Trusted

Anthony Scaramucci: Saya Kira SBF Itu Mark Zuckerberg, Ternyata Dia Bernie Madoff dari Dunia Kripto

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Anthony Scaramucci membahas tentang pengkhianatan yang dia rasakan atas tindakan SBF yang pernah dianggapnya sebagai teman.
  • Terlepas dari itu semua, dia mengatakan bahwa tindakan SBF tidak berarti juga akhir bagi dunia blockchain dan kripto.
  • Dalam pernyataan terbaru kepada CNBC pada 13 Januari kemarin, SkyBridge Capital disebut sedang berusaha untuk membeli kembali (buyback) 30% sahamnya yang dijual ke FTX.
  • promo

Anthony Scaramucci, founder dan managing partner SkyBridge Capital, membahas tentang pengkhianatan yang dia rasakan atas tindakan Sam Bankman-Fried (SBF) yang pernah dianggapnya sebagai teman.

Setelah kehancuran dahsyat crypto exchange FTX pada November 2022, dia menekankan merasa dikhianati oleh SBF. Sebab, Anthony Scaramucci merasa dekat dengan SBF dan keluarganya.

“Saya harus memberitahu Anda bahwa pengkhianatan dan penipuan, itu buruk pada banyak tingkat yang berbeda. Itu pasti merugikan saya secara reputasi. Namun, saya hanya berbicara tentang hubungan mendalam dengan seseorang,” ungkapnya dalam acara Blockchain Hub di Davos, Swiss, pada hari Senin (16/1).

Neraka ke-9 Diciptakan untuk Orang seperti SBF

Potret Anthony Scaramucci

Meskipun awalnya tidak ingin membahas praktik penipuan FTX yang terbongkar pada 2022, Anthony Scaramucci tampaknya sekarang merasa nyaman untuk mengatakannya.

“Jika ada orang di sini yang pernah membaca Inferno karya Dante Alighieri, Anda tahu untuk apa neraka ke-9 itu ada. Itu untuk pengkhianatan seorang teman yang tinggal bersama iblis, lingkaran neraka kesembilan di danau beku.”

Anthony Scaramucci

Kemudian, Anthony Scaramucci mengaku bahwa ia sempat berpikir bahwa SBF adalah Mark Zuckerberg (pendiri Facebook serta membesarkan WhatsApp dan Instagram) dari dunia kripto.

“Saya tidak mengira, dia adalah Bernie Madoff dari kripto. Saya salah,” ungkapnya.

Terlepas dari itu semua, dia mengatakan bahwa tindakan SBF tidak berarti juga akhir bagi dunia blockchain dan kripto.

Dia justru menegaskan, “Itulah mengapa kami memiliki blockchain dan kripto, karena kita mencoba menciptakan situasi terdesentralisasi ketika kita tidak harus saling menyukai atau mempercayai satu sama lain. Kita dapat bertransaksi satu sama lain dengan cara yang pada dasarnya didukung oleh teknologi.”

Dalam panel diskusi berjudul “Bukan untuk Orang Lemah Hati: Merefleksikan Dekade Kemenangan, Kerugian, Bulls, dan Bears“, tokoh utama di perusahaan investasi SkyBridge Capital ini menegaskan bahwa dia tidak akan berhenti mengambil risiko.

Ingin Lakukan Buyback Saham SkyBridge dari FTX

Sebagai informasi, FTX Ventures yang telah runtuh bersama kerajaan kripto SBF, pada September 20222 mengambil 30% saham di SkyBridge Capital yang ditaksir bernilai sekitar US$45 juta.

Pada waktu itu, Anthony Scaramucci terlihat lebih ramah kepada SBF.

“SBF adalah seorang visioner yang telah membangun bisnis luar biasa yang bersinergi dengan masa depan SkyBridge Capital,” ungkapnya waktu itu.

Dalam pernyataan terbaru kepada CNBC pada 13 Januari kemarin, SkyBridge Capital disebut sedang berusaha untuk membeli kembali (buyback) 30% sahamnya yang dijual ke FTX. Setelah semua detail hukum diselesaikan, pembelian kembali saham itu dapat dilakukan sebelum paruh kedua tahun 2023.

Usai pembelian kembali saham itu selesai, Anthony Scaramucci masih akan memiliki ikatan longgar dengan FTX melalui investasi yang dia lakukan ke perusahaan kripto yang didirikan oleh mantan presiden FTX US, yaitu Brett Harrison.

Dalam acara Blockchain Hub, Anthony Scaramucci menjelaskan bahwa penting untuk mendukung teman-teman seperti Brett Harrison yang mengalami masa sulit karena afiliasinya dengan FTX.

Namun, memang pada hari Minggu (15/1) kemarin, Brett Harrison berbagi pengalaman negatifnya bekerja dengan SBF dan menjelaskan mengapa dia harus meninggalkan perusahaan itu.

Perlu diketahui, Brett Harrison mengundurkan diri dari posisinya di FTX pada 27 September 2022. Dalam utas berisi 49 cuitan Twitter, dia menuduh SBF menunjukkan perilaku yang tidak stabil secara emosional, menghindari konflik, menolak kritik, dan bahkan mengisolasi dirinya dari komunikasi dalam pengambilan keputusan penting.

“Hubungan saya dengan SBF dan para wakilnya di FTX telah mencapai titik kehancuran total, setelah berbulan-bulan berselisih tentang praktik manajemen di FTX,” jelas Brett Harrison.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

userpic_14-1.jpg
Ahmad Rifai
Ahmad Rifai adalah seorang jurnalis yang meliput sektor startup, khususnya di Asia Tenggara, dan penggila open source intelligence (OSINT). Dia bersemangat mengikuti berbagai cerita tentang perang, tetapi percaya bahwa medan pertempuran saat ini adalah di dunia kripto.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori