Pemerintah Rusia melalui Kementerian Keuangan dan Bank Sentral Rusia bekerja sama untuk meluncurkan bursa kripto terpusat alias centralized exchange (CEX). Aksi itu terjadi setelah pemerintah setempat melancarkan upaya untuk memaksa exchange lain keluar dari wilayahnya.
Strategi ini muncul bukanlah tanpa sebab. Pemerintah Rusia sepertinya bermaksud mendorong aset kripto sebagai alat jitu untuk menghindari sanksi. Selain itu, baik pemerintah maupun komunitas bisnisnya juga sudah mendukung praktik tersebut dan kini, Rusia tengah menimbang untuk merilis stablecoin dengan paritas rubel.
- Baca Juga: Token Berusia 20 Tahun yang Terinspirasi Meme Reli 81% | Meme Coin yang Perlu Diperhatikan Hari Ini
Pemerinah Rusia Akan Rilis Bursa Aset Kripto
Menurut laporan dari media lokal, lembaga pemerintah Rusia memiliki rencana besar untuk exchange terpusat ini. Meski demikian, dalam tahap awal operasional, layanan ini hanya akan terbuka untuk investor “super-kualifikasi”.
Klausul ini merujuk pada investor yang memiliki aset 100 juta rubel (US$1,2 juta) dalam sekuritas dan deposito atau 50 juta (US$600.000) dalam pendapatan tahunan. Persyaratan ini belum final dan bisa mengalami perubahan setelah peluncuran.
Anton Siluanov, Menteri Keuangan Rusia, menjelaskan rencana tersebut:
“Bersama dengan Bank Sentral, kami akan meluncurkan crypto exchange untuk investor super-kualifikasi. Aset kripto akan menjadi legal, dan operasi kripto akan keluar dari bayang-bayang. Tentu saja, bukan di dalam negara kita, tetapi operasi yang telah dilakukan hari ini dalam kerangka rezim hukum eksperimental,” ucapnya.
Hadirnya crypto exchange ini merupakan bagian dari respons Rusia terhadap tindakan keras kripto internasional. Khususnya, yang membuat perusahaan-perusahaan kripto swasta terpaksa meninggalkan negara tersebut.
Bulan lalu, Garantex, sebuah exchange Rusia, kehilangan aset senilai US$28 juta ketika Tether membekukannya setelah sanksi AS. Bulan sebelumnya, Deribit juga meninggalkan negara tersebut setelah sanksi dari Uni Eropa.
Siluanov mengumumkan pada bulan Desember lalu bahwa pemerintah Rusia akan menggunakan aset kripto untuk menghindari sanksi internasional, dan perusahaan swasta telah mengadopsi praktik ini.
Pada KTT BRICS terakhir, Rusia mendukung kebijakan ini di panggung internasional, dan sedang mempertimbangkan stablecoin yang mendapat dukungan Rubel.
Dengan menciptakan crypto exchange ini, Rusia akan memiliki platform untuk lebih mengintensifkan aktivitas berbasis kriptonya. Menurut laporan, “super investor” ini akan dapat berdagang langsung dalam aset kripto, sementara trader ritel akan mendapat pembatasan pada berbagai derivatif. Ini terkait dengan rencana tiga tahun untuk menguji pasar kripto yang diatur baru-baru ini.
Sebagai catatan, Bursa kripto Rusia dijadwalkan untuk meluncur pada tahun ini. Namun pemerintah masih perlu menentukan beberapa detail aturannya. Lantaran kerangka regulasi untuk derivatif kripto belum sepenuhnya berjalan, dan rencana ini menghadapi beberapa penolakan dari komunitas keuangan negara tersebut.
Bagaimana pendapat Anda tentang rencana Rusia untuk merilis bursa kripto yang mendapat dukungan pemerintah ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.
