EQONEX dan Binance secara resmi membentuk kerjasama untuk menyediakan layanan fiat-to-crypto melalui Bifinity. Mereka mengumumkan proyek kerjasama tersebut melalui akun Twitter dan situs resmi masing-masing tanggal 7 Maret 2022 kemarin.
Proyek Bifinity ini memiliki misi membantu percepatan adopsi crypto secara masal. Namun, belum lama setelah pengumuman resmi mengenai kolaborasi ini sampai ke telinga publik, lembaga otoritas keuangan Inggris Raya, Financial Conduct Authority (FCA), langsung memberikan tanggapan melalui siaran pers tertulis. FCA menayangkan siaran persnya itu melalui situs resmi mereka dan juga melalui akun Twitter resmi FCA.
EQONEX merupakan perusahaan induk dari Digivault. Perusahaan ini memberikan layanan aset kripto yang terdaftar dan mendapatkan izin dari FCA. Dengan demikian, maka EQONEX dinilai patuh pada peraturan tentang pencucian uang yang mungkin saja terjadi pada bisnis mata uang kripto. Namun, kerja sama EQONEX dengan Binance ini mengkhawatirkan bagi FCA. Pasalnya, tidak menutup kemungkinan jika Binance hanya memanfaatkan EQONEX melalui Digivault agar dapat melewati regulasi dari FCA.
Akan tetapi, FCA tidak memiliki wewenang atau menilai tentang kelayakan serta kepatuhan status kepemilikan baru ataupun perubahan yang terjadi pada EQONEX sebelum transaksi tersebut selesai. Bifinity menganggap kekhawatiran FCA ini wajar, sebab Binance akan memberikan pinjaman sebesar US$36 juta untuk mendapatkan sebagian kendali atas EQONEX dan juga Digivault lewat proyek Bifinity.
Tidak Boleh Beroperasi di Inggris
Sebelumnya, Binance memang pernah punya sejarah kurang mengenakkan di Inggris Raya. Pada Juni 2021, FCA sempat mengeluarkan pernyataan Binance beroperasi tanpa izin di Inggris. sudah berusaha agar bisa menjalankan bisnisnya di Inggris. Namun, karena beberapa persyaratan dari FCA tidak dapat terpenuhi, maka FCA tidak bisa memberikan izin kepada Binance. Binance dan seluruh entitas perusahaannya tidak dapat melakukan aktivitas bisnis tanpa izin atau persetujuan tertulis dari FCA. Seluruh entitas lain dari grup perusahaan Binance yang memegang segala bentuk otorisasi, pendaftaran, atau lisensi di Inggris Raya untuk melakukan aktivitas yang sudah ada aturannya di Inggris.
Meski demikian, perusahaan crypto exchange global terbesar ini tidak patah semangat. Di akhir Desember 2021 lalu, Changpeng Zhao, selaku CEO Binance, sempat menyatakan bahwa mereka akan mencoba untuk membuat entitas baru yang bisa sesuai dengan aturan di Inggris Raya.
FCA Kesulitan Mengawasi Binance
Menurut pandangan FCA, Binance sangat sulit untuk diawasi secara efektif. FCA mengategorikan Binance sebagai perusahaan dengan produk-produk keuangan yang kompleks dan sangat berisiko bagi konsumen. Oleh sebab itu, FCA melarang Binance untuk melakukan kegiatan bisnisnya tanpa adanya izin tertulis dari FCA. Mereka hanya mampu mengatur Binance dalam serangkaian aktivitas yang sangat terbatas sehingga sulit melakukan pengawasan terhadap Binance.
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.