Trusted

Apa Perbedaan Security Token dan Utility Token? Ini Penjelasannya

2 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Seiring dengan meningkatnya penggunaan cryptocurrency, banyak jenis token terus bermunculan. Token dapat mewakili nilai, atau dapat mewakili sesuatu yang lebih tidak berwujud, seperti hak pilih, misalnya. Dua jenis token utama yang penting untuk dipahami adalah security token (token sekuritas) dan utility token (token utilitas). Sebagian orang mungkin akan mengalami kebingungan seputar perbedaan kedua jenis token tersebut. Yuk, kita simak perbedaan dari dua jenis token itu dalam artikel berikut ini!

Apa Itu Utility Token?

Utility token merepresentasikan hak atas layanan atau produk yang disediakan oleh penerbit token. Token ini bukan suatu investasi, tetapi sebaliknya, bertujuan untuk digunakan lebih seperti kupon untuk produk yang sedang dikembangkan. Contoh utility token adalah Filecoin; mereka berhasil mengumpulkan US$257 juta token penjualan untuk memungkinkan pengguna mengakses platform penyimpanan cloud mereka.

Kita dapat mengkategorikan utility token lebih lanjut menjadi fungible token dan non-fungible token. Fungible token adalah aset yang dapat kamu ubah untuk nilai lain yang sama: misalnya, kita mendasarkan nilai emas pada beratnya. Sedangkan, di sisi lain, non-fungible token menentukan kepemilikan unik; misalnya, sebidang tanah.

Keuntungan Utility Token

Utility token dapat diperdagangkan terhadap Bitcoin dan juga terhadap uang tunai, yang dapat digunakan untuk memberikan insentif terhadap suatu aktivitas.

Kekurangan Utility Token:

  • Token ini bisa menjadi cukup volatile karena nilainya didasarkan pada penawaran dan permintaan.
  • Oleh karena mudahnya proses penerbitan utility token, maka beberapa masalah terkait jaminan kualitas telah berkembang. Ada banyak penipuan (scam), yang mana token diproduksi dan pembayaran diterima, padahal nyatanya produk tidak pernah dikirimkan.
Bitcoin

Apa Itu Security Token?

Security token mewakili klaim atas aset eksternal atau arus kas dan dapat digunakan sebagai investasi. Untuk menentukan security token, suatu tes yang disebut ‘Howey Test’ kini telah tersedia. Pada awalnya, tes ini diterapkan oleh Mahkamah Agung AS untuk menilai apakah suatu nilai transaksi bergantung pada pengguna atau pada pihak ketiga.

Token semacam ini tunduk pada undang-undang dan regulasi federal, yang jika tidak dipatuhi, dapat mengakibatkan seluruh proyek dihentikan. Namun sebaliknya, jika semua regulasi dipatuhi, maka security token berpotensi bisa digunakan untuk beberapa aplikasi.

Keuntungan Security Token:

  • Pemegang token mendapatkan dividen di perusahaan. Setiap kali startup melaporkan keuntungan, investor akan menerima lebih banyak koin.
  • Beberapa investor bahkan dapat memberikan pendapat terkait perkembangan perusahaan melalui fungsi yang ditawarkan oleh blockchain.
  • Meningkatkan kepercayaan karena regulasi yang ketat akan menghilangkan kemungkinan penipuan dan dapat meningkatkan citra pasar cryptocurrency secara keseluruhan.
  • Dengan security token offering (STO), perusahaan rintisan (startup) dapat mengakses ratusan investor.

Kekurangan Security Token:

Karena definisinya yang sangat luas, banyak token yang diberi label sebagai utility token sebenarnya adalah security token. Selain itu, banyak token telah jatuh ke dalam kategori security secara tidak sengaja dan sekarang menghadapi masa depan yang tidak jelas karena kegagalan mereka untuk mengikuti regulasi yang ketat.

Nah, setelah membaca uraian di atas, sekarang kamu sudah paham apa perbedaan dari kedua jenis token ini, bukan?

🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi. Prioritas kami adalah menyediakan informasi berkualitas tinggi. Kami meluangkan waktu untuk mengidentifikasi, meriset, dan membuat konten edukasi yang sekiranya dapat bermanfaat bagi para pembaca. Kami menerima komisi dari para mitra kami untuk penempatan produk atau jasa mereka dalam artikel kami, supaya kami bisa tetap menjaga standar mutu dan terus memproduksi konten yang luar biasa. Meski demikian, pemberian komisi ini tidak akan memengaruhi proses kami dalam membuat konten yang tidak bias, jujur, dan bermanfaat.

Zummia.jpg
Zummia Fakhriani
Zummia adalah seorang penulis, penerjemah, dan jurnalis dengan spesialisasi pada topik blockchain dan kripto. Ia mengawali sepak terjang di industri kripto sebagai trader kasual sejak 2015. Kemudian, mulai berkiprah sebagai penerjemah profesional di industri sejak 2018 sembari mengenyam tahun ketiganya di program studi Sastra Inggris kala itu. Menyukai topik terkait DeFi, koin privasi, dan Web3.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori