Tokenized Collateral Network (TCN), sebuah aplikasi penyelesaian agunan (collateral settlement) berbasis blockchain milik JPMorgan, kini telah aktif. Inisiasi itu dilakukan dengan menyelesaikan transaksi pertama yang melibatkan BlackRock dan Barclays.
BlackRock menggunakan TCN untuk mengubah saham di salah satu reksa dana pasar uang (money market fund) mereka menjadi token digital. Kemudian, token digital itu ditransfer ke Barclays sebagai jaminan untuk perdagangan derivatif over-the-counter (OTC) antara kedua institusi tersebut.
Adapun tokenisasi aset itu terjadi dalam hitungan menit melalui konektivitas antara Agen Transfer dana dan TCN.
Inisiatif ini dilaporkan oleh Bloomberg pada hari Rabu (11/10), mengutip wawancara dengan Tyrone Lobban, Kepala di Onyx Digital Assets.
Dia menerangkan bahwa Onyx sudah memungkinkan klien mengakses likuiditas intraday (dalam sehari) melalui transaksi repo (transaksi surat berharga dengan janji beli atau jual kembali pada waktu dan harga yang telah ditetapkan).
“Sekarang dengan peluncuran TCN, para klien dapat memperoleh manfaat tambahan dari investasi reksa dana pasar uang (MMF) mereka dengan membukukan saham MMF yang ditokenisasi sebagai jaminan. Ini adalah cara yang lebih cepat dan hemat biaya untuk memenuhi persyaratan margin.”
Sementara itu, Tom McGrath, Deputy Global Chief Operating Officer (COO) of the Cash Management Group di BlackRock, menerangkan, “Tokenisasi saham reksa dana pasar uang sebagai jaminan dalam transaksi kliring dan margin akan secara dramatis mengurangi gesekan operasional dalam memenuhi margin call ketika segmen pasar menghadapi tekanan margin yang akut.”
JPMorgan Garap Tokenisasi Aset
Perlu diketahui, Onyx Digital Assets adalah platform tokenisasi aset berbasis permissioned (private) blockchain yang memungkinkan lembaga keuangan, manajer aset, dan fintech, membuka utilitas yang belum dimanfaatkan untuk aset keuangan mereka. Ini adalah unit bisnis dari JPMorgan yang resmi diluncurkan pada Oktober 2020.
Sementara itu, JPMorgan pertama kali menguji Tokenized Collateral Network secara internal pada Mei 2022. Hal itu dilakukan ketika JPMorgan menguji coba penggunaan Onyx untuk penyelesaian agunan atau jaminan.
Kini, setelah TCN aktif, JPMorgan memiliki saluran klien dan transaksi lain. TCN sendiri diklaim mampu membantu memindahkan agunan hampir seketika, jauh lebih cepat dibandingkan dengan proses sehari-hari biasanya. Jika diterapkan dalam skala yang lebih besar, penerapan ini dapat meningkatkan efisiensi dengan menyediakan modal terkunci untuk digunakan sebagai jaminan dalam transaksi yang sedang berlangsung.
Meski pada awalnya berfokus pada reksa dana pasar uang, TCN diperkirakan akan berupaya menambah dukungan untuk aset lain sebagai jaminan, termasuk ekuitas dan instrumen fixed income.
Inisiatif Komunitas Kripto Diadopsi Pelaku TradFi
Gagasan besar di balik tokenisasi aset diyakini dapat menghasilkan transaksi yang lebih cepat bagi aset keuangan tradisional (TradFi).
Misalnya, hal itu seperti melewatkan langkah mengubah uang kertas menjadi koin ketika pihak tertentu ingin menggunakan mesin penjual otomatis. Sebagai gantinya, pihak itu dapat menggunakan token digital secara langsung dan mendapatkan kinerja yang lebih cepat.
Di samping TCN dan Onyx, JPMorgan juga menjalankan sistem pembayaran berbasis blockchain yang disebut JPM Coin.
Proyek ini beroperasi di luar jam perbankan standar dan diklaim lebih cepat, sehingga membantu klien melakukan pembayaran tepat sebelum jatuh tempo.
Pada akhir bulan Juni lalu, JPM Coin menambahkan dukungan untuk transaksi euro (EUR) selain dukungan dolar AS (USD) yang sudah ada.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.