Trusted

Apa yang Bisa Trader Nantikan dari Harga Bitcoin di Juni 2025?

3 menit
Diperbarui oleh Zummia Fakhriani
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Akumulasi Bitcoin telah menarik lebih dari 66.975 BTC (US$7,2 miliar) dari crypto exchange, menandakan kepercayaan investor dan potensi kenaikan lanjutan.
  • Tren makro seperti inflasi yang melandai dan meningkatnya likuiditas global mendorong aset berisiko, menjaga korelasi BTC dengan S&P 500 tetap kuat.
  • BTC bisa menargetkan US$115.000 di Juni jika menembus US$110.000, namun profit tak terealisasi yang mendekati 40% bisa memicu aksi jual jangka pendek dan fase konsolidasi.
  • promo

Bitcoin telah mengalami reli spektakuler selama sebulan terakhir, mencetak rekor harga tertinggi (ATH) baru di US$111.980. Lonjakan harga yang signifikan ini memicu pertanyaan menyangkut keberlanjutan momentum Bitcoin menuju bulan Juni.

Beberapa investor masih optimistis akan reli lebih lanjut. Namun, sebagian lainnya mulai bertanya-tanya apakah harga akan mendingin ataukah para holder Bitcoin akan mengambil langkah lebih hati-hati.

Investor Bitcoin Gencar Beli

Sentimen pasar Bitcoin terkini ditopang oleh akumulasi yang solid. Saldo Bitcoin di crypto exchange telah menyusut sebanyak 66.975 BTC (senilai lebih dari US$7,2 miliar). Ini mencerminkan bahwa investor mulai memindahkan kepemilikan mereka dari exchange ke wallet pribadi.

Adapun aksi turun signifikan dalam pasokan Bitcoin di crypto exchange mengindikasikan tingkat kepercayaan yang meningkat atas aset ini serta keyakinan akan potensi apresiasi harga lebih lanjut.

Bitcoin Balance on Exchanges
Saldo Bitcoin di Exchange | Sumber: Glassnode

Akumulasi ini sebagian terpicu oleh FOMO (fear of missing out), karena investor baru mulai masuk ke pasar. Namun, hal ini juga didukung oleh keyakinan yang makin mengakar akan potensi jangka panjang Bitcoin. Meski demikian, Juan Pellicer, VP Riset di Sentora, dalam perbincangannya bersama BeInCrypto, menyoroti bahwa lonjakan harga Bitcoin tak semata karena akumulasi saja.

“Keberanian investor mengambil risiko musim semi ini dipengaruhi oleh arus makro yang bergerak serempak ke arah kondisi keuangan yang lebih longgar. Inflasi terus melandai, pelonggaran kebijakan bank sentral kembali jadi topik utama, yield riil dan nilai dolar sedang tergelincir, likuiditas global makin meluas, dan keran fiskal masih terbuka lebar. Semua kekuatan ini mendorong seluruh aset berisiko, termasuk Bitcoin. Inilah alasan mengapa harga BTC sangat berkorelasi dengan S&P 500 sepanjang Mei,” ujar Pellicer.

Data on-chain memperlihatkan indikator penting yang menyiratkan bahwa momentum makro Bitcoin masih bertahan kuat. Trader Realized Price dan Profit/Loss Margin on-chain sedang melonjak, menandakan bahwa investor Bitcoin—terutama mereka yang membeli dalam rentang 1 hingga 3 bulan lalu—tengah duduk di atas profit tak terealisasi yang signifikan.

Data ini membantu membaca perilaku investor, dan menunjukkan bahwa banyak dari mereka masih memilih menahan posisi dengan harapan harga akan terus naik.

Julio Moreno, Kepala Riset di CryptoQuant, dalam keterangannya kepada BeInCrypto, menyoroti bagaimana profit yang meningkat di antara para holder jangka pendek bisa jadi ancaman bagi Bitcoin.

“Dalam jangka pendek, mungkin akan muncul aksi ambil untung dari para trader karena margin profit tak terealisasi mereka mendekati level panas, yaitu sekitar 40%. Lihatlah grafik di mana kami memperkirakan margin profit on-chain dari para trader Bitcoin mencapai 31% dalam beberapa hari terakhir (area ungu),” terang Moreno.

Bitcoin On-Chain Price and Profit/Loss Margin.
Harga dan Margin Keuntungan/Rugi On-Chain Bitcoin | Sumber: CryptoQuant

Harga BTC Incar Reli Baru

Harga Bitcoin terkerek naik 14% sepanjang Mei dan berhasil mencetak rekor tertinggi baru di US$111.980. Saat ini, Bitcoin bertengger di level US$108.258 dan tengah menguji resistance di kisaran US$110.000. Beberapa hari ke depan akan sangat menentukan apakah Bitcoin mampu mempertahankan momentumnya.

Seumpama akumulasi dari holder institusional maupun ritel berlanjut di bulan Juni, tren naik harga kemungkinan akan tetap terjaga.

Di samping itu, strategi musiman “Sell in May and go away” terbukti tak relevan dalam pasar saham selama setahun terakhir. Pasar terus menunjukkan kenaikan meskipun tren musiman tersebut biasanya memprediksi pelemahan. Korelasi Bitcoin dengan pasar saham, terutama dalam konteks kondisi ekonomi makro, menunjukkan bahwa BTC kemungkinan besar masih akan terus melanjutkan momentumnya sepanjang Juni. Dengan daya tahannya yang sudah teruji, Bitcoin diperkirakan tetap bisa menanjak meski di tengah ketidakpastian pasar yang lebih luas.

Bitcoin Price Analysis.
Analisis Harga Bitcoin | Sumber: TradingView

Harga Bitcoin berpotensi menembus level US$110.000, lalu menjadikan area tersebut sebagai support yang perkasa sebelum kembali mendongkrak harga melampaui ATH dan menargetkan level US$115.000. Namun, bila aksi ambil untung mulai meluas, Bitcoin bisa saja terkoreksi. Meskipun penurunan tajam nampaknya kecil peluangnya, BTC mungkin akan melewati fase konsolidasi terlebih dulu sebelum melanjutkan tren naiknya. Support ada di kisaran US$102.734 dan US$106.265 yang bisa menjadi penyangga harga dalam skenario koreksi tersebut.

Bagaimana pendapat Anda tentang prediksi dan analisis harga Bitcoin (BTC) untuk Juni 2025 ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia
Platform kripto terbaik di Indonesia
Platform kripto terbaik di Indonesia

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

Frame-2t314.png
Aaryamann Shrivastava
Aaryamann Shrivastava adalah analis teknis dan on-chain di BeInCrypto, di mana ia berspesialisasi dalam laporan pasar tentang cryptocurrency dari berbagai sektor, termasuk Aplikasi Telegram, liquid staking, Layer 1, koin meme, kecerdasan buatan (AI), metaverse, internet of things (IoT), ekosistem Ethereum, dan Bitcoin. Sebelumnya, ia melakukan analisis pasar dan penilaian teknis berbagai altcoin di FXStreet dan AMBCrypto, yang mencakup semua aspek industri kripto, termasuk keuangan...
BACA BIO LENGKAP
Disponsori
Disponsori