Trusted

PNUT dan ACT Meroket 300% Pasca Listing, Binance Tuai Rumor “Pump and Dump”

3 mins
Diperbarui oleh Zummia Fakhriani
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Listing Binance untuk meme coin berbasis Solana dengan kapitalisasi pasar rendah memicu klaim skema pump-and-dump.
  • Lebih dari 80% proyek meme coin yang listing di Binance di tahun 2024 mengalami lonjakan harga yang tajam pasca listing.
  • Kritikus