Kembali

Bank-bank sentral menopang reli logam: apakah perak siap mengungguli emas dalam supercycle berikutnya?

author avatar

Ditulis oleh
Lockridge Okoth

editor avatar

Diedit oleh
Ann Shibu

29 Oktober 2025 15.50 WIB
Tepercaya
  • Bank sentral terus mengakumulasi emas, dan ini memberi dukungan struktural untuk siklus baru logam mulia.
  • Analis melihat perak mengungguli emas, seiring pola leverage 4x tahun 2020 kembali terjadi.
  • Tokenisasi emas dan perak bisa menopang gelombang berikutnya dari investasi berbasis aset digital.
Promo

Bank-bank sentral dunia diam-diam menata panggung untuk apa yang bisa menjadi supercycle logam mulia berikutnya. Kali ini, namun, perak bisa jadi bintang breakout, bukan emas.

Baru dua minggu lalu orang-orang mengantre di toko emas batangan untuk membeli emas fisik saat harga menyentuh US$4.330 dan kapitalisasi pasar melampaui US$30 triliun.

Sponsored
Sponsored

Bank sentral kembali menambah cadangan — apakah perak akan segera melampaui emas dalam supercycle baru?

Bank-bank sentral global menjalani aksi borong emas yang stabil sepanjang 2025, sehingga para analis menyebutnya sebagai “structural support” di bawah pasar.

“Central banks have been buying gold all year, and when they buy, they’re not going to sell unless there is an actual crisis,” ujar Capital Flows.

Mereka menambahkan bahwa koreksi saat ini bukan tanda kelemahan, melainkan pelepasan posisi di dalam tren naik yang lebih besar, sementara itu hal ini bisa membentuk dasar jangka pendek jelang rapat Federal Open Market Committee (FOMC).

Gold Price Performance
Kinerja Harga Emas | Sumber: TradingView

Sentimen itu sejalan dengan pandangan strategis pasar sekaligus pakar pasar keuangan, Rashad Hajiyev, yang menilai arah pasar sudah berbalik.

“Gold is finally attempting to form a reversal after an 11-day decline,” ucap dia, seraya mencatat bahwa miner emas senior (GDX) naik 1,6% meski harga spot turun — sebuah divergensi yang dia lihat sebagai “confirmation of returning appetite for gold.”

Sponsored
Sponsored

Hajiyev memperkirakan kenaikan berikutnya “could be very quick,” dan harga berpotensi melesat menuju US$5.000 per ons. Gerak seperti itu akan setara dengan kenaikan 25% dari level saat ini.

Akankah perak menjadi pemenang sejati di supercycle logam berikutnya?

Namun, di tengah narasi emas yang kian kencang, Hajiyev melihat peluang yang bahkan lebih besar terbentuk di perak. Berkaca pada sejarah, dia menyoroti reli Juli–Agustus 2020, saat perak melonjak nyaris 60% dibanding emas yang hanya 15%.

“For every 1% gain in gold, silver price added 4%…Just imagine if the same price action repeats in precious metals now,” tutur dia.

Pada waktu publikasi, perak diperdagangkan di US$48,13, turun lebih dari 11% dari level tertingginya pada 17 Oktober di US$54,45.

Sponsored
Sponsored
Silver Price Performance.
Kinerja Harga Perak | Sumber: TradingView

Latar ekonomi makro bisa membuat skenario seperti itu masuk akal. Banyak pihak memperkirakan The Fed akan kembali memangkas suku bunga hari ini, dan likuiditas global meningkat seiring ekonomi besar beralih ke kebijakan moneter yang lebih longgar.

Kevin Rusher, founder RAAC, menyebut aksi jual sementara di emas dan rebound di aset kripto mencerminkan pergeseran yang lebih luas ini. Namun, Rusher menegaskan bahwa peran emas masih belum berakhir.

“The recent gold rush hasn’t been driven purely by geopolitical or macro fears. It’s about diversifying away from U.S. dollar–denominated assets — and that trend isn’t going anywhere,” terang Rusher kepada BeInCrypto lewat email.

Sponsored
Sponsored

Dia menambahkan, saat mata uang fiat melemah karena pelonggaran kebijakan, aset riil seperti emas dan perak akan terus menjadi jangkar bagi portofolio yang terdiversifikasi.

Rusher juga melihat bangkitnya aset dunia nyata yang ditokenisasi sebagai kekuatan transformatif bagi investasi logam.

“On the blockchain, gold and other tangible assets become verifiable, yield-bearing collateral — more stable than digital assets or fiat-pegged stablecoins,” papar dia.

Seiring waktu, dia menilai tokenisasi akan meluas ke real estat dan komoditas lain, sehingga logam kian tertanam dalam ekonomi aset digital.

Karena bank sentral masih akumulasi, kebijakan moneter makin dovish, dan perhatian investor bergeser ke penyimpan nilai yang ditokenisasi, panggung pun siap untuk fase bersejarah di logam mulia.

Jika sejarah berulang, perak — logam yang orang sering sebut sebagai “gold’s high-beta cousin” — bisa memimpin laju kenaikan.

Penyangkalan

"Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi. Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris."