Miliarder kripto Arthur Hayes mengeluarkan kritik tajam terhadap kepemimpinan moneter Eropa. Dia memperingatkan bahwa Bank Sentral Eropa (ECB) berada di ambang bencana dan hal itu menurutnya akan mengarahkan investor menuju Bitcoin.
Dalam unggahan blog terbaru berjudul “Bastille Day,” mantan kepala BitMEX ini memandang bahwa utang Prancis yang membengkak akan mendorong ECB untuk mencetak uang tanpa batas. Kondisi itu lanjutnya akan membuat euro melemah dan Bitcoin menguat karena investor mencari aset yang langka.
SponsoredArthur Hayes, “The ECB Akan Agresif Mencetak Uang”
Serangan terbaru Hayes menyasar ke Presiden ECB Christine Lagarde, yang menurutnya memimpin sistem yang rapuh.
“ECB akan dengan gagah berani mencetak uang untuk mencegah hilangnya raison d’être-nya,” tulisnya, memprediksi bahwa pembuat kebijakan tidak punya pilihan lain selain merendahkan mata uang bersama.
Prancis, negara dengan ekonomi terbesar kedua di zona euro memiliki salah satu beban utang terberat di kawasan ini. Menurut Hayes, situasi fiskalnya sangat parah sehingga bank sentral harus turun tangan dengan dukungan likuiditas besar-besaran atau kontrol modal akan berjalan untuk menghentikan pelarian uang.
“Bagaimanapun, triliunan euro akan dicetak,” dia memperingatkan.
Bitcoin melonjak melewati US$120.500 pada hari Kamis, naik lebih dari 8% dalam tujuh hari. Trader menyebut esai Hayes sebagai salah satu alasan di balik pengambilan risiko terbaru. Ethereum juga naik, mendekati US$4.500, memperpanjang reli selama seminggu.
SponsoredKrisis Ekonomi Prancis Bakal Picu Kenaikan Bitcoin?
Hayes memprediksi bahwa krisis Prancis akan memicu hilangnya kepercayaan yang lebih luas di zona euro. Dia menyamakan respons moneter yang akan datang dengan “menyalakan mesin cetak.” Dalam hematnya, hasil kebijakan tersebut akan memperkuat peran Bitcoin sebagai tempat berlindung yang aman secara global.
“Bitcoin tidak peduli dan akan terus naik tak terhindarkan ketimbang sampah, euro,” tulisnya.
Alarm keuangan yang digambarkan Hayes juga terjadi di masyarakat Prancis. Generasi muda, terutama kelompok yang disebut MZ, telah turun ke jalan dalam beberapa bulan terakhir. Mereka memprotes membengkaknya utang, upah yang stagnan, dan ketakutan bahwa masa depan mereka sedang tergadaikan.
Demonstrasi di Paris dan kota-kota besar lainnya telah menarik ribuan orang. Bertebaran spanduk yang mengaitkan penghematan pemerintah dan kebijakan ECB dengan kesulitan generasi. Bagi Hayes, kerusuhan semacam itu menekankan urgensi untuk segera menemukan alternatif, dan Bitcoin dipresentasikan sebagai aset lindung nilai yang paling kentara.
Hayes telah membuat klaim serupa tentang Federal Reserve AS di masa lalu. Ia memprediksi bahwa penerbitan dolar yang berlebihan dapat mengirim Bitcoin ke US$1 juta pada tahun 2028. Sekarang, dia menerapkan tesis yang sama ke Eropa, bertaruh bahwa kelemahan euro akan mempercepat aliran modal ke aset digital.
Namun, pengamat pasar memperingatkan bahwa prediksi dramatis Hayes sering kali mencampurkan retorika tajam dengan data ekonomi yang selektif.
Bagaimana pendapat Anda tentang prediksi Hayes terkait krisis Prancis dan dampaknya terhadap Bitcoin? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!