Para influencer kripto di Australia telah diperingatkan bahwa mereka bisa didenda atau dituntut, bila mengirimkan konten yang tidak mematuhi aturan.
Komisi Sekuritas dan Investasi Australia (ASIC) menerbitkan sebuah informasi yang mengatur bagaimana hukum produk dan layanan keuangan berlaku bagi para influencer.
Informasi tersebut juga memberikan panduan kepada para pemegang lisensi layanan keuangan di Australia (AFS) yang menggunakan influencer dalam mempromosikan produknya.
Menurut ASIC, para influencer tanpa lisensi AFS tidak diizinkan menyediakan anjuran mengenai produk atau layanan keuangan. Mereka juga tidak boleh memberikan informasi yang menyesatkan atau menipu. UU Korporasi Australia menjatuhkan hukuman besar bagi para pelanggar. Termasuk di antaranya adalah hukuman penjara hingga 5 tahun untuk individual dan hukuman denda jutaan dolar untuk perusahaan.
“Pikirkan tentang konten Anda dengan hati-hati dan apakah Anda menyediakan layanan keuangan yang tidak berlisensi, seperti menyediakan saran produk keuangan atau terlibat dengan pengadaannya,” bunyi informasi resmi dari ASIC tersebut.
David Gow, seorang blogger keuangan Australia, meyakini bahwa “penny stock (saham gocap) dan shitcoin” adalah alasan utama “para regulator merasa perlu mengambil tindakan.”
“Menulis hampir semuanya dapat memengaruhi seseorang untuk berinvestasi atau menggunakan produk keuangan apapun,” tulis Gow dalam laman blog miliknya. “Jadi, jika seseorang bertanya kepada siapa kita harus mengasuransikan rumah, saya tidak bisa menjawab itu. Jika ada orang bertanya apa super fund atau bank yang saya gunakan, saya juga tidak bisa menjawabnya.”
Australia Sempat Menuntut Meta
Pembatasan ini muncul setelah lembaga pengawas di Australia menuntut Meta, induk perusahaan Facebook dan Instagram, atas iklan kripto yang bersifat penipuan. Komisi Persaingan Usaha dan Konsumen Australia (ACCC) menuduh perusahaan platform media sosial terpopuler itu terlibat dalam “perilaku tidak benar, menyesatkan, dan menipu dengan menerbitkan iklan penipuan yang menampilkan figur publik ternama Australia.”
Selain itu, beberapa influencer Australia terkemuka, termasuk pengusaha Dick Smith dan presenter TV David Kock, tampaknya mempromosikan kripto yang ada indikasi penipuan.
Dengan adanya pembatasan ini, Australia tidak hanya mempersulit para penipu, melainkan juga para blogger dan pakar konsultan keuangan.
Gow mengusulkan agar blogger “memodifikasi konten lama/meminimalisir diskusi terkait investasi/tidak menyebut produk keuangan, simpanan, dsb.”
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.