Mark Cuban adalah seorang investor selebritas yang cukup populer karena sering muncul di televisi. Pebisnis asal Amerika Serikat ini dulunya mengkritik Bitcoin tetapi kini menjadi pendukung sekaligus investor cryptocurrency. Terkenal dari acara TV Shark Tank, dia menanamkan investasi di berbagai start up dengan beragam lini bisnis, termasuk yang berkaitan dengan NFT, blockchain dan crypto.
Bagaimana perjalanan kisah investasi Mark Cuban dan pandangannya terkait cryptocurrency?
Ingin mendapatkan ulasan menarik terkait proyek cryptocurrency terbaru? Bergabunglah dengan Komunitas Trading BeInCrypto di Telegram: baca ulasan dan analisis teknis koin crypto, tanyakan dan dapatkan jawaban atas semua pertanyaan kamu dari trader PRO. Gabung sekarang!
Daftar Isi
Siapakah Mark Cuban?
Mark Cuban adalah seorang pebisnis Amerika dan selebritas yang juga pendiri Broadcast.com dan Internet audio video streaming service. Dia juga pemilik saham terbesar di klub basket Dallas Mavericks dari National Basketball Association (NBA). Cuban juga sering muncul dalam reality show Shark Tank, sebuah acara TV tentang pengusaha yang mempresentasikan bisnis mereka di hadapan sejumlah investor potensial.
Pria asal Amerika Serikat ini awalnya mengkritik Bitcoin dengan mempertanyakan manfaatnya. Akan tetapi, kini dia justru memiliki porsi investasi yang cukup besar pada aset cryptocurrency. Bahkan, dia sempat mengungkap bahwa 80% dari investasinya di luar Shark Tank adalah berkaitan dengan crypto.
Latar Belakang Mark Cuban
Mark Cuban lahir pada 31 Juli 1958 di Pittsburgh Pennsylvania, Amerika Serikat. Memiliki latar belakang Yahudi, dia terlahir bukan dari keluarga kaya. Ayahnya adalah perajin jok mobil sementara ibunya selalu berganti-ganti pekerjaan.
Sejak kecil, Mark sudah memiliki ketertarikan pada bisnis yang dia mulai dengan menjual kantong sampah di lingkungan tempat tinggalnya ketika usianya 12 tahun. Semenjak itu, dia mencoba untuk berjualan hal lain dari rumah ke rumah.
Pendidikan Mark Cuban
Ketika masuk di awal jenjang SMA, Mark Cuban mulai mengambil kelas malam di University of Pittsburgh dan menggunakan satuan kreditnya dari universitas untuk bisa lulus sekolah lebih awal. Dia pun lulus SMA lebih awal dan masuk kuliah di usia 17 tahun.
Berkuliah di University of Pittsburgh selama setahun, Mark Cuban pindah ke Indiana University untuk mengambil kelas bisnis yang tidak ada di universitas sebelumnya. Dia memilih Indiana karena uang kuliah yang lebih murah di antara 10 besar jurusan bisnis saat itu.
Setelah lulus dari Indiana, dia kembali ke kampung halamannya di Pittsburgh. Lalu, dia mendapat pekerjaan di Mellon Bank. Akan tetapi, dia merasa tidak cocok, sementara teman-teman seangkatannya sangat bangga mendapatkan pekerjaan. Dia ingin lebih ke arah bisnis.
Karir Bisnis
Pada awal 1980an, Mark Cuban tinggal di Texas dan bekerja di sebuah perusahaan software. Namun, dia dipecat karena justru membuat penjualan US$15.000, dan bukan membersihkan toko seperti instruksi pemilik toko. Hal ini menjadi inspirasinya untuk memulai bisnis sendiri.
Cuban mendirikan sebuah perusahaan konsultan komputer benama MicroSolutions. Lalu, pada 1990, dia menjual perusahaan itu ke CompuServe seharga US$6 juta. Beberapa tahun kemudian, dia mendirikan venture capital bernama Radical Computing, Inc. sembari mengambil kelas akting di Los Angeles.
Lalu pada 1994, dia bersama Todd Wagner, seorang teman dari kuliahnya di Indiana membahas tentang keinginan mendengar pertandingan bola basket. Makanya mereka berdua mendirikan AudioNet pada 1995, yang menyediakan layanan streaming acara langsung secara online.
Perusahaan tersebut selanjutnya berganti nama menjadi Broadcast.com dan menawarkan saham ke publik pada 1998. Tahun selanjutnya, Broadcast.com dijual ke Yahoo! senilai US$5,7 miliar. Itu merupakan momen ketika dot-com bubble, tetapi akhirnya Broadcast.com berhenti beroperasi.
Shark Tank
Kontrak penjualan Broadcast.com menjadikan Cuban seorang miliarder dan dia pun mulai berinvestasi di berbagai perusahaan dengan berbagai bidang bisnis. Salah satunya terkait dengan hiburan yaitu 2929 Entertainment, yang memproduksi film.
Dia juga berinvestasi di banyak perusahaan rintisan (start-up) dan pada 2011 dia mulai muncul di reality show berjudul Shark Tank. Dalam acara TV tersebut, sejumlah pengusaha memaparkan inovasi mereka ke sejumlah investor potensial, yang disebut Shark.
Cuban telah muncul sebagai salah satu juri di tayangan TV populer tersebut untuk 9 dari 11 musim. Dari situ, dia benar-benar memberikan investasi senilai US$22 juta kepada start-up yang terseleksi sepanjang acara tersebut.
Dallas Maverick
Mendukung kegemarannya akan bola basket, Mark Cuban membeli klus Dallas Maverick dari NBA pada 2000. Dia pun menjadi pemilik klub yang paling cerewet tetapi murah hati di dalam liga. Setelah Cuban masuk di klub tersebut, Maverick akhirnya menjadi juara pada 2011 dan sempat masuk final NBA pada 2006.
Pandangan Mark Cuban terhadap Crypto
Ketika awal bitcoin dan cryptocurrency mulai populer, Mark Cuban merupakan salah satu kritikus terhadap aset digital ini. Menurutnya, dia lebih memilih pisang daripada Bitcoin karena belum melihat kegunaan atau utilitas dari cryptocurrency tersebut.
“Aku bisa makan pisang – bitcoin, sepertinya tidak,” ujar Cuban pada Oktober 2019.
Akan tetapi, kini Mark Cuban mengubah pandangannya terhadap Bitcoin. Bahkan, dia makin tertarik dengan NFT dan kemampuan smart contract. Akhirnya dia mengakui bahwa Bitcoin berguna sebagai penyimpan nilai dan tidak mengakuinya sebagai mata uang.
Pada perkembangan selanjutnya, dia berinvestasi di Ethereum dan berbagai koin digital lainnya, NFT, dan banyak perusahaan blockchain. Faktanya, 80% dari investasi dalam portofolio Cuban di luar Shark Tank adalah terkait cryptocurrency.
Bitcoin
Pada akhir 2022, Mark Cuban menyebut dirinya mendukung penuh bitcoin dan lebih memilih aset digital tersebut daripada emas.
Bahkan, investor cryptocurrency ini berhadap harga bitcoin bisa turun terus sehingga dia bisa menyerok lebih banyak. Pernyataan tersebut meluncur dari dirinya ketika Bitcoin telah kehilangan lebih dari 60% nilainya pada 2022.
Dogecoin
Satu yang menarik, Mark Cuban juga setuju dengan Elon Musk terkait dengan investasi Dogecoin. Menurutnya, meme coin tersebut awalnya hanya untuk lucu-lucuan. Namun, miliarder ini justru melihat valuasi di dalamnya, apalagi setelah harga meningkat tajam.
Dengan sifat inflasi DOGE yang suplainya tidak terbatas, ini membuat meme coin tersebut mudah diakses oleh kebanyakan orang. Makanya, menurut Cuban, sangat mungkin orang lebih memilih membeli barang nyata dengan DOGE, daripada menggunakan BTC atau ETH.
DAO
Cuban juga menunjukkan ketertarikan di Decentralized Autonomous Organizations (DAO), atau organisasi dengan tata kelola terdesentralisasi. Sebagai informasi, DAO adalah entitas dalam blockchain yang memberikan keputusan tata kelola pada pemegang token.
Pada Juni 2021, dia memprediksi bahwa DAO dapat menjadi organisasi yang disruptif. Menurut prediksinya, perbankan dan asuransi akan mengalami dampak besar dengan hadirnya teknologi baru ini.
Dia juga sudah memperingatkan bank untuk waspada terhadap Decentralized Finance (DeFi). Terkait teknologi kontrak pintar, dia memiliki pandangan bullish terhadap smart contract yang menjadi nyawa bagi DAO dan DeFi. Makanya, dia berinvestasi di sebuah perusahaan fintech bernama Seashell yang menawarkan imbal hasil tinggi melalui pinjaman beragun aset kripto.
Promosi Voyager
Mark Cuban menghadapi gugatan class action atas promosinya terhadap cryptocurrency platform Voyager. Aksi Mark Cuban dilakukan bersama Stephen Ehrlich, selaku CEO Voyager. Akibatnya, lebih dari 3,5 juta orang Amerika sekarang kehilangan lebih dari US$5 miliar. Gugatan ini ingin berusaha untuk meminta pertanggung jawaban Mark Cuban dan CEO Voyager.
Potensi Skandal Crypto Baru
Melihat sejumlah skandal yang terjadi di dunia crypto pada akhir 2022, masyarakat mungkin menjadi semakin skeptis dan tidak percaya terhadap aset digital ini. Contohnya, kehancuran perusahaan lindung nilai crypto Three Arrows Capital milik Su Zhu dan Kyle Davies akibat tidak bisa membayar pinjaman ke Celsius Network dan Voyager Digital.
Di samping itu, kehancuran crypto exchange FTX besutan Sam Bankman-Fried juga membawa bencana bagi industri ini dengan perkiraan kerugian hingga US$9 miliar. Namun, SBF sudah keluar dari penjara dengan hukuman tahanan rumah dan dilarang menjadi direksi untuk perusahaan baru.
Melihat kondisi ini, Mark Cuban meramalkan potensi skandal baru terkait cryptocurrency. Menurutnya, ledakan ini bisa berkaitan dengan wash trading yang terjadi di bursa kripto tersentralisasi.
“Ada sekitar puluhan juta dolar dalam perdagangan dan likuiditas untuk token yang memiliki utilisasi sangat kecil. Saya tidak paham mengapa mereka bisa sangat likuid seperti itu,” ujar Cuban dikutip dari The Street.
Proyek Blockchain dan Crypto Terkait Mark Cuban
Sejumlah proyek blockchain yang terkait dengan perusahaan milik Mark Cuban adalah sebagai berikut
- Lazy: platform untuk memamerkan koleksi NFT
- Bequest: konsultan legal dan finansial untuk infrstruktur web3.
- Tokenproof: Platform untuk membuktikan kepemilikan NFT dan token crypto tanpa harus terhubung atau membawa wallet digital.
- EthPass: aplikasi untuk verifikasi kepemilikan NFT menggunakan Apple dan Google Wallet.
- DAOHQ: marketplace untuk decentralized autonomous organization di blockchain.
- Blocto: wallet untuk smart contract lintas jaringan blockchain dengan pengalaman yang seamless.
- ZenLedger: software yang berfokus pada pengelolaan pajak cryptocurrency dan akuntansi.
- Mintable: aplikasi marketplace untuk aset digital dalam blockchain
- OpenSea: marketplace peer-to-peer untuk aset digital langka dan koleksi crypto.
- Arbitrum: solusi penskalaan untuk Ethereum yang bisa memperbesar skala apps guna menurunkan biaya dan menambah kapasitas.
Kepemilikan Crypto Mark Cuban
Menurut laporan CNBC, kepemilikan cryptocurrency Cuban terbagi antara Bitcoin (BTC) sebesar 60%, Ethereum (ETH) sebanyak 30% dan altcoin lainnya 10%. Adapun altcoin yang dipegang Cuban termasuk Ocean Token Audius dan Wrapped Ethereum, menurut alamat wallet yang ternyata miliknya. Dia memberikan saran bahwa utilitas sebuah token harus ada sebelum investasi, karena utilitas yang menggerakkan valuasi.
Kekayaan Mark Cuban
Menurut Forbes, nilai kekayaan Mark Cuban mencapai US$4,8 miliar. Dia berada di peringkat 177 dalam daftar 400 Orang Terkaya Forbes 2020. Sumber kekayaannya termasuk media online, entertainment, Dallas Mavericks dan sejumlah investasi di start up termasuk di blockchain dan cryptocurrency.
Kesimpulan
Mark Cuban adalah salah satu miliarder dunia yang memiliki banyak lini bisnis dan berinvestasi di bidang blockchain serta cryptocurrency. Terkenal sebagai investor besar dari acara TV Shark Tank, dia memiliki pandangan yang berubah mengenai cryptocurrency.
Awalnya, sebelum paham dengan fungsi dan utilitas cryptocurrency, dia menjadi pengkritik. Kini Mark Cuban menjadi salah satu investor yang memiliki posisi besar di crypto dan blockchain.
Dukungannya terhadap Bitcoin, Ethereum dan bahkan meme coin DOGE mendorong dinamika aset digital saat ini. Namun, dia memandang di masa depan ada kemungkinan skandal terkait wash trading di sejumlah crypto exchange yang berpotensi melukai industri ini.
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi. Prioritas kami adalah menyediakan informasi berkualitas tinggi. Kami meluangkan waktu untuk mengidentifikasi, meriset, dan membuat konten edukasi yang sekiranya dapat bermanfaat bagi para pembaca. Kami menerima komisi dari para mitra kami untuk penempatan produk atau jasa mereka dalam artikel kami, supaya kami bisa tetap menjaga standar mutu dan terus memproduksi konten yang luar biasa. Meski demikian, pemberian komisi ini tidak akan memengaruhi proses kami dalam membuat konten yang tidak bias, jujur, dan bermanfaat.