Federal Reserve atau The Fed baru saja mencabut pedoman “risiko reputasi” dalam pengawasan bank—alat utama yang selama ini digunakan untuk debanking perusahaan kripto. Gebrakan ini berpotensi mendorong integrasi lebih erat antara keuangan tradisional (TradFi) dan Web3.
Perlu digarisbawahi, The Fed tidak secara eksplisit menyebut keputusan ini sebagai kemenangan bagi industri kripto, dan pernyataannya pun tidak menyinggung industri ini secara langsung. Namun, perubahan aturan ini bisa mendorong perubahan sikap institusional yang lebih luas.
Akhir dari Era Debanking Kripto
Hubungan antara sektor perbankan dan industri kripto selama beberapa tahun terakhir memang penuh ketegangan—namun bukan sepenuhnya kesalahan pihak bank.
Regulator federal sebelumnya melancarkan kampanye debanking terhadap industri kripto, sehingga kerja sama antara keduanya pun menjadi sangat terhambat. Namun, kerusakan itu kini mulai diperbaiki, dan hari ini industri mencatatkan kemenangan penting:
Dalam siaran pers terbarunya, The Fed menyatakan risiko reputasi “tidak lagi akan menjadi komponen” dalam pengawasan bank. Untuk diperjelas, dokumen tersebut memang tidak secara langsung menyebut kripto maupun praktik debanking dalam bentuk apa pun.
Namun demikian, tidak sulit untuk membaca maksud tersirat dari keputusan ini sebagai kemenangan besar dari sisi regulasi untuk industri kripto—dengan sejumlah alasan.
Pertama, Federal Reserve adalah lembaga besar terakhir yang masih mempertahankan alat pengawasan ini. FDIC sudah lebih dulu mencabut aturan serupa pada bulan Maret lalu—yang David Sacks sebut sebagai “kemenangan besar” melawan praktik debanking kripto.
Memang benar, beberapa regulator sebelumnya memiliki aturan soal risiko reputasi, yang kerap digunakan sebagai senjata untuk melakukan tekanan terhadap para pemimpin industri kripto. Kini, era itu resmi berakhir.
Selain itu, langkah ini menandai pergeseran regulasi perbankan dari pendekatan subjektif dan berbasis nilai moral menjadi pengawasan yang lebih transparan dan berlandaskan bukti.
Hal ini dapat membuka jalan bagi adopsi kripto oleh institusi keuangan, karena bank akan merasa lebih percaya diri dalam menjalin hubungan dengan klien aset digital di bawah pengawasan yang lebih jelas dan dapat diprediksi.
Dengan kata lain, perubahan aturan ini memberi dorongan bagi sektor kripto dan keuangan tradisional (TradFi) untuk meninggalkan masa lalu kelam era debanking. Kendati ini bukan jaminan akan munculnya kerja sama baru, setidaknya bank kini dapat menilai calon klien kripto secara lebih objektif.
Dengan menghapus hambatan hukum ini, The Fed memberi ruang bagi bank untuk lebih percaya diri dalam menjajaki hubungan dengan proyek Web3.
Sejumlah bank investasi besar pun sudah mulai menunjukkan minat pada sektor ini—dan insentif baru ini bisa mempercepat tren yang sudah berjalan.
Era “Operation Choke Point 2.0” dan debanking memang sempat menjadi masa yang berat bagi industri kripto. Namun, hari baru telah tiba—dan ada begitu banyak peluang untuk membangun ekosistem anyar yang tumbuh di atas fondasi regulasi yang lebih bersahabat.
Bagaimana pendapat Anda tentang aturan baru The Fed terkait debanking kripto ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.
