Bitcoin sebagai cara menyimpan kekayaan mereka dan bertransaksi [secara] peer-to-peer dengan warga Texas lain yang taat hukum akan selalu merasa bebas dan aman dalam kepemilikan dan penggunaan Bitcoin mereka.”
RUU ini tampaknya lebih fokus pada memperkuat sentimen tentang kripto dan mining terbesar, daripada membuat perubahan besar pada peraturan dan regulasi yang ada. Namun, RUU ini pertama-tama harus disahkan oleh DPR, lalu Senat, dan terakhir, kantor Gubernur.
Pangsa Texas dalam Industri Mining Bitcoin di AS
Texas adalah salah satu pemain terbesar dalam industri mining Bitcoin. Negara bagian tersebut tercatat telah menyumbang sebanyak 11,2% dari total hash rate Bitcoin. Sedangkan secara keseluruhan, Amerika Serikat menyumbangkan sekitar 37% dari total hash rate Bitcoin di kancah global.
Namun yang memprihatinkan, pertumbuhan crypto mining di Texas juga telah menyebabkan kenaikan tagihan listrik. Tak ayal, masalah ini kemudian mengundang perhatian para pembuat kebijakan. Ketika kondisi cuaca buruk menyebabkan pemadaman listrik, hash rate Bitcoin bahkan turun sebanyak 35% karena para miner di negara bagian tersebut terpaksa harus mematikan perangkat mining miliknya.
- Baca Juga: Miner yang Tak Lapor Penghasilan Siap-Siap Kena Hukuman Penjara menurut RUU Mining Crypto Baru Rusia
Inisiatif Kripto Texas Picu Kekhawatiran
Mining Bitcoin di Texas sendiri telah menjadi aktivitas yang kontroversial, terutama karena kegagalan jaringan listrik. Selain itu, gelombang panas yang ditimbulkan juga telah membebani jaringan listrik di wilayah tersebut. Sehingga, kondisi ini membuat kalangan miner terpaksa menghentikan operasi mining mereka secara sukarela.
Terlebih lagi, situasinya semakin diperparah dengan munculnya protes dari masyarakat terhadap kegiatan mining Bitcoin di negara bagian tersebut. Salah satu lokasi mining milik Riot Blockchain di Kabupaten Navarro bahkan menjadi sasaran protes. Di mana para pengunjuk rasa mengungkapkan kekhawatiran mereka terhadap konsumsi sumber daya yang semakin meningkat.
Bagaimana pendapat Anda tentang RUU mining Bitcoin kontroversial Texas ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.