Bitcoin (BTC) berada di titik kritis dalam siklusnya saat ini, menunjukkan indikasi penyimpangan dari pola halving sebelumnya. Tidak seperti siklus sebelumnya yang diikuti lonjakan kuat pasca-halving, kali ini pergerakan pasar lebih penuh ketidakpastian. Faktor utama yang membentuk pergerakan Bitcoin saat ini berasal dari dinamika ekonomi makro serta pengaruh investor institusional.
Faktor politik, seperti kebijakan pro-kripto Trump dan adopsi Bitcoin di tingkat negara bagian, turut menjadi variabel tak terduga. Dengan dinamika baru ini, muncul pertanyaan: apakah Bitcoin telah mencapai puncaknya di siklus ini? Ataukah masih ada ruang bagi lonjakan harga lebih tinggi hingga melewati US$100.000?
Apakah BTC Sudah Lepas dari Siklus Sebelumnya?
Siklus Bitcoin saat ini nampaknya semakin berbeda dari siklus sebelumnya, di mana pola harga menyimpang dari tren halving terdahulu.
Secara historis, Bitcoin melancarkan reli perkasa pada fase ini dalam siklusnya, terutama di periode 2012-2016 dan 2016-2020.
Namun, siklus berikutnya mencatat lonjakan harga sejak Oktober hingga Desember 2024, diikuti konsolidasi pada Januari 2025, lalu koreksi di akhir Februari.
Kondisi ini bertolak belakang dengan siklus sebelumnya yang masih mengalami reli agresif pasca-halving. Penyimpangan ini mengindikasikan bahwa faktor ekonomi makro, perubahan struktur pasar, serta dominasi investor institusional mulai mengubah dinamika siklus Bitcoin.
Berbeda dari ledakan spekulatif yang didominasi ritel pada halving sebelumnya, kini Bitcoin lebih dipandang sebagai aset kelas berat, sehingga turut memengaruhi pola pergerakan harganya.

Adapun faktor lain yang mencolok yakni semakin lemahnya kekuatan lonjakan Bitcoin seiring berjalannya siklus. Reli eksponensial pada 2012-2016 dan 2016-2020 jauh lebih besar ketimbang siklus 2020-2024 maupun siklus saat ini.
Hal ini wajar, mengingat kapitalisasi pasar Bitcoin yang terus bertambah. Namun, di sisi lain, ini juga mencerminkan semakin kuatnya pengaruh investor institusional, perbankan, dan bahkan pemerintah. Dalam jangka panjang, faktor ini berpotensi membawa stabilitas lebih besar serta pola pasar yang lebih terstruktur.
Meski demikian, siklus sebelumnya juga mengalami fase konsolidasi dan koreksi sebelum kembali melanjutkan tren naik. Jika pola ini terulang, maka fase saat ini bisa jadi hanya jeda sebelum pergerakan naik berikutnya.
Namun, mengingat perubahan struktur pasar, siklus ini bisa saja berkembang dengan cara berbeda, dengan volatilitas lebih rendah namun apresiasi harga yang lebih lambat dan berkelanjutan, dibanding puncak parabolik ekstrem seperti sebelumnya.
MVRV Holder Jangka Panjang Tunjukkan Pergeseran Siklus
Rasio MVRV Long-Term Holder (LTH) Bitcoin secara jelas menunjukkan pola penurunan tingkat keuntungan di setiap siklus. Pada siklus 2016-2020, LTH MVRV mencapai puncak 35,8—menandakan keuntungan tak terealisasi yang sangat tinggi sebelum distribusi dimulai.
Sementara pada siklus 2020-2024, puncaknya turun drastis menjadi 12,2, mencerminkan profit yang lebih rendah meskipun Bitcoin mencetak rekor harga all-time high (ATH) baru.
Di siklus kali ini, LTH MVRV sejauh ini hanya menyentuh puncak 4,35. Itu artinya, holder jangka panjang belum menikmati tingkat keuntungan likuid sebesar siklus sebelumnya.
Drop tajam ini mengisyaratkan bahwa potensi reli Bitcoin semakin terbatas seiring berjalannya waktu. Ini sejalan dengan tren melandainya tingkat imbal hasil yang terjadi lantaran kian matangnya pasar dan juga perubahan struktur pasar.

Data ini membeberkan fase pertumbuhan siklus Bitcoin semakin kurang eksplosif. Hal ini kemungkinan besar imbas semakin besarnya pengaruh investor institusional serta efisiensi pasar yang meningkat.
Seiring bertambahnya kapitalisasi pasar, maka dibutuhkan arus modal yang jauh lebih besar guna mendorong kenaikan harga dalam persentase yang sama seperti siklus awal.
Meski hal ini mengarah pada stabilitas pertumbuhan jangka panjang Bitcoin, tidak serta-merta berarti puncak siklus telah tercapai.
Pasalnya, siklus sebelumnya juga mengalami konsolidasi sebelum mencapai pucuk akhir. Di samping itu, partisipasi investor institusional bisa memperpanjang fase akumulasi, bukan sekadar lonjakan harga yang tiba-tiba.
Akan tetapi, seumpama tren turun MVRV terus berlanjut, bisa jadi ini pertanda bahwa Bitcoin semakin sulit mencetak lonjakan ekstrem berbasis siklus, dan mungkin saja fase pertumbuhan paling agresif di siklus ini sudah berlalu.
Prospek Jangka Panjang Bitcoin
Kendati ada perbedaan dalam siklus kali ini, para pakar tetap optimistis pada prospek jangka panjang Bitcoin, terutama dengan meningkatnya adopsi di tingkat negara bagian.
Harrison Seletsky, selaku Direktur Pengembangan Bisnis di SPACE ID, mengatakan kepada BeInCrypto:
“Harapan membumbung tinggi menjelang White House Crypto Summit pada Jumat lalu, tetapi hasilnya justru terasa antiklimaks. Pasar tidak merespons dengan antusiasme berlebihan karena AS masih menahan BTC hasil sitaan mereka, bukannya aktif membeli lebih banyak. Namun, ada banyak hal yang patut disoroti lebih dari sekadar harga pasar. Langkah Presiden Trump yang menandatangani perintah eksekutif untuk cadangan kripto—apa pun bentuk implementasinya—adalah sinyal positif. Selain itu, diskusi ini juga semakin berkembang di tingkat negara bagian. Sehari sebelum Summit, Texas mengesahkan Senate Bill 21, yang memungkinkan pembentukan cadangan kripto yang dikendalikan negara, terdiri dari Bitcoin dan aset digital lainnya. Setahun lalu, skenario ini mungkin masih di luar bayangan kita. Langkah Texas ini bisa menjadi pemicu bagi negara bagian lain untuk mengikuti jejaknya, begitu pula dengan pemerintah daerah dan kota di tingkat global.”
Nic Puckrin, pendiri The Coin Bureau, menyatakan bahwa arah Bitcoin dalam jangka pendek masih sangat dipengaruhi oleh kondisi ekonomi makro. Menurutnya, investor di siklus saat ini memiliki ekspektasi berlebihan pada cadangan kripto Bitcoin.
Secara khusus, muncul persepsi yang berkembang bahwa pemerintah AS akan membeli Bitcoin (BTC) baru senilai miliaran dolar, yang akan menyebabkan kejutan pasokan. Dari sudut pandang ekonomi atau politik mana pun, hal itu tidak mungkin terjadi.
Sulit membayangkan Kongres menyetujui pembelian semacam itu dengan uang pajak untuk berinvestasi dalam aset berisiko. Walhasil, ekspektasi yang tidak realistis ini menjadi katalis di balik koreksi harga saat ini.
“Koreksi pasar kripto saat ini mengungkap ketidakcocokan antara ekspektasi dan realitas. Cadangan kini hanya akan mencakup kripto yang sudah dimiliki pemerintah AS, dan tidak akan membeli BTC baru di pasar. Penting juga untuk dicatat bahwa baik kripto maupun harga saham bukanlah prioritas utama Trump. Faktanya, ia bahkan menganggap kejatuhan harga saham sebagai ulah para globalis. Sementara itu, lanskap regulasi yang semakin membaik serta integrasi dengan sistem keuangan tradisional akan semakin mengukuhkan peran penting kripto dalam lanskap keuangan AS. Alih-alih mengeluh tentang situasi jangka pendek yang suram, kemajuan ini justru patut dirayakan,” ujar Puckrin.
Berdasarkan semua itu, siklus ini nampaknya berbeda dari siklus sebelumnya. Jadi, meskipun terjadi koreksi baru-baru ini, BTC mungkin belum mencapai puncaknya.
Faktor-faktor baru seperti adopsi institusional, sikap Trump terhadap kripto, serta ketegangan geopolitik membuat perbandingan historis menjadi kurang dapat diandalkan. Berbeda dengan siklus sebelumnya, pergerakan harga Bitcoin saat ini tidak mengikuti pola reli pasca-halving yang jelas.
Di sisi lain, ketidakpastian semakin tinggi. Faktor ekonomi makro, perang dagang, dan kebijakan AS yang berubah-ubah semakin menambah kompleksitas. Dengan Bitcoin yang kini semakin terintegrasi dalam sistem keuangan global, harga BTC tidak lagi sekadar merespons siklus halving. Masa depan masih penuh tanda tanya, tetapi siklus ini belum tentu berakhir.
Bagaimana pendapat Anda tentang prediksi harga Bitcoin (BTC) dan potensi tercapainya pucuk pasar ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.
