Trusted

Arthur Hayes: Tindakan AS ke Binance dan CZ adalah Serangan pada Revolusi Blockchain

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Arthur Hayes berpendapat Binance dan CEX lainnya adalah ancaman bagi sistem keuangan global tradisional yang dipimpin oleh Amerika Serikat.
  • Menurutnya, perlakukan terhadap CZ dan Binance merupakan indikasi perlawanan terhadap desentralisasi dan revolusi blockchain yang menentang kekuasaan negara.
  • Dalam pandangan Hayes, aksi yang dilakukan pemerintah AS terhadap Binance dan CZ menjadi pertanda bahwa kripto adalah salah satu perkembangan politik, keuangan, dan teknologi terpenting dalam sejarah manusia yang beradab.
  • promo

Arthur Hayes, co-founder dan mantan CEO crypto exchange BitMEX, pada hari Selasa (28/11) mengomentari apa yang dialami Binance dan pendirinya Changpeng ‘CZ’ Zhao baru-baru ini. Hayes berpendapat bahwa mereka serta centralized crypto exchange (CEX) lainnya merupakan ancaman terhadap sistem keuangan global tradisional yang dipimpin oleh Amerika Serikat (AS).

Menurut Arthur Hayes, dibandingkan dengan hukuman yang diberikan kepada lembaga keuangan tradisional (TradFi) besar, hukuman yang diberikan kepada Binance dan CZ adalah tidak masuk akal dan menyoroti sifat sewenang-wenang hukuman di tangan negara.

“Apakah mantan CEO Goldman Sachs, Lloyd Blankfein, mendapatkan perlakuan yang sama [seperti yang diterima Binance dan CZ] ketika Goldman Sachs di bawah pimpinannya membantu Najib Razak, Perdana Menteri Malaysia waktu itu, dan pemodal Jho Lo yang mencuri lebih dari US$10 miliar?” Tulis Arthur Hayes.

Pernyataan itu merujuk pada skandal penggelapan secara sistematis sovereign wealth fund 1Malaysia Development Bhd. (1MDB) yang terungkap pada tahun 2015. Akhirnya, Goldman Sachs didenda US$2,9 miliar terkait kasus itu pada Oktober 2020.

Menurut Arthur Hayes, Lloyd Blankfein dan Goldman Sachs tidak mendapatkan perlakukan yang sama dengan CZ dan Binance.

“Tidak, Lloyd Blankfein harus pensiun dengan opsi sahamnya yang utuh, dan Goldman Sachs tidak dianggap bertanggung jawab secara pidana,” kata Arthur Hayes.

Dia juga menyoroti bahwa CEO dari bank-bank besar tidak dituntut atas krisis keuangan tahun 2008.

“Apakah ada CEO bank-bank yang ‘terlalu besar untuk gagal’ yang dituntut secara pidana karena memicu krisis keuangan global terburuk sejak Great Depression 1930-an? Tidak. Mereka mendapat izin bebas karena mengadili mereka akan mengancam sistem perbankan.”

Tindakan AS ke Binance Serangan pada Revolusi Blockchain

Arthur Hayes berpendapat bahwa perlakukan terhadap CZ dan Binance merupakan indikasi perlawanan terhadap desentralisasi dan revolusi blockchain yang menentang kekuasaan negara.

“Negara melakukan sentralisasi kekuasaan, dan kolaborasi dicapai melalui ancaman kekerasan. Masalah bagi lembaga keuangan dan politik adalah bahwa perantara yang memfasilitasi arus masuk dan keluar dari revolusi industri bernama blockchain tidak dijalankan oleh anggota dari kelompok yang sama.”

Menurutnya, aksi yang dilakukan pemerintah AS terhadap Binance dan CZ menjadi pertanda bahwa kripto adalah salah satu perkembangan politik, keuangan, dan teknologi terpenting dalam sejarah manusia yang beradab.

“Kita berupaya menciptakan sistem keuangan, politik, dan ekonomi paralel yang didasarkan pada partisipasi sukarela dan bukan paksaan dengan kekerasan. Hal ini sangat transformatif sehingga dalam waktu kurang dari 10 tahun, seseorang [CZ] dapat menjadi salah satu orang terkaya di dunia, dan perusahaannya [Binance] dapat menjadi lebih integral dalam kehidupan manusia sehari-hari dibandingkan lembaga keuangan terkenal yang telah ada selama berabad-abad.” jelas Arthur Hayes.

Dia mengatakan, “Untuk pertama kalinya, hanya dengan beberapa gesekan pada smartphone, kita sebagai masyarakat dapat memiliki landasan era baru masyarakat manusia digital. Jika Anda tidak ingin berlama-lama menggunakan Bitcoin dan kripto lainnya setelah melihat seberapa besar energi yang dikeluarkan negara [AS] untuk CZ dan Binance, saya tidak tahu apa lagi yang perlu Anda lihat.

Sekilas tentang Arthur Hayes

Sebagai informasi, Arthur Hayes tidak asing dengan gugatan dari lembaga negara. Dia bisa dibilang merupakan ‘eksekutif kripto pesakitan’, karena harus mengundurkan diri dari posisinya sebagai CEO BitMEX pada Oktober 2020. Langkah itu diambil menyusul tuntutan hukum dari Komisi Perdagangan Berjangka Komoditas AS (CFTC) dan Departemen Kehakiman AS (DOJ).

Dia bersama 2 co-founder BitMEX lainnya dituduh mengoperasikan platform perdagangan yang tidak terdaftar serta melanggar aturan CFTC, termasuk tidak menerapkan program anti-pencucian uang (AML) dan peraturan tentang know your customer (KYC).

Pada Februari 2022, Arthur Hayes mengaku bersalah melanggar Undang-Undang (UU) Kerahasiaan Bank AS. Pada Mei 2022, dia menerima hukuman 6 bulan tahanan rumah sebagai bagian dari masa percobaan 2 tahun.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | November 2024
Platform kripto terbaik di Indonesia | November 2024
Platform kripto terbaik di Indonesia | November 2024

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

userpic_14-1.jpg
Ahmad Rifai
Ahmad Rifai adalah seorang jurnalis yang meliput sektor startup, khususnya di Asia Tenggara, dan penggila open source intelligence (OSINT). Dia bersemangat mengikuti berbagai cerita tentang perang, tetapi percaya bahwa medan pertempuran saat ini adalah di dunia kripto.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori