Dua altcoin, yakni SYRUP dari Maple dan KMNO dari Kamino, meroket lebih dari 30% usai mendapatkan listing di Binance hari Selasa (6/5). Maple Finance dan Kamino sebenarnya telah lama eksis di jagat DeFi. Hanya saja, native token mereka terbilang baru menetas.
KMNO sempat terjatuh di bawah valuasi pra-listing akibat gelombang aksi ambil untung. Namun pada waktu publikasi, token ini masih mencatat lonjakan nyaris 85% dalam sebulan terakhir. Sementara itu, SYRUP turut mengantongi listing di Coinbase pekan lalu, yang semakin menyulut permintaan pasar.
Listing Binance Tetap Jadi Katalis Kuat bagi Proyek Anyar
Pada titik ini, sejumlah pola sudah terlihat jelas dari gelombang listing di Binance. Exchange ini terbukti mampu menyuntikkan dorongan besar pada berbagai token yang akhirnya listing, meskipun sesekali diselingi kemunduran kecil.
Dan kemarin, SYRUP dan KMNO tetap mengikuti pola tersebut. Pengumuman listing seketika memicu reli harga yang masif bagi keduanya.

Maple Finance sendiri adalah pemberi pinjaman institusional DeFi yang telah eksis selama beberapa tahun sebelum akhirnya meluncurkan token SYRUP-nya. Proyek ini pertama kali meluncur pada 2019 silam, sementara native token SYRUP baru resmi mengudara November lalu.
Platform peminjaman DeFi milik Maple mulai berkembang di Solana dan Ethereum sejak 2021. Namun, belakangan ini aktivitasnya terbilang sunyi. Meski begitu, pengakuan untuk Maple terus tumbuh, yang kemudian mengantarkannya pada listing di Binance.
KMNO dari Kamino Finance—altcoin lain yang juga masuk listing Binance—punya beberapa kesamaan penting dengan SYRUP. Protokol likuiditas DeFi berbasis Solana ini memang sudah lebih dulu menetas, tetapi KMNO baru masuk pasar pada April 2024.
Kamino juga tengah mencuri perhatian di tahun 2025, dan kini dianggap sebagai salah satu protokol utama di ekosistem DeFi Solana.
Secara teknikal, KMNO sempat menyimpang dari pola umum yang biasa terjadi pasca listing di Binance. Setelah meroket lebih dari 20%, harga token ini langsung merosot tajam. Bahkan, sempat diperdagangkan di bawah valuasi pra-listing meski hanya dalam waktu singkat—namun harga itu segera pulih kembali.
Kamino terkoreksi cepat usai reli awal lantaran para trader buru-buru melakukan likuidasi demi mengamankan profit. Meski demikian, token ini masih mencatat kenaikan 80% dalam sebulan terakhir.

Sebagai kesimpulan, meskipun KMNO sempat mengalami kemunduran kecil, kedua aset ini tetap bergerak sesuai ekspektasi umum. Listing di Binance terbukti masih punya pengaruh besar.
Namun, peristiwa ini tak banyak mengungkap kecenderungan Binance secara keseluruhan terkait listing token di masa depan.
Binance mencantumkan dua protokol berfokus DeFi yang beroperasi (setidaknya sebagian) di jaringan Solana, dengan rekam jejak bertahun-tahun sebelum meluncurkan token mereka.
Di luar itu, tak banyak kesamaan di antara keduanya; masing-masing punya fungsi inti yang berbeda. Walau begitu, tambahan data seperti ini tetap berguna untuk memetakan pola listing Binance.
Bagaimana pendapat Anda tentang reli monumental kedua altcoin yang baru melantai di Binance ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.
