Lebih dari 10 tahun yang lalu, Bitcoin telah membangun landasan bagi banyak inovasi di bidang finansial yang memungkinkan penggunanya melakukan transaksi keuangan tanpa melibatkan pihak bank berkat adanya teknologi blockchain. Seiring dengan berjalannya waktu, manfaat blockchain akhirnya berkembang lebih dari sekadar memfasilitasi transaksi keuangan. Kini industri gaming pun mulai mengimplementasikan teknologi blockchain dan membuat game penghasil uang.
Ketika terhubung dengan jaringan blockchain, aset digital apapun–termasuk aset dalam game– dapat dicetak sebagai non-fungible token atau NFT. Dengan begitu, aset dalam game dapat ditransfer dan diperjualbelikan di luar game tersebut. Berkat implementasi teknologi blockchain dan NFT, maka industri gaming pun dapat menerapkan sistem play-to-earn (P2E), alih-alih menerapkan sistem pay-to-win seperti game konvensional.
NFT game yang menerapkan sistem P2E memungkinkan para pemainnya memperoleh keuntungan dari bermain game, sehingga akhirnya NFT game pun dikenal sebagai jenis game penghasil uang di kalangan para gamers.
Pada artikel ini, kita akan mencari tahu NFT game apa saja yang bisa menghasilkan uang bagi para pemain, beserta dengan panduan singkatnya.
Dalam artikel ini:
- Bagaimana aset digital berbasis NFT merevolusi industri gaming?
- Bagaimana cara game NFT menjadi game penghasil uang bagi perusahaan dan pemainnya?
- Studi kasus game NFT Decentraland
- 13 Game Penghasil Uang Terbaik Berbasis NFT
- Apakah game NFT akan menjadi standar baru di industri gaming?
- Pertanyaan yang sering ditanyakan
Bagaimana aset digital berbasis NFT merevolusi industri gaming?
Sejauh ini, bisa kita bilang bahwa menghasilkan uang dari game bersifat satu arah. Para perusahaan penerbit game merilis game melalui platform digital seperti Steam, Epic Games Store, Origin, GOG, ataupun Green Man Gaming. Kebanyakan game tersebut merupakan game berbayar, yang artinya para pemain harus membelinya terlebih dulu sebelum bisa bermain. Walau sudah ada pembayaran di muka, namun berbagai game tersebut seringkali masih menerapkan sistem pembelian dalam game (in-game purchase) juga, misalnya ada karakter atau jenis senjata tertentu yang baru bisa digunakan setelah melakukan pembayaran.
Ada juga beberapa game yang tidak berbayar alias free-to-play. Pemain bisa langsung memainkan game jenis ini secara gratis, tanpa harus membayar terlebih dahulu untuk memainkannya. Namun, biasanya game jenis free-to-play memberlakukan mata uang khusus dalam permainannya agar pemain bisa mendapatkan berbagai benda tertentu dalam game tersebut. Nantinya pemain perlu membeli mata uang itu dengan uang fiat. Sebagai contoh, game Fortnite menggunakan mata uang khusus bernama V-Bucks, yang mana 5.000 V-Bucks setara dengan 32 dolar AS. Para pemain Fornite dapat mempergunakan uang senilai 5.000 V-Bucks untuk membeli macam-macam benda virtual, seperti gerakan tarian, emotikon, pakaian, aksesoris, dan masih banyak lagi.
Sayang sekali, mata uang khusus dan benda virtual dalam game ini sifatnya terbatas. Ketika berada di luar game, para pemain tidak bisa memanfaatkan seluruh aset tersebut. Walau ada beberapa game yang mengadakan turnamen berhadiah bagi para pemain (e-sport) atau ada pihak-pihak tertentu yang bersedia mensponsori pemain game, tapi hal-hal tersebut bersifat eksklusif. Tidak semua pemain bisa memiliki kesempatan yang sama untuk memperoleh fasilitas istimewa itu.
Kabar baiknya, kendala tersebut akhirnya bisa teratasi dengan implementasi NFT pada dunia gaming. Dalam game berbasis NFT dan blockchain, seluruh aset game–yang notabene merupakan aset digital–dijadikan sebagai NFT. Kemudian, mata uang khusus pada game tersebut berwujud token crypto yang nantinya bisa ditukarkan menjadi uang fiat atau diinvestasikan kembali oleh para pemain. Dengan demikian, NFT merevolusi sistem monetisasi dalam dunia game. Game berbasis NFT memberikan kesempatan kepada para pemain memperoleh keuntungan lebih, karena game yang mereka mainkan menjadi game penghasil uang.
Bagaimana cara game NFT menjadi game penghasil uang bagi perusahaan dan pemainnya?
Game berbasis NFT beroperasi pada jaringan blockchain, sehingga semua aset dalam game NFT bersifat terukur, transparan, dan dapat diprogram menggunakan kontrak pintar (smart contract). Para perusahaan pembuat game NFT memanfaatkan smart contract untuk memprogram agar setiap kali pemain melakukan transaksi jual beli dalam game tersebut, maka perusahaan akan mendapatkan persenan kecil dari jumlah transaksi.
Sedangkan, para pemain bisa memperoleh keuntungan dengan beberapa cara, antara lain:
- Mengambil keuntungan dari selisih harga jual dan beli aset game yang berwujud NFT. Ketika crypto wallet milik pemain terhubung dengan situs NFT marketplace, maka semua uang crypto yang merupakan hasil penjualan aset NFT akan masuk di dalamnya.
- Memperoleh imbal hasil berupa token khusus dari game tersebut, sebagai imbalan karena sudah berpartisipasi dalam ekosistem game.
- Pemain dapat menginvestasikan kembali token dari hasil bermain game, misalnya lewat proses staking.
- Selain itu, pemain juga bisa menukarkan token hasil bermain game menjadi aset crypto lainnya ataupun menukarkannya dengan mata uang fiat. Cara termudah bagi para pemain menukarkan uang crypto menjadi uang fiat adalah melalui bursa jual beli crypto, seperti Binance, Indodax, Tokocrypto, Pintu, dan masih banyak lagi.
Rangkaian proses itulah yang akhirnya memungkinkan game berbasis NFT untuk menjadi game penghasil uang (play-to-earn) sehingga para pemain pun bisa memanfaatkan seluruh aset milik mereka dalam game tersebut menjadi sumber penghasilan.
Studi kasus game NFT Decentraland
Supaya kamu mendapatkan pemahaman yang lebih jelas, kita akan mengambil contoh game NFT yang cukup populer saat ini, yaitu Decentraland.
Decentraland adalah hasil game NFT yang mengusung konsep metaverse. Para pemain membuat avatar mereka sendiri dalam realitas virtual Decentraland. Avatar tersebut dapat mereka dandani sesuka hati dengan berbagai pakaian dan aksesoris yang tersedia dalam situs marketplace resmi Decentraland. Bukan hanya itu, para pemain juga bisa membeli lahan virtual dalam Decentraland. Mereka bisa membangun lahan tersebut menjadi rumah, kantor, pusat perbelanjaan, membangun kawasan mereka sendiri atau bahkan membuatnya sebagai instrumen investasi seperti properti di dunia nyata dengan fasilitas Builder Module yang tersedia dalam game Decentraland.
Dalam realitas virtual Decentraland, seluruh pemain wajib bertransaksi menggunakan mata uang khusus bernama MANA. Harga semua benda dalam Decentraland dibanderol dalam MANA, sehingga pemain pun mau tidak mau harus memiliki MANA jika ingin bertransaksi di Decentraland. Seiring dengan perkembangan ekosistem gaming Decentraland dan jumlah pemain yang terus bertambah, maka harga MANA pun ikut terapresiasi. Dari sejak akhir tahun 2021 lalu hingga saat penulisan artikel ini, harga token MANA terhitung sudah mengalami kenaikkan hampir 4 kali lipat.
Jika membandingkan Decentraland dengan game konvensional seperti Fortnite dan Roblox, memang angka pemain aktif bulanan Decentraland masih terbilang kecil. Per bulan Desember 2021 kemarin, tercatat ada sekitar 300 ribu pemain aktif Decentraland setiap bulannya. Namun, kondisi ini berarti bahwa Decentraland masih memiliki ruang pertumbuhan lebih besar daripada Fortnite dan Roblox. Kalau Decentraland masih mampu mempertahankan tingkat pertumbuhannya dan tidak tergerus oleh kompetitor lain, sangat mungkin sekali Decentraland bisa menjadi salah satu game penghasil uang yang sukses di masa datang.
13 Game Penghasil Uang Terbaik Berbasis NFT
Selain Decentraland, ada 13 game lain yang bisa kamu manfaatkan sebagai game penghasil uang, lho. Berikut ini uraian lengkapnya:
1. Axie Infinity
Axie Infinity diluncurkan pada Maret 2018 lalu oleh Trung Nguyen dan timnya yang tergabung dalam sebuah perusahaan game developer asal Vietnam bernama Sky Mavis. Popularitas Axie Infinity mulai meledak di bulan September 2020. Sampai saat ini, Axie Infinity memiliki jumlah pemain aktif sebanyak 2,7 juta orang per bulannya.
Dari sejak peluncurannya hingga saat ini, Axie Infinity telah mencatatkan jumlah penghasilan sebesar 2,3 miliar dolar AS. Bahkan, volume jual beli pada situs marketplace resmi Axie Infinity pun menempati peringkat 2 setelah OpenSea, yakni sebesar 3,94 miliar dolar AS pada saat penulisan artikel ini.
Cara permainan Axie Infinity cukup sederhana dan memiliki kemiripan dengan Pokémon. Pemain hanya perlu menyiapkan tim yang terdiri dari 3 karakter bernama Axie untuk diadu dengan tim dari pemain lain. Para pemain Axie Infinity akan menerima imbalan berupa token Smooth Love Potion (SLP) tiap kali mereka berhasil memenangkan pertarungan dengan pemain lain dan melengkapi misi harian. Tingkat kemenangan dari masing-masing pemain akan tercatat dalam papan peringkat khusus yang dihitung secara berkala. Bagi para pemain dengan peringkat tertinggi akan memenangkan hadiah tambahan dalam bentuk token Axie Infinity Shards (AXS).
Selain memperoleh penghasilan dari permainan, para pemain Axie Infinity juga bisa menernakkan dan memperdagangkan karakter Axie mereka. Jika para pemain memiliki dana lebih, mereka pun dapat memperjualbelikan land plot yang tersedia di metaverse Axie Infinity.
Sistem perekonomian dalam game NFT Axie Infinity
Dalam game Axie Infinity terdapat 3 aset digital dasar yang dipergunakan oleh para pemain, antara lain:
- Token Smooth Love Potion (SLP) – pemain menggunakan token ini untuk mengawinkan Axie
- Karakter Axie sebagai aset NFT – aset digital yang memberikan kontribusi terbesar untuk sistem perekonomian Axie Infinity. Harga rata-ratanya berkisar dari 60 hingga 300 dolar AS per karakter Axie, menurut situs marketplace resmi Axie Infinity.
- Token Axie Infinity Shards (AXS) – token yang berfungsi sebagai governance token dalam ekosistem Axie Infinity.
Sebagai tambahan, Axie Infinity juga memiliki aset digital lain, yakni land plot atau lahan virtual. Para pemilik lahan dapat membangun area permainan dalam Axie Infinity di atas lahan virtual tersebut. Namun, tidak semua pemain sanggup membeli land plot Axie Infinity. Pada penulisan saat artikel ini, harga termurah 1 land plot di situs marketplace resmi milik Axie Infinity sebesar 2 ETH atau sekitar 7.000 dolar AS.
Harga 1 token SLP saat penulisan artikel ini adalah 0,0187 dolar AS (266 rupiah) dan harga 1 token AXS berkisar 75,45 dolar AS (1,075 juta rupiah). Dengan demikian, kalau kamu bersedia berkomitmen memainkan game Axie Infinity setiap harinya, maka kamu bisa memperoleh penghasilan setidaknya sekitar 400 dolar AS per bulannya. Lumayan banget buat jadi penghasilan tambahan, bukan?
2. DeFi Kingdoms
Game DeFi Kingdoms (DFK) adalah game pendatang baru dalam dunia game berbasis blockchain. Sebelum hadir sebagai game di bulan Agustus 2021 lalu, DFK awalnya adalah sebuah bursa aset crypto terdesentralisasi (decentralized exchange / DEX) yang berfokus pada kegiatan yield farming.
DFK mengusung konsep pengelolaan kerajaan, mirip seperti game lawas tahun ‘90-an bernama King’s Bounty. Hingga sekarang ini, DFK tercatat memiliki sekitar 160 ribu pemain aktif dengan angka volume penjualan sebesar 1,68 miliar dolar AS.
DFK menggunakan jaringan blockchain Harmony. Meski tidak berada di jaringan Ethereum atau Binance Smart Chain seperti game NFT lain pada umumnya, blockchain Harmony mendukung kompatibilitas dengan Ethereum, Binance, dan juga Avalanche.
Sistem perekonomian game NFT DeFi Kingdoms
Dalam permainan DFK, para pemain menggunakan token JEWEL sebagai alat pembayaran. Token JEWEL memiliki suplai maksimal sebanyak 500 juta JEWEL. Dari segi harga, JEWEL sempat mencetak rekor harga tertinggi di angka 23,36 dolar AS pada tanggal 5 Januari 2022 lalu.
Selain menjadi alat pembayaran, token JEWEL juga memiliki kegunaan lain sebagai berikut:
- Penukaran token dalam DEX milik DeFi Kingdom
- Menjadi liquidity provider dengan melakukan staking pada fasilitas Garden dan Bank di ekosistem DeFi Kingdom untuk mendapatkan dividen.
- Membeli lahan, karakter, dan hewan peliharaan dalam game yang merupakan aset NFT.
Karena usianya yang masih baru, DeFi Kingdom sendiri masih dalam proses pengembangan. Rencananya, DFK akan menyediakan fitur bertarung (battle) dan turnamen antar pemain. Wah, kedengarannya bakal seru banget, ya?
3. Gods Unchained
Kalau kamu suka bermain game yang mengusung konsep jual beli kartu (trading card game/TCG) seperti Hearthstone buatan Blizzard, tandanya kamu perlu mencoba bermain Gods Unchained.
Walaupun pangsa pasarnya lebih kecil daripada game berkonsep action atau tembak menembak, konsep TCG masih cukup menjanjikan. Diproyeksikan pangsa pasar TCG bisa berkembang sebesar 7.8% per tahunnya dari tahun 2022 hingga 2026 mendatang. Menurut data dari Statista, pendapatan dari game TCG berjumlah sebesar 6,46 miliar dolar AS sekarang ini.
Proses pembuatan game NFT Gods Unchained sudah berlangsung sejak tahun 2018. Sosok di belakang Gods Unchained adalah kakak-beradik James Ferguson dan Robbie Ferguson yang juga merupakan pendiri layer-2 Ethereum khusus NFT bernama Immutable X. Dari awal peluncurannya, Gods Unchained telah berhasil menjual jutaan kartu dan mendapatkan pendanaan series A senilai 15 juta dolar AS.
Meski berada pada jaringan blockchain Ethereum, Gods Unchained memanfaatkan layer-2 Immutable X untuk membuat biaya transaksinya jadi lebih murah dan prosesnya cepat. Oleh karena itu juga, seluruh kartu dalam game Gods Unchained dijual lewat marketplace milik Immutable X.
Kartu Gods Unchained dibagi dalam 4 tingkatan, yaitu diamond, gold, meteorite, dan shadow. Dari jual beli kartunya saja, Gods Unchained mencatatkan angka transaksi lebih dari 17 juta dolar AS. Ditambah lagi, Gods Unchained juga memiliki token khusus dalam permainannya yang bernama GODS. Para pemain menggunakan token GODS untuk membuat kartu baru, membeli peti atau kumpulan kartu, dan staking agar mendapatkan imbal hasil.
Sistem perekonomian dalam game NFT Gods Unchained
Token GODS telah berhasil mencetak rekor harga tertinggi (all-time high/ATH) di angka 8,83 dolar AS pada bulan Desember 2021 kemarin. Melihat potensi Gods Unchained sebagai salah satu game berkonsep TCG yang memiliki keistimewaan bebas biaya gas (gas fee) dan kecepatan transaksi tinggi, maka bukannya tidak mungkin jika harga GODS masih bisa meningkat lagi di masa yang akan datang.
4. Alien Worlds
Game Alien Worlds memiliki konsep yang serupa dengan DeFi Kingdoms. Bedanya Alien Worlds mengambil lokasi di luar angkasa dan menambahkan nuansa sci-fi dalam permainannya. Pemain Alien Worlds bisa mengelola tanah, peralatan, antek, senjata, avatar, dan juga misi. Semuanya aset tersebut merupakan NFT. Game NFT buatan Sarojini McKenna dan Michael Yeates ini berada di atas 3 blockchain sekaligus, antara lain Ethereum, Wax, dan Binance Smart Chain.
Menariknya lagi, Alien Worlds menerapkan sistem decentralized autonomous organization (DAO) yang menggabungkan 6 planet dalam metaverse milik Alien Worlds. Per bulan September 2021 lalu, tercatat jumlah pengguna di metaverse Alien Worlds telah mencapai angka 1 juta pengguna.
Sistem perekonomian game NFT Alien Worlds
Para pemain Alien Worlds menggunakan token Trilium (TLM) sebagai alat pembayaran dalam permainan ini. Pemilik token TLM memiliki hak suara dalam DAO, dapat melakukan staking, serta berpartisipasi dalam pemilihan mingguan antar planet. Mereka menggunakan pengaruh pemungutan suara yang dimiliki untuk memilih kandidat anggota dewan ataupun mencalonkan diri sebagai anggota dewan planet. Para anggota dewan memiliki hak istimewa memutuskan bagaimana perbendaharaan planet didistribusikan.
Harga token TLM sempat mencetak rekor harga tertinggi di angka 7,19 dolar AS di awal kemunculannya. Namun, sayang sekali TLM sepertinya tidak mampu mempertahankan posisinya. Hingga saat penulisan artikel ini, pergerakan token TLM hanya berkisar di bawah 0,5 dolar AS. Salah satu dugaan kuat mengenai kurangnya apresiasi harga token TLM adalah jumlah suplainya yang terlalu banyak, yakni 10 miliar TLM.
5. Mines of Dalarnia
Game Mines of Dalarnia (MoD) digadang-gadang sebagai penerus game penghasil uang berbasis blockchain Axie Infinity yang sangat fenomenal. Workinman Interactive dan Chromia Studios mengembangkan game Mines of Dalarnia sejak November 2021 di atas jaringan blockchain Binance Smart Chain.
Setiap pemain Mines of Dalarnia bertugas untuk mengatur seorang penambang. Nantinya, penambang ini akan bertugas menambang sejumlah sumber tambang, artefak, dan juga relik langka dari 4 jenis bioma yang ada dalam permainan Mines of Dalarnia. Keempat bioma di Mines of Dalarnia adalah Terra, Lava, Ice, dan Darkness. Namun, sebelum mulai menambang, para pemain baru Mines of Dalarnia perlu membeli paket awal yang terdiri dari beliung dan suplai oksigen.
Para pemain menggunakan barang hasil tambang tersebut untuk membuat senjata. Ketika senjatanya sudah jadi, maka pemain Mines of Dalarnia bisa menggunakannya untuk bertarung melawan monster, serta mengumpulkan barang-barang lainnya.
Sistem perekonomian dalam game NFT Mines of Dalarnia
Seluruh transaksi dalam game Mines of Dalarnia menggunakan token khusus mereka, yaitu DAR. Token DAR memiliki suplai maksimal sebanyak 800 juta DAR. Meski sering disebut sebagai penerus Axie Infinity, namun harga token DAR ternyata masih sangat jauh dibanding token AXS. Rekor harga tertinggi DAR hanya berada di angka 4,91 dolar AS yang terjadi pada bulan November 2021 kemarin. Saat ini, harga token DAR sudah turun lebih dari 70% dari rekor harga tertingginya.
Game Mines of Dalarnia juga menyediakan lahan yang dapat dibeli oleh para pemain dalam permainannya. Lahan virtual berwujud NFT ini dapat disewakan atau ditukar dengan hadiah token DAR atau sebagai sumber airdrop token DAR.
Selain lahan virtual, seluruh barang yang bisa mereka temukan dalam proses penambangan juga merupakan NFT. Di bulan Oktober 2021 lalu, Mines of Dalarnia meluncurkan koleksi NFT mereka yang berjudul Mining Apes. Para pemain dapat menggunakan koleksi Mining Apes ini menemani saat menambang, membantu meningkatkan peluang memperoleh token DAR dalam permainan, serta memberikan akses khusus bagi para pemiliknya untuk mendapatkan NFT gratis dari Mines of Dalarnia di kemudian hari.
Di tahun 2022, tim pengembangan game Mines of Dalarnia berencana merilis alur permainan yang berkaitan dengan planet, menambah tipe permainan, membuat fitur chat dan sosial, mengadakan misi tambahan berhadiah token DAR, serta aset derivatif berbasis NFT.
6. My Neighbor Alice
Masih ingat dengan game Facebook bernama Farmville? Ternyata ada game sejenis Farmville yang berbasis blockchain, lho. Namanya My Neighbor Alice. Sama seperti Farmville, pemain My Neighbor Alice bertugas mengelola peternakan virtual. Oleh karena My Neighbor Alice ini adalah game berbasis blockchain, tentu saja seluruh lahan virtual yang kita jadikan peternakan berwujud NFT.
Sistem perekonomian game NFT My Neighbor Alice
Para pemain membeli seluruh aset dalam My Neighbor Alice, seperti lahan virtual, binatang, rumah, dekorasi, dan pakaian menggunakan token khusus bernama ALICE. Token ALICE memiliki suplai maksimal sebanyak 92 juta ALICE. Selain berfungsi sebagai alat pembayaran, token ALICE juga berguna untuk pembelian kembali (buyback), staking, dan jaminan.
Walau saat ini game My Neighbor Alice masih berada dalam tahap uji coba dan belum rilis secara penuh, tapi harga token ALICE sudah mengalami apresiasi yang sangat baik di pasar. Menurut data dari Etherscan, tercatat ada 5.257 alamat wallet yang menjadi holder token ALICE dan berhasil mencetak rekor harga tertinggi di angka 42.55 dolar AS per bulan Maret 2021.
Fitur menarik lainnya dari game My Neighbor Alice adalah penerapan sistem reputasi. Bagi para pemilik lahan yang berhasil mendapatkan skor baik akan menerima hadiah. Dalam menentukan baik atau buruknya seorang pemilik lahan, para pemain menggunakan token ALICE untuk melakukan pemungutan suara.
7. Illuvium
Ada segelintir pecinta game berpendapat bahwa kualitas visual game yang dibangun pada jaringan blockchain umumnya kurang bagus. Tapi, rupanya Illuvium berhasil mematahkan argumen tersebut. Game NFT satu ini berani menawarkan kualitas visual tingkat tinggi dengan menggunakan Unreal Engine 4/5 yang terkenal sebagai salah satu aplikasi pembuat game termutakhir.
Meski masih dalam proses pengembangan, kami sudah memiliki bayangan bakal sekeren apa Illuvium nantinya. Alur permainan Illuvium berawal dari seorang pemburu yang menjelajahi tempat asing untuk menangkap makhluk bernama Illuvials. Sudah tentu makhluk Illuvials ini merupakan salah satu aset NFT dalam game Illuvium.
Illuvium menerapkan 4 kelas pada Illuvials, antara lain: fighter, rogue, psion, dan empath. Selain kelas, Illuvials juga dilengkapi dengan elemen lain seperti: water, fire, earth, air, dan nature.
Selain Illuvials, barang seperti senjata, tampilan, dan baju perang juga merupakan aset NFT. Rencananya, game Illuvium akan menawarkan 2 fitur utama dalam permainannya, antara lain:
- Illuvium Zero: memfasilitasi pengelolaan lahan seperti Decentraland. Di atas lahan tersebut, para pemain dapat mengumpulkan beragam sumber daya untuk membangun kompleks industri sendiri yang memberikan banyak manfaat.
- IlluviDex: NFT marketplace yang diatur menggunakan sistem DAO. Lewat marketplace ini, para pemain Illuvium bisa saling memperdagangkan aset NFT milik mereka.
Sistem perekonomian dalam game NFT Illuvium
Sama seperti game penghasil uang berbasis NFT lainnya, Illuvium juga memiliki token khususnya sendiri yang bernama ILV untuk membiayai transaksi antar pemain dalam game. Suplai maksimal token ILV sebanyak 10 juta ILV. Para pemilik token ILV dapat menikmati fasilitas DeFi dalam ekosistem Illuvium, meliputi pengaturan (governance), yield farming, dan staking.
Pencipta Illuvium membuat sedikit perbedaan pada ketentuan staking token ILV. Pengguna yang ingin berpartisipasi dalam staking token ILV wajib mendepositkan token ILV mereka selama 1 tahun, kemudian mereka akan mendapatkan imbal hasil berupa token sILV. Kegunaan token sILV adalah untuk membayar transaksi pribadi, seperti biaya perjalanan dan membeli shard penyembuh. Meski nilai token sILV dipatok pada token ILV, tapi token sILV tidak dapat digunakan sebagai alat bayar transaksi antar pemain.
Sepertinya, banyak peminat game dan crypto yang sadar akan potensi Illuvium. Bayangkan saja, dengan kondisi game Illuvium belum rilis, harga token ILV saat ini berkisar 660 dolar AS. Bahkan, token ILV sempat mencatatkan rekor harga tertinggi sepanjang masa senilai 2.868 dolar AS pada akhir bulan Mei 2021.
Berbekal seluruh potensi tersebut, nampaknya Illuvium sangat berpeluang besar untuk mengalahkan Axie Infinity. Pasalnya, sistem pertarungan Illuvium sangat mirip dengan Axie Infinity, namun dengan desain 3D yang lebih ciamik dan detail dari Axie Infinity. Illuvium juga berpotensi menjadi jembatan yang menarik para pemain game mainstream untuk masuk memainkan game berbasis blockchain.
Wah, sepertinya Axie Infinity harus siap-siap bikin inovasi baru, agar tak kalah saing dengan Illuvium!
8. Guild of Guardians
Selain membuat Gods Unchained, Immutable X rupanya juga menerbitkan game berbasis NFT lainnya. Game bernama Guild of Guardians ini mengusung tema mobile action RPG, mirip seperti Diablo. Immutable X bekerja sama dengan Stepico Studio dalam mengembangkan Guild of Guardians. Lead Game Designer dari Stepico Studo, Josiah Wallace, merupakan salah satu tokoh kunci dalam pembuatan game legendaris Temple Run.
Jika kebanyakan game NFT berfokus pada mode permainan untuk single player, maka Guild of Guardians berusaha mendobrak kebiasaan dengan menawarkan pengalaman multiplayer (pemain ganda) dalam permainannya. Para pemain Guild of Guardians bisa membuat 1 kelompok yang berisi 4 hero. Nantinya setiap pemain hanya bisa mengendalikan 1 hero saja dari kelompok tersebut. Dalam mode multiplayer, para pemain harus saling bekerja sama melawan musuh utama yang sangat kuat.
Seperti yang terlihat pada gambar di atas, setiap hero mempunyai detail kekuatan dan kelemahannya masing-masing, termasuk dengan kemampuan sihir, pertahanan, menyerang, serta menyembuhkan diri.
Sistem perekonomian dalam game Guild of Guardians
Guild of Guardians memiliki token GOG sebagai alat bayar dalam permainannya. Dalam permainan Guild of Guardians, token GOG berbentuk seperti permata. Seperti layaknya game NFT lain, para pemain mendapatkan token GOG dari bermain game Guild of Guardians. Token GOG memiliki jumlah suplai maksimal sebesar 1 miliar, yang mana 20% dari antaranya diberikan pada tim pengembang game Guild of Guardians.
Peluncuran token GOG terbilang cukup baru. Ia diluncurkan pada Oktober 2021 kemarin. Rekor harga tertinggi GOG berada di angka 2,81 dolar AS yang dicapai di tanggal 22 Desember 2021. Namun, karena game Guild of Guardians belum efektif untuk dimainkan, maka harga token GOG pun terus mengalami penurunan. Sampai saat ini, harga token GOG terpantau masih belum mampu merangkak naik menembus angka 1 dolar AS.
Meski harga token GOG masih anjlok, tapi merujuk pada fakta game Guild of Guardians telah berhasil mencetak penjualan sebanyak 5,3 juta dolar AS. Maka, masih ada kesempatan bagi token GOG untuk kembali ke posisi ATH-nya atau bahkan mencetak rekor ATH baru pada saat game ini telah rilis secara resmi.
Guild of Guardians rencananya bakal rilis pada pertengahan tahun 2022 dan tersedia dalam perangkat Android maupun iOS.
9. Champions: Ascension
Jam City adalah sebuah studio mobile gaming asal California yang terkenal sebagai pencipta game Harry Potter: Hogwarts Mystery. Mereka ingin melebarkan sayapnya ke industri game berbasis blockchain lewat game Champions: Ascension.
Game Champions: Ascension rencananya ingin menjadi sebuah game blockchain yang memiliki kualitas visual tinggi. Setidaknya setara dengan game Jurassic World Alive buatan Ludia, perusahaan pengembang game yang baru saja diakuisisi oleh Jam City. Sesuai dengan judulnya, pemain Champions: Ascension akan memilih seorang juara untuk bertarung di arena seperti gladiator. Hmm, kedengarannya mirip seperti Mortal Kombat, ya? Tentu saja seluruh karakter tersebut nantinya akan dibuat sebagai NFT.
Melihat ragam game hasil produksi Jam City sebelumnya, sepertinya mereka akan berencana membuat sebuah game yang memadukan konsep pembangunan dunia virtual dengan elemen RPG. Menurut informasi dari situs resmi Champions: Ascensions, rencananya versi lengkap game ini akan rilis pada akhir tahun 2022 nanti.
10. Ember Sword
Apakah kamu penggemar game berkonsep MMORPG seperti World of Warcraft, RuneScape, atau SW: The Old Republic? Kalau jawabannya iya, sepertinya kamu akan suka dengan game NFT satu ini.
Proyek game Ember Sword digarap oleh Bright Star Studios dan telah menerima pendanaan lebih dari 2 juta dolar AS di bulan Mei 2021. Sebagai game MMORPG, Ember Sword memiliki filosofi yang cukup menarik. Bright Star Studios berusaha menciptakan game ini tanpa adanya unsur play to win di dalamnya dan menonjolkan aspek free to play. Dari segi gaya visual dan alur permainan, Ember Sword memiliki banyak kesamaan dengan game Wakfu. Mulai dari tanah, sumber daya, pembuatan senjata, perkembangan keterampilan karakter, serta sistem perekonomiannya.
