Mendapatkan token crypto gratis tentu menjadi suatu hal yang menggiurkan, tetapi hati-hati terhadap konsekuensinya. Sebab, sejumlah kecil token gratis seperti dari airdrop crypto yang masuk ke alamat wallet kamu bisa jadi sebuah upaya dusting attack. Tujuannya, untuk melakukan pelacakan dan analisis terhadap aktivitas transaksi dalam wallet tersebut dan bisa mengganggu privasi.
Nah, bagaimana cara menghindari dusting attack dan apa yang perlu kamu lakukan ketika menerima dust dalam wallet crypto kamu? Artikel ini akan membahas mengenai “serangan debu” dan cara mengatasinya.
Ingin mendapatkan tips menarik terkait trading cryptocurrency terbaru? Bergabunglah dengan Komunitas Trading BeInCrypto di Telegram: baca ulasan dan tips trading crypto, tanyakan dan dapatkan jawaban atas semua pertanyaan kamu dari trader PRO. Gabung sekarang!
Daftar isi
Pengertian Dust dalam Cryptocurrency
Dalam dunia crypto, istilah “dust” merujuk pada sejumlah kecil token crypto yang tidak memiliki nilai yang signifikan. Istilah ini sering berlaku untuk menggambarkan jumlah token yang sangat kecil, seperti 1 satoshi dalam Bitcoin (0.00000001 BTC).
Biasanya, jumlah yang dianggap debu ini setara hingga beberapa ratus satoshi, atau nilai yang lebih kecil daripada biaya transfer (gas fee) pada jaringan blockchain. Terkadang, karena saking kecilnya dust ini, pengguna tidak sadar jumlah aset crypto miliknya bertambah.
Apa itu Dusting Attack?
Dusting attack adalah modus pencurian data di dunia crypto, berupa pengiriman sejumlah kecil token crypto gratis melalui airdrop ke alamat wallet korban. Tujuannya, untuk melakukan pelacakan dan analisis terhadap transaksi yang dilakukan oleh korban. Pada tingkat lanjut, modus ini bisa mengarah pada phising atau penyalahgunaan data.
Serangan ini memanfaatkan fakta bahwa blockchain merupakan sistem transparan dan publik yang memungkinkan setiap orang untuk melacak setiap transaksi yang terjadi di dalamnya. Dengan memberikan sejumlah token crypto gratis, penipu dapat mengidentifikasi alamat wallet korban dan memantau aktivitas transaksi korban.
Dusting attack memang tidak mengancam keamanan dana crypto pengguna, tetapi dapat merepotkan dan mengganggu privasi. Sebab, aksi ini dapat memberikan akses ke informasi sensitif seperti saldo, riwayat transaksi, dan asosiasi pengguna dengan transaksi di dalam jaringan.
Oleh karena itu, pengguna crypto sebaiknya selalu berhati-hati dengan tawaran token crypto gratis yang tidak jelas asal-usulnya dan mengambil langkah-langkah keamanan yang tepat untuk melindungi keamanan dan privasi mereka.
Pelaku Dusting Attack
Siapa saja bisa melakukan aksi dusting attack, terutama mereka yang memiliki motivasi untuk melacak dan menganalisis aktivitas transaksi dari suatu alamat wallet. Namun, serangan ini biasanya dilakukan oleh penipu atau pihak yang ingin mencuri informasi sensitif dari pengguna crypto, seperti saldo, riwayat transaksi, dan asosiasi pengguna dengan transaksi di dalam jaringan.
Instansi atau lembaga pemerintah dapat juga melakukan teknis analisis transaksi dalam jaringan, meski maksudnya adalah tidak untuk menyerang. Namun, agensi pemerintah dapat menggunakan teknik analisis jaringan untuk memantau aktivitas transaksi di dalam jaringan crypto. Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi aktivitas transaksi yang mencurigakan atau ilegal, seperti pencucian uang atau pendanaan teroris.
Penting untuk mengingat bahwa pengguna crypto harus mematuhi peraturan dan undang-undang yang berlaku dalam melakukan transaksi. Dalam hal ini, pengguna crypto juga sebaiknya menggunakan alamat wallet yang berbeda untuk setiap transaksi. Di samping itu, tidak membocorkan informasi pribadi seperti email atau nomor telepon yang terkait dengan akun wallet mereka untuk melindungi privasi mereka.
Cara Kerja Dusting Attack
Dalam dusting attack, penipu memberikan sejumlah kecil token crypto gratis ke alamat wallet korban dengan tujuan untuk melakukan pelacakan dan analisis terhadap aktivitas transaksi yang dilakukan oleh korban. Dengan memberikan sejumlah token crypto gratis, penipu dapat mengidentifikasi alamat wallet korban dan memantau aktivitas transaksi milik korban. Serangan ini memanfaatkan fakta bahwa blockchain merupakan sistem transparan dan publik yang memungkinkan setiap orang untuk melacak setiap transaksi yang terjadi di dalamnya.
Dalam beberapa kasus, penipu juga dapat memanfaatkan teknik analisis jaringan untuk menghubungkan alamat wallet korban dengan alamat wallet lain yang terkait dengan korban. Hal ini dapat memberikan penipu akses ke informasi sensitif seperti saldo, riwayat transaksi, dan asosiasi korban dengan transaksi di dalam jaringan.
Cara Menghindari Dusting Attack
Untuk menghindari serangan dusting attack, kamu sebagai pengguna crypto sebaiknya selalu berhati-hati dalam melakukan transaksi dalam jaringan blockchain. Berikut sejumlah cara menghindari serangan:
1. Abaikan tawaran token crypto gratis
Jangan tergiur dengan tawaran token crypto gratis yang tidak jelas asal-usulnya. Airdrop crypto juga merupakan satu cara yang seru untuk mendapatkan token gratis, tetapi ada risiko airdrop scam mungkin terjadi. Selalu riset terlebih dahulu sebelum membagikan data public wallet kamu ke pihak manapun.
2. Gunakan alamat wallet berbeda
Selain itu, kamu juga dapat mengambil langkah-langkah keamanan seperti menggunakan alamat wallet yang berbeda untuk setiap transaksi. Praktik baik lainnya adalah menggunakan alamat penerima yang berbeda setiap kali untuk koin seperti Bitcoin, Litecoin, Dogecoin, dan semua koin dengan konsep yang sama tentang mengubah alamat. Terpenting, tidak membocorkan informasi pribadi seperti email atau nomor telepon yang terkait dengan akun wallet pribadi.
3. Hierarchical Deterministic (HD) wallet
Untuk menghindari serangan dusting attack, kamu dapat menggunakan hierarchical deterministic (HD) wallet. HD wallet adalah jenis dompet yang menggunakan seed sebagai basis untuk menghasilkan serangkaian alamat wallet yang unik dan terkait secara hierarkis satu sama lain. Dengan menggunakan HD wallet, kamu dapat dengan mudah menghasilkan alamat wallet baru untuk setiap transaksi, sehingga mengurangi risiko terjadinya pelacakan aktivitas transaksi oleh penipu.
4. Amankan data privasi
Selanjutnya, kamu juga dapat mengambil langkah-langkah keamanan seperti tidak membocorkan informasi pribadi seperti email atau nomor telepon yang terkait dengan akun wallet. Salah satu cara mengamankan privasi adalah dengan menggunakan layanan VPN untuk mengamankan koneksi internet. Juga, gunakan perangkat lunak antivirus dan firewall yang terbaru.
5. Jangan belanjakan dust
Bila dust sudah masuk dalam wallet, jangan belanjakan atau transfer dana debu itu ke wallet lain. Untuk menghindari memindahkan dust dalam transaksi, pengguna crypto dapat memberikan tanda unspent transaction output (UTXO) pada dust tersebut. Sehingga, kamu dapat memastikan bahwa dust tersebut tidak akan berpindah dalam transaksi selanjutnya dan tetap berada dalam alamat wallet yang sama.
Namun, kamu harus mempertimbangkan bahwa memberikan tanda UTXO dapat meningkatkan ukuran transaksi dan biaya transaksi yang dibutuhkan. Oleh karena itu, pertimbangkan dengan matang sebelum memberikan tanda UTXO pada dust.
Bagaimana jika menerima dust dalam wallet?
Jika kamu sebagai pengguna crypto menerima dust dalam wallet kamu, sebaiknya jangan memindahkan dust tersebut dalam transaksi selanjutnya. Kamu dapat memberikan tanda unspent transaction output (UTXO) pada dust tersebut untuk memastikan bahwa dust tersebut tidak akan berpindah dalam transaksi selanjutnya dan tetap berada dalam alamat wallet yang sama.
Aset debu pada dompet tidak memberikan kendali kepada siapa pun atas dana kamu. Jika kamu mengalami serangan debu, cukup abaikan dan hindari interaksi dengan “debu” tersebut.
Wallet Ledger memiliki satu fitur khusus untuk mengatasi debu semacam ini. Untuk koin seperti Bitcoin dan yang serupa dengan BTC, kamu dapat menggunakan fitur Coin Control di Ledger Live untuk menghindari mentransfer jumlah koin kecil yang kamu terima.
Kesimpulan
Dusting attack memang tidak mengancam keamanan dana crypto pengguna, tetapi dapat merepotkan dan mengganggu privasi. Sebab, serangan ini dapat memberikan akses ke informasi sensitif seperti saldo, riwayat transaksi, dan asosiasi pengguna dengan transaksi di dalam jaringan.
Oleh karena itu, pengguna crypto sebaiknya selalu berhati-hati dengan tawaran token crypto gratis seperti airdrop token yang tidak jelas asal-usulnya. Juga, mengambil langkah-langkah keamanan yang tepat untuk melindungi keamanan dan privasi dalam bertransaksi. Bila sudah terlanjur ada dust masuk dalam wallet, abaikan saja dan tandai agar tidak berpindah lagi dalam transaksi selanjutnya.
Dengan meningkatnya kesadaran tentang serangan dusting attack, pengguna crypto dapat lebih waspada dan mengambil tindakan pencegahan yang tepat untuk melindungi keamanan dan privasi dalam bertransaksi di dunia crypto.
Pertanyaan yang sering ditanyakan
Apa itu duster attack?
Bagaimana cara menghapus crypto dust?
Bagaimana cara mengatasi dust attack?
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi. Prioritas kami adalah menyediakan informasi berkualitas tinggi. Kami meluangkan waktu untuk mengidentifikasi, meriset, dan membuat konten edukasi yang sekiranya dapat bermanfaat bagi para pembaca. Kami menerima komisi dari para mitra kami untuk penempatan produk atau jasa mereka dalam artikel kami, supaya kami bisa tetap menjaga standar mutu dan terus memproduksi konten yang luar biasa. Meski demikian, pemberian komisi ini tidak akan memengaruhi proses kami dalam membuat konten yang tidak bias, jujur, dan bermanfaat.