Pencipta Base, Jesse Pollak, menghadapi kritik yang semakin tajam setelah secara terbuka mempromosikan apa yang nampaknya merupakan meme coin yang terkait dengan rapper Soulja Boy.
Kasus ini membangkitkan kembali kekhawatiran lama tentang keterlibatan selebriti dalam proyek aset kripto yang bersifat spekulatif.
SponsoredEksekutif Base Jesse Pollak Dapat Kritikan setelah Promosikan Meme Coin yang Terkait Soulja Boy
Kontroversi ini muncul dari serangkaian unggahan di X (Twitter) pada pertengahan Desember. Pada 13 Desember, Soulja Boy membagikan perbandingan jadwal pembayaran kreator di berbagai platform besar, dan berpendapat bahwa aplikasi baru menawarkan monetisasi yang lebih cepat.
“Twitch pays you once a month. TikTok pays you once a week. Favorited pays you once a day. Choose your poison wisely,” tulis rapper itu .
Sehari kemudian, Pollak nampaknya memperkuat pesan tersebut dengan memposisikan Base, jaringan layer-2 Ethereum milik Coinbase, sebagai lapisan monetisasi baru yang berfokus pada para kreator.
Dengan pernyataan ini, Jesse Pollak menggambarkan alat on-chain sebagai alternatif yang lebih unggul dibandingkan platform sosial tradisional.
Situasi semakin memanas ketika Pollak membalas langsung ke Soulja Boy. Eksekutif aset kripto itu menyatakan ia baru saja mendukung Soulja Boy di Base dan telah “langsung mendapatkan keuntungan”, dengan menggambarkan dinamika tersebut sebagai perilaku “internet baru”.
Yang menarik, Pollak tidak secara eksplisit mempromosikan nama token tertentu. Meski begitu, banyak pengguna menganggap interaksi tersebut sebagai bentuk dukungan terhadap meme coin yang terkait Soulja Boy dan, lebih luas lagi, aktivitas aset kripto sang rapper.
Sponsored SponsoredZachXBT Soroti Riwayat Aset Kripto Soulja Boy
Persepsi itu langsung mendapat respons dari penyelidik blockchain ZachXBT. Penyelidik kripto tersebut secara terbuka mempertanyakan keputusan Pollak untuk berinteraksi dengan Soulja Boy.
“Why give SouljaBoy the platform to scam new people?” tanya ZachXBT , merujuk pada hasil penyelidikannya terhadap rekam jejak Soulja Boy di dunia aset kripto.
ZachXBT menyorot penelitian yang ia rilis pada April 2023, yang menjelaskan pola perilaku yang ia anggap eksploitasi terhadap pengguna.
Berdasarkan investigasi tersebut, Soulja Boy pernah terlibat dalam 73 promosi aset kripto dan 16 peluncuran NFT. Banyak di antaranya diduga berujung pada kegagalan, proyek mangkrak, atau rug pull.
Penelitian itu juga memaparkan berulang kali token yang dipromosikan kehilangan nilai tak lama setelah promosi masif, lalu unggahan promosinya dihapus.
Penyelidik tersebut juga menyoroti masalah hukum dan regulasi yang diduga menyelimuti aktivitas Soulja Boy. Di antaranya terdapat tuntutan SEC terkait promosi Tron dan gugatan hukum yang berkaitan dengan SafeMoon.
Selain token, riset tersebut juga mengulas banyak peluncuran NFT yang menjanjikan manfaat di masa depan namun akhirnya ditinggalkan, bahkan beberapa koleksi disebutkan sempat dihapus dari marketplace karena kekhawatiran soal hak kekayaan intelektual.
Bagi para kritikus, masalah ini melampaui satu token saja. Mereka mengatakan, ketika builder penting seperti Pollak—yang sangat berperan membentuk citra publik Base—berinteraksi dengan sosok kontroversial, maka kepercayaan pada ekosistem yang lebih luas bisa jadi terancam.
Base menjaga posisi sebagai jaringan layer-2 yang ramah arus utama dan patuh regulasi yang didukung Coinbase, sehingga risiko reputasi menjadi sangat sensitif.
Peristiwa ini membangkitkan kembali perdebatan lama di dunia aset kripto. Siapa yang seharusnya bertanggung jawab saat pengembang berpengaruh memperkuat proyek selebriti yang sudah punya rekam jejak buruk.
“Even if intentions were lighthearted, credibility risk compounds fast when serious builders mingle with serial promoters. Markets judge alignment, not tone. Signal erodes when attention shifts from innovation to spectacle, and liquidity follows perception,” ungkap seorang pengguna .
Pendukung jaringan terbuka berpendapat bahwa sistem permissionless tidak seharusnya membatasi siapa yang boleh membangun atau mempromosikan di on-chain.
Para kritikus membantah bahwa eksposur dari pemimpin ekosistem senior bisa menjadi validasi tidak langsung, terutama bagi pendatang baru.
Reaksi keras yang dihadapi Pollak menjadi sorotan atas semakin ketatnya pengawasan terhadap bagaimana platform utama menyeimbangkan keterbukaan dengan kehati-hatian. Peristiwa ini juga membuktikan betapa cepatnya kontroversi lama muncul kembali ketika kepercayaan dipertaruhkan, terutama saat aset kripto kembali bereksperimen dengan monetisasi kreator dan distribusi berbasis meme.