Berdasarkan cuplikan gameplay dari situs resmi mereka, hal yang menonjol dari game Ember Sword adalah animasi berkualitas tinggi. Layaknya game blockchain lain, untuk memainkan Ember Sword kamu harus mengaksesnya melalui peramban agar mempermudah koneksi ke crypto wallet.
Dunia Ember Sword terbagi ke dalam 4 bioma, antara lain:
- Solarwood (hutan)
- Duskeron (padang gurun)
- Sevrend (hutan tropis)
- Ediseau (tundra/padang lumut)
Setiap bioma memiliki sumber daya unik masing-masing dan terbagi ke dalam 3 bagian, yaitu Kingship, Wilderness, dan Outlaw. Tiap bagian dari keempat bioma tersebut memiliki tipe permainan dan objektif yang berbeda-beda, mulai dari PvE (player vs environment) dan PvP (player versus player).
Benda yang merupakan aset NFT dalam Ember Sword meliputi lahan tanah dan aksesoris. Menariknya, karena berbentuk NFT, setiap aksesoris akan menyimpan sejarahnya sendiri, serta informasi tingkat kelangkaannya pun akan ditampilkan. Dengan demikian, maka setiap aksesoris benar-benar memiliki nilai keunikannya masing-masing.
Bright Star Studios rencanya akan merilis game Ember Sword ke publik di tahun 2022 ini. Kita tunggu saja kabar baiknya, ya!
11. Surf Invaders
Surf Invaders adalah sebuah game penghasil uang berbasis blockchain hasil ciptaan platform DeFi Aloha. Berbeda dengan game NFT lain dalam ulasan ini yang berlomba-lomba menawarkan kualitas visual mutakhir, Surf Invaders justru mengusung gaya visual 8-bit. Aturan permainannya pun sangat sederhana, karena game ini tergolong sebagai endless running game, mirip seperti Subway Surfers atau Temple Run.
Pemain Surf Invaders hanya perlu mencetak skor setinggi-tingginya dengan menghindari monster dan rintangan, serta mengambil benda penambah kekuatan yang tersedia sepanjang perjalanan.
Sama seperti endless running game lainnya, kesempatan bermain Surf Invaders berdasarkan pada jumlah ‘nyawa’ milik pemain. Namun, karena Surf Invaders adalah game berbasis blockchain, maka untuk memperoleh nyawa tambahan, para pemain harus membeli NFT dari Aloha. Makin banyak NFT yang dimiliki, makin banyak juga nyawa tambahan yang bisa diperoleh. Tapi, kalau kamu tidak mau menghabiskan banyak uang, kamu bisa menunggu selama 1 jam agar nyawamu kembali terisi penuh dan bisa kembali bermain.
Selain itu, jika ada pemain yang berhasil masuk ke dalam papan peringkat Surf Invaders, maka pemain tersebut akan mendapatkan hadiah berupa sebagian dari pendapatan Aloha. Kedengarannya hadiah dari game Surf Invaders ini menarik sekali, ya?
12. The Sandbox
Awal mulanya, Sandbox adalah mobile game yang memungkinkan penggunanya membangun permainan mereka sendiri dalam platform tersebut. Kemudian, di tahun 2018 perusahaan Animoca Brands mengakuisisi Sandbox dan menjadikannya sebagai game berbasis blockchain dengan konsep metaverse.
Konsep permainan Sandbox kurang lebih mirip seperti Roblox. Sandbox menggunakan voksel sebagai sistem pembangunannya, sehingga mempermudah para pemain awam yang tidak familiar dengan teknik desain 3D untuk berkreasi dalam game ini.
Sandbox menyediakan 3 fitur dasar bagi para penggunanya, antara lain:
- VoxEdit: rangkaian alat untuk membuat objek voksel dan mencetaknya sebagai NFT
- Marketplace: tempat jual beli aset berbentuk voksel maupun token
- GameMaker: membangun game sendiri sesuai dengan aturan Sandbox.
Rupanya banyak perusahaan ternama yang mendukung proyek Sandbox sebagai game berbasis blockchain. Sebut saja Atari, CryptoKitties, South China Morning Post, hingga The Walking Dead. Tidak heran jika akhirnya Sandbox menjadi rival utama dari Decentraland yang notabene sama-sama mengusung konsep metaverse.
Di samping menjadikan objek tiga dimensi sebagai NFT, Sandbox juga memiliki lahan tanah yang berwujud NFT dan diberi simbol nama LAND. Total LAND yang tersedia sebanyak 166.464 keping, sebagian di antaranya telah dibeli oleh penyanyi rap kondang Snoop Dogg dengan harga sangat tinggi.
Sistem perekonomian dalam game NFT Sandbox
Pihak Sandbox membuat token SAND sebagai alat bayar untuk membiayai seluruh transaksi dalam realitas virtual Sandbox. Total suplai maksimal token SAND berjumlah 3 miliar SAND. Saat ini, sebanyak 921 juta SAND telah beredar di pasar.
Harga token SAND sebelumnya sempat mengalami konsolidasi jangka panjang di kisaran 0,7 dolar AS. Namun, mendadak token SAND mendapatkan apresiasi hebat sejak jargon metaverse mulai digembar-gemborkan dan Facebook memutuskan serius terjun ke industri metaverse dengan mengganti nama perusahaannya menjadi Meta pada Oktober 2021. Puncaknya, harga token SAND sempat mengalami kenaikan hingga 12 kali lipat dan mencatatkan rekor harga tertinggi di angka 8,44 dolar AS saat akhir bulan November 2021. Ketika artikel ini ditulis, harga token SAND terpantau sedang mengalami koreksi di sekitaran 4 dolar AS.
Dengan potensinya, peluang Sandbox bertumbuh masih sangat besar. Jika mereka berhasil menambah jumlah pemainnya secara signifikan, tentunya akan sanggup mendongkrak harga token SAND, bahkan membuatnya mencetak rekor ATH baru lagi di kemudian hari.
13. Sidus NFT Heroes
Game Sidus Heroes adalah game berbasis blockchain dengan konsep science fiction (sci-fi) MMORPG yang dikembangkan oleh Dan Khomenko (CEO), Andrey Sudarikov (Creative Director), Dmitry Andreev (Art Director), dan Roman Povolotski (Game Producer).
Sidus Heroes disebut-sebut sebagai salah satu game NFT yang paling ditunggu-tunggu. Pasalnya, visual pada game NFT satu ini dibuat dengan Unreal Engine 5 dan menghasilkan kualitas animasi tingkat tinggi. Bahkan, banyak orang menyandingkan kualitas visual Sidus Heroes dengan serial game Mass Effect.
Sidus Heroes merupakan game NFT yang cukup ambisius. Sidus Heroes menyediakan pemungutan suara antar kelompok, pembuatan rumah, pertarungan, dan fitur mengembangbiakkan hewan peliharaan satu game. Para pemain Sidus Heroes nantinya menggunakan karakter hero sebagai avatar mereka dalam permainan. Karakter hero ini dibuat sebagai aset NFT.
Sistem perekonomian game NFT Sidus Heroes
Game Sidus Heroes memiliki 2 token khusus dalam permainannya, yakni SIDUS dan SENATE. Token SIDUS memiliki total suplai maksimal sebanyak 30 miliar SIDUS, sedangkan total suplai maksimal token SENATE sebanyak 300 juta SENATE.
Kedua token ini memiliki kegunaannya masing-masing. Token SIDUS berguna untuk modifikasi karakter atau senjata, membeli bahan makanan atau minuman, kotak hasil jarahan, membeli sumber daya, serta mengoleksi binatang peliharaan dan hero. Kalau pemain ingin membuat dan mengelola kelompok lewat pemungutan suara, membeli lahan tanah dan pesawat luar angkasa, ataupun meningkatkan stasiun luar angkasa miliknya, maka mereka bisa melakukan seluruh kegiatan tersebut dengan token SENATE.
Para pemain dapat mendepositkan token SIDUS maupun karakter hero NFT dalam game Sidus Heroes untuk mendapatkan imbal hasil. Besaran imbal hasilnya beragam, mulai dari 20% hingga 60% per tahun, tergantung periode depositnya.
Apakah game NFT akan menjadi standar baru di industri gaming?
Bagi para pemain, game penghasil uang berbasis NFT sudah jelas memberikan keuntungan lebih bagi mereka. Namun, bagaimana dengan pihak pencipta game? Seperti yang kita ketahui, mengembangkan video game di era modern merupakan proses yang kompleks dan tidak murah. Terlebih lagi jika ingin membuat game pada jaringan blockchain yang menerapkan sistem P2E. Otomatis para pencipta game dituntut untuk memiliki pengetahuan lebih seputar teknologi blockchain sekaligus kemampuan yang mumpuni dalam menyusun sistem perekonomian token game tersebut. Dengan kondisi seperti itu, sehingga tidak heran jika proses pembuatan dan pengembangan game blockchain berbasis NFT akan memakan waktu lebih lama dibanding game konvensional. Maka dari itu, masih belum banyak perusahaan pembuat game konvensional yang berani terjun ke dalam industri game penghasil uang berbasis blockchain dan NFT.
Kendati demikian, perkembangan teknologi NFT sendiri tidak terelakkan sekarang ini. Kita bisa lihat sendiri besarnya ledakan industri NFT selama beberapa waktu terakhir. Umur industri NFT yang masih sangat muda juga memberikan keuntungan tambahan bagi para pelakunya, karena tandanya industri NFT masih memiliki ruang bertumbuh dan berkembang lebih jauh lagi di masa akan datang.
Nah, setelah membaca ulasan ini, kira-kira game penghasil uang mana yang paling menarik buatmu?
Pertanyaan yang sering ditanyakan
Apa itu game NFT?
Bagaimana cara mendapatkan uang dari game NFT?
Apakah NFT game terbesar saat ini?
Apa itu NFT?
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi. Prioritas kami adalah menyediakan informasi berkualitas tinggi. Kami meluangkan waktu untuk mengidentifikasi, meriset, dan membuat konten edukasi yang sekiranya dapat bermanfaat bagi para pembaca. Kami menerima komisi dari para mitra kami untuk penempatan produk atau jasa mereka dalam artikel kami, supaya kami bisa tetap menjaga standar mutu dan terus memproduksi konten yang luar biasa. Meski demikian, pemberian komisi ini tidak akan memengaruhi proses kami dalam membuat konten yang tidak bias, jujur, dan bermanfaat.