Trusted

Pacman Pendiri Blur Marketplace, Tak Lulus SMA tapi Punya Sederet Prestasi

5 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Pacman, pendiri Blur Marketplace NFT, baru-baru ini mengungkap identitas aslinya. Setelah sekian lama hanya menggunakan nama alias dan model wajah VTuber dalam meeting online, Tieshun Roquerre membuka indentitasnya untuk menambah kepercayaan terhadap marketplace saingan OpenSea tersebut.

Kisah hidup Pacman merupakan contoh inspiratif bagi banyak orang. Meskipun latar belakang pendidikan yang tidak sempurna Namun dengan tekad dan semangat yang kuat, Pacman berhasil menggapai kesuksesan dalam dunia kewirausahaan.

Ingin mendapatkan ulasan menarik terkait proyek cryptocurrency terbaru? Bergabunglah dengan Komunitas Trading BeInCrypto di Telegram: baca ulasan dan proyek cryptocurrency, tanyakan dan dapatkan jawaban atas semua pertanyaan kamu dari trader PRO. Gabung sekarang!

Siapakah Pacman Blur?

Pacman, pendiri Blur, berusia 24 tahun baru saja mengungkap identitas aslinya yaitu Tieshun Roquerre. Dia pernah kuliah di MIT tetapi tidak lulus alias dropout. Akan tetapi, dia memiliki prestasi lainnya termasuk mengikuti program Y Combinator saat usianya masih 17 tahun. Selain itu, dia juga mendapatkan beasiswa dari Thiel Fellowship pada 2019.

Dalam sebuah thread di Twitter, Pacman menjelaskan bagaimana dia sebelumnya menikmati privasi dengan menjadi anonim. Namun, dalam beberapa kesempatan, dia terpaksa mengungkap identitasnya untuk membangun kepercayaan.

“Pada saat ini, Pacman sudah menjadi sinonim dengan identitas saya sendiri, dan nama tersebut jauh lebih mudah diucapkan daripada nama asli saya. Saya akan terus merujuk pada diri saya sendiri sebagai Pacman dan menggunakan VTuber dalam meeting online,” katanya, mengacu pada avatar digitalnya yang bergaya anime.

Pendidikan

Pacman, yang juga dikenal sebagai Tieshun Roquerre, memiliki latar belakang pendidikan yang unik. Dia keluar dari sekolah menengah pada tahun 2015 dan pindah dari Boston ke San Francisco untuk bekerja sebagai insinyur penuh waktu di Teespring daripada menyelesaikan tahun ketiganya. Pada tahun 2016, dia memulai studi sarjana di MIT, mempelajari Matematika dan Ilmu Komputer. Namun, dua tahun kemudian, dia keluar dari MIT untuk memulai Namebase, registrar nama domain berbasis blockchain.

Y Combinator

Tahun yang sama Roquerre masuk MIT, dia mengikuti program Y Combinator untuk StrongIntro, sebuah platform untuk membantu perusahaan teknologi mengembangkan tim rekayasa mereka melalui referensi karyawan.

Y Combinator sendiri adalah sebuah inkubator startup terkenal di Silicon Valley. Pada 2016, saat usianya 17 tahun, dia menjadi peserta termuda di program tersebut dan membawa perusahaannya StrongIntro. Ini adalah prestasi yang luar biasa, mengingat persaingan yang sangat ketat untuk masuk ke program tersebut.

Meskipun dia tidak lulus sekolah dan kuliah formal, nyatanya Pacman mendapatkan banyak pelajaran dan pengalaman terutama dari program Y Combinator (YC) di Silicon Valley. Setidaknya berikut hal yang bisa menjadi pelajaran dari pengalamannya di YC:

Usia bukan masalah

Di Silicon Valley, tidak ada yang peduli dengan latar belakang atau pendidikan. Roquerre membagikan pengalamannya ketika dia masuk Y Combinator. Tidak ada orang yang sadar bahwa usianya masih 17 tahun. Walaupun ada yang menyadari hal tersebut, itu menjadi sebuah hal yang positif dan bukan penghambat.

Cara pandang ini sangat masuk akal bagaimana para pendiri berusia muda bisa sukses di Silicon Valley. Contohnya, Steve Jobs, Bill Gates hingga Mark Zuckerberg. Bahkan tren ini masih berlanjut hingga saat ini sperti yang terjadi pada Scale, Brex, Luminar.

Kegagalan bisa diterima

Kemauan Silicon Valley untuk merangkul kegagalan adalah sesuatu yang berlawanan dengan naluri, tetapi sepenuhnya masuk akal. Startup tidak seperti sekolah karena tidak ada buku panduan yang terjamin untuk memulai perusahaan yang sukses – kamu membutuhkan eksekusi yang baik tetapi juga eksperimen dan keberuntungan.

Kebanyakan pelamar ditolak dari YC berkali-kali sebelum diterima, dan kebanyakan pendiri gagal berkali-kali sebelum berhasil. Perusahaan pertama Travis Kalanick gagal. Perusahaan keduanya memiliki hasil keluaran yang cukup setelah 6 tahun berjuang, dan perusahaannya yang ketiga adalah Uber.

Contoh lainnya, pendiri Honey menjalankan startup yang tidak menghasilkan apa-apa selama bertahun-tahun sebelum memulai Honey. Twitch adalah situs streaming umum yang berjuang sebelum mereka fokus pada niche gaming. Tak terhitung contohnya. Kegagalan adalah bahan yang diperlukan untuk kesuksesan dan Silicon Valley dengan benar menginternalisasikannya.

Namebase

Pada tahun 2018, Pacman keluar dari MIT untuk memulai Namebase, registrar nama domain berbasis blockchain. Namebase memiliki fokus terhadap pelacakan individu yang tergabung dalam komunitas intelijen internasional maupun kejahatan bisnis.

Tahun berikutnya, dia menerima hibah dari Thiel Fellowship untuk Namebase. Sebagai informasi, Thiel Fellowship adalah semacam pendanaan dari miliarder Peter Thiel senilai US$100.000 per tahun untuk pelajar berusia maksimal 22 tahun. Kompetisi ini cukup bergengsi karena tingkat penerimaanya cukup sulit, hanya 0,1% dibandingkan Harvard yang 4%.

Pada tahun 2020, Namebase mengumpulkan $5 juta dalam pendanaan. Kemudian pada tahun 2021, Pacman menjual Namebase ke Namecheap.

Blur Marketplace

Blur adalah sebuah marketplace dan aggregator NFT yang meluncur pada tanggal 19 Oktober 2022. Pengguna dapat membandingkan NFT di seluruh pasar, mengelola portofolio dengan analitik canggih, serta membeli NFT. Yang terkenal dari platform ini adalah Blur sangat mendukung para trader, sehingga banyak yang menyebutkan sebagai pesaing utama dari OpenSea.

Blur Marketplace mulai populer di dunia NFT pada Oktober, menjanjikan token BLUR kepada para pedagang NFT melalui airdrop pada awal 2023. Tidak hanya satu kali, tetapi ada airdrop 300 juta token BLUR gratis seri kedua! Setelah airdrop senilai jutaan dolar kepada pengguna awal, perdagangan di bursa ini meningkat pesat. Menurut data blockchain publik yang tersedia di Dune Analytics, Blur sekarang menguasai pangsa pasar sekitar78% di antara bursa NFT, sementara OpenSea mengambil sekitar 16% berdasarkan volume perdagangan.

Menurut Pacman, likuiditas, bukan volume, adalah hal terpenting dalam trading NFT dan ini yang menjadi fokus pengembangan dalam platform Blur. Likuiditas menunjukkan valuasi atau nilai perdagangan asli dari NFT, sementara volume saja bisa menipu bahkan menjadi sebuah trik untuk melakukan wash trading.

Investasi Pacman

Pacman telah melakukan investasi di beberapa perusahaan startup, di antaranya:

  • Praxisseed. Praxis adalah sebuah proyek berbasis komunitas dengan tujuan membangun sebuah kota yang mendukung kehidupan lebih baik. Apalagi dengan makin populernya teknologi web3 yang mendukung pekerja untuk berkarya di manapun, sehingga mereka bisa memilih tempat yang “sehat” dan tidak harus di perkotaan.
  • Latticeseed. Lattice adalah perusahaan manajemen sumber daya manusia yang salah satu pendirinya adalah Jack Altman, saudara dari Sam Altman.
  • Italicseed. Italic adalah sebuah produsen fashion dan kecantikan yang mengusung konsep tanpa label atau tanpa merek. Perusahaan ini mengklaim membuat produk dengan kualitas yang sama seperti merek terkenal tetapi dengan harga yang lebih wajar.
  • CourseDogseed. CourseDog adalah sebuah platform operasional akademik. Ini mendukung manajemen pendidikan mulai dari menyusun kurikulum hingga jadwal kelas.
  • Vinovestseed. Vinovest adalah platform yang menyediakan investasi di minuman anggur wine, yang terkenal semakin tua harganya semakin mahal.

Yang terbaru, pada tahun 2022, Pacman memulai sebuah perusahaan bernama Stealth co. Perusahaan software development ini berbasis di San Francisco dan terbilang masih sangat baru dengan sekitar 19 karyawan saat ini.

Kesimpulan

Tieshun Roquerre, yang lebih dikenal sebagai Pacman, adalah seorang pendiri startup yang mendirikan Blur Marketplace, platform jual-beli serta koleksi aset digital yang mendukung trading sehingga dapat menyaingi OpenSea dalam hal volume perdagangan. Meskipun tidak lulus SMA, Pacman berhasil membangun perusahaannya dan bahkan masuk ke program inkubator startup terkenal di Silicon Valley, Y Combinator. Selain Blur Marketplace, Pacman juga telah melakukan investasi di beberapa perusahaan startup lainnya. Walaupun latar belakang pendidikannya tidak biasa, kesuksesan Pacman di dunia startup menjadi inspirasi bagi banyak orang.

Pertanyaan yang sering ditanyakan

Siapakah Pacman pendiri Blur?

Apa itu Blur marketplace?

🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi. Prioritas kami adalah menyediakan informasi berkualitas tinggi. Kami meluangkan waktu untuk mengidentifikasi, meriset, dan membuat konten edukasi yang sekiranya dapat bermanfaat bagi para pembaca. Kami menerima komisi dari para mitra kami untuk penempatan produk atau jasa mereka dalam artikel kami, supaya kami bisa tetap menjaga standar mutu dan terus memproduksi konten yang luar biasa. Meski demikian, pemberian komisi ini tidak akan memengaruhi proses kami dalam membuat konten yang tidak bias, jujur, dan bermanfaat.

foto-profil-hanum.png
Hanum Dewi
Hanum Dewi adalah seorang penulis dengan spesialisasi pada topik bisnis, keuangan, dan investasi. Dengan latar belakang pendidikan di bidang komunikasi dan pengalaman 8+ tahun di pasar modal, Hanum juga melakukan riset untuk membuat konten yang menarik dan informatif di berbagai topik. Melengkapi kemampuan menulisnya, dia juga selalu mengikuti tren dan perkembangan terbaru di industri cryptocurrency, DeFi, dan web3.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori