Lihat lebih banyak

Prediksi Harga BTC, ETH, dan XRP: jika Gagal Breakout, Ketidakpastian Akan Dominasi Pasar

4 mins
Oleh Valdrin Tahiri
Diterjemahkan Zummia Fakhriani
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • BTC baru saja berhasil menjebol pola descending wedge.
  • Saat ini, ETH diperdagangkan di bagian atas dari descending parallel channel.
  • XRP kemungkinan akan diperdagangkan di dalam pola symmetrical triangle.
  • promo

Harga Bitcoin (BTC) telah berhasil menjebol pola descending wedge setelah memantul di area support horizontal US$18.850. Sementara harga Ethereum (ETH) juga memantul di area support horizontal US$1.270 dan kemungkinan besar akan segera menerobos keluar dari descending parallel channel-nya.

Di sisi lain, harga XRP nyaris tidak menempel pada garis support pola symmetrical triangle. Parahnya lagi, arah trennya juga masih belum jelas.

Prediksi Harga Bitcoin: Berpotensi Akan Menerobos Keluar dari Pola 88-Hari

Sejak tanggal 15 Agustus lalu, harga BTC telah mengalami penurunan di dalam pola descending wedge. Sebagai informasi, pola descending wedge ini memang terkenal mampu memberikan sinyal bullish. Artinya, skenario yang paling mungkin terjadi nantinya adalah bahwa BTC akan mampu menerobos pola wedge tersebut.

Sedangkan pada tanggal 21 September lalu, sepertinya harga Bitcoin telah menembus pola wedge dan level support horizontal di titik US$18.850. Namun, penurunan itu ternyata hanyalah sebuah deviasi (lingkaran hijau). Karena, tidak lama kemudian, harga BTC kembali menanjak naik dan berhasil mencapai area US$18.850 lagi. Titik terendah itu juga berguna untuk memvalidasi garis support dari pola wedge yang sudah terbentuk sejak tanggal 26 Juli lalu.

Setelah itu, harga Bitcoin membentuk dua sumbu panjang yang lebih rendah (ikon hijau). Hal ini terjadi setelah Bitcoin memantul di area support US$18.850 dan akhirnya berhasil menembusnya pada 23 Oktober. Pada saat breakout terjadi, pola wedge tersebut terhitung sudah berdiam di tempatnya selama 88 hari.

Grafik harga BTC/USDT
Grafik BTC/USDT oleh TradingView

Selanjutnya, indikator RSI hariannya juga mendukung kelanjutan dari tren kenaikan BTC. Menariknya, indikator ini telah menghasilkan pola bullish divergence (garis hijau) dan garis trennya juga masih utuh.

Apabila tren kenaikannya berlanjut, maka area resistance utama yang selanjutnya akan berada di antara level US$21.678 dan US$22.513.

Jadi, dalam skenario ini, terdapat dua sinyal bullish utama yang dapat mendukung prediksi bullish bagi harga BTC, yaitu:

  • BTC telah menerobos pola descending wedge.
  • Indikator RSI hariannya berhasil membentuk pola bullish divergence (garis hijau).

Prediksi Harga Ethereum: Potensi Bullish Semakin Kuat, Tecermin dalam Keberhasilannya Mengambil Alih Titik Support 

Sementara itu, harga ETH sendiri sudah sejak lama merosot di bawah descending parallel channel sejak mencapai puncak tertingginya di level US$2.020 pada 22 Agustus lalu. Kendati demikian, mirip dengan pola descending wedge, faktanya descending parallel channel juga terkenal sebagai pola bullish. Oleh karena itulah, prediksi yang selanjutnya meramal bahwa ETH berpotensi akan berhasil menjebol channel tersebut.

Apalagi, aksi harganya sedang bullish saat ini. Harga Ethereum sendiri sudah mengalami pantulan sebanyak dua kali (ikon hijau) di area support horizontal US$1.270. Berkat aksi itu, aset ini akhirnya berhasil menciptakan sumbu bawah yang panjang (long lower wick) untuk kedua kalinya.

Selain itu, indikator RSI hariannya juga sukses menembus garis descending resistance (garis dengan warna hijau) dan sekarang berada di atas level 50. Pada akhirnya, harga ETH diperdagangkan di bagian atas channel-nya. Di samping itu, kondisi ini juga memberikan indikasi kuat bahwa akan terjadi aksi breakout dalam waktu dekat ini.

Grafik harga ETH/USDT
Grafik ETH/USDT oleh TradingView

Jadi, sama halnya dengan BTC, ETH juga memiliki beberapa sinyal yang bisa menunjukkan bahwa tren harganya adalah bullish, yakni:

  • Indikator RSI hariannya telah berhasil menerobos garis descending resistance.
  • Harga ETH telah merebut kembali area support horizontal di titik US$1.270.
  • Saat ini, ETH diperdagangkan di bagian atas channel tersebut.

Prediksi Harga XRP: Fase Konsolidasi tanpa Tren yang Jelas

Jika kita bandingkan dengan kedua aset di atas, gambaran analisis teknikal untuk XRP terlihat kurang begitu jelas. Kondisi ini bukan tanpa alasan. Pasalnya, meskipun harga XRP sudah menembus ascending parallel channel, sekarang aset ini justru diperdagangkan di dalam pola symmetrical triangle yang netral.

Di satu sisi, garis support pola segitiga (triangle) tersebut telah berhasil mendapat validasi sebanyak dua kali (ikon hijau) dan menciptakan sumbu panjang yang lebih rendah dalam prosesnya. Namun, di sisi lain, indikator RSI hariannya telah tenggelam dan kini berada di bawah level 50. Akibatnya, terdapat sinyal-sinyal yang bertentangan baik di indikator teknikal maupun aksi harganya.

Sementara itu, indikator wave count yang paling potensial mengindikasikan bahwa harga XRP sedang berada di wave C (putih) dari pola segitiga tersebut dan cepat atau lambat akan mampu menjebol pola itu. Hanya saja, prediksi harga ini tidak didukung oleh indikator RSI maupun aksi harganya.

Dengan demikian, aksi turun di bawah wave C pada titik serendah US$0,421 (garis merah) akan membuat hipotesis ini menjadi tidak valid. Lebih lanjut, terlihat bahwa harga XRP akan turun lebih dalam lagi. Dalam hal ini, area support terdekat berikutnya akan berada di level US$0,385.

XRP price triangle
Grafik XRP/USDT oleh TradingView

Tidak seperti BTC dan ETH, tren harga XRP masih kurang begitu jelas. Hal ini juga sebagai akibat dari kurangnya sinyal bullish divergence dan aksi turun indikator RSI yang masih berlangsung saat ini. Ketidakjelasan ini juga semakin diperparah dengan terbentuknya pola netral yang akhirnya gagal mengonfirmasi ke mana arah tren harga XRP selanjutnya.

Bagaimana pendapat Anda tentang prediksi harga Bitcoin (BTC), Ethereum (ETH), dan XRP ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Penyangkalan: BeInCrypto berusaha untuk menyediakan informasi yang akurat dan terkini. Namun, kami tidak bertanggung jawab terhadap fakta yang tidak tersampaikan ataupun informasi yang tidak akurat. Anda memahami dan menyetujui bahwa Anda menanggung seluruh risiko atas penggunaan informasi ini. Aset kripto merupakan aset keuangan yang sangat volatil. Oleh karena itu, lakukan riset dan buatlah keputusan finansial Anda secara mandiri.

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

Zummia.jpg
Zummia Fakhriani
Zummia adalah seorang penulis, penerjemah, dan jurnalis dengan spesialisasi pada topik blockchain dan kripto. Ia mengawali sepak terjang di industri kripto sebagai trader kasual sejak 2015. Kemudian, mulai berkiprah sebagai penerjemah profesional di industri sejak 2018 sembari mengenyam tahun ketiganya di program studi Sastra Inggris kala itu. Menyukai topik terkait DeFi, koin privasi, dan web3.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori