Binance bersiap menghapus dukungan untuk Tether USDT bagi pelanggan di Uni Eropa sebagai langkah untuk mematuhi MiCA. Para pengguna di kawasan tersebut masih memiliki kesempatan untuk menarik asetnya sebelum pukul 23:59 pada 31 Maret.
Mayoritas crypto exchange terkemuka telah lebih dulu mencoret USDT sejak MiCA diterapkan. Namun, Binance tetap mengizinkan transaksi jual hingga kuartal pertama 2025 berakhir. Di sisi lain, Circle nampaknya bakal diuntungkan dan memperkuat pijakannya di pasar UE.
Binance Copot Tether demi Kepatuhan MiCA
MiCA, undang-undang stablecoin baru yang komprehensif dari UE, memaksa Coinbase menyesuaikan kebijakannya agar lebih patuh. Sebelum regulasi ini berlaku, Coinbase telah bergerak proaktif, dengan membatasi stablecoin yang belum diakui secara resmi untuk para pengguna di UE.
Namun, MiCA baru mulai efektif per Desember, dan Binance akhirnya ikut mengambil langkah serupa dengan mencoret Tether USDT.
“Kami membuat perubahan pada ketersediaan Stablecoin yang tidak sesuai dengan MiCA di EEA guna mematuhi persyaratan regulasi. Beberapa aset yang terdampak adalah USDT, FDUSD, TUSD, USDP, DAI, AEUR, UST, USTC, dan PAXG. Binance juga akan membatasi akses ke pasangan perdagangan Spot dengan Stablecoin yang tidak sesuai MiCA bagi pengguna di EEA,” bunyi pernyataan resmi Binance.
Sebagai informasi, Tether USDT masih menyandang predikat stablecoin terbesar di dunia, namun regulasi MiCA telah membawa tantangan baru. Sebagian besar crypto exchange sudah lebih dulu menghapus aset ini pada bulan Desember, yang berimbas pada amblasnya kapitalisasi pasar USDT sebesar US$2 miliar.
Namun, Binance sempat menempuh jalur berbeda dengan tetap membuka akses bagi Tether di UE. Meski pengguna masih bisa menjual USDT, opsi tersebut juga akan segera dihentikan.
Keputusan Binance ini mengacu pada panduan regulasi UE yang dirilis pada Januari. Kendati demikian, mayoritas crypto exchange sudah lebih dulu menonaktifkan USDT sebelum tenggat waktu yang ditetapkan, yaitu 31 Maret. Binance sepertinya memanfaatkan tenggat waktu seoptimal mungkin, dengan rencana penghapusan USDT yang akan dilakukan satu menit sebelum tengah malam.
Walaupun Tether mengeklaim bahwa MiCA tidak akan memiliki dampak jangka panjang yang besar, perusahaan ini telah melakukan persiapan aktif beberapa bulan sebelumnya. Namun, sejauh mana keputusan Binance ini akan menggerus eksistensi USDT masih menjadi tanda tanya besar. Yang jelas, ini bukan sinyal bullish bagi USDT.
Di sisi lain, rival utama Tether sudah bersiap untuk mengambil alih pangsa pasar di UE. Circle, misalnya, sejak Juli lalu telah memperkirakan bahwa stablecoin miliknya bisa menggerus dominasi Tether di wilayah tersebut pasca penerapan MiCA.
Pada Desember, Circle juga secara terbuka merancang strategi untuk menaklukkan pasar baru ini, serta bersaing dengan penerbit stablecoin lain yang lebih kecil seperti Ripple.
Pada akhirnya, keputusan Binance untuk menghapus USDT menjadi pukulan telak bagi Tether yang sedang berada dalam situasi tidak nyaman. Coinbase bahkan telah mengumumkan akan menghapus USDT dari platformnya jika pemerintah AS menerapkan regulasi stablecoin ala MiCA.
Terlebih lagi, Tether sampai saat ini masih menolak untuk menjalani audit independen atas cadangan asetnya, padahal transparansi semacam ini bakal menjadi elemen kunci dalam regulasi mendatang.
Bagaimana pendapat Anda tentang rencana delisting Binance untuk Tether (USDT) dan beberapa stablecoin lainnya ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.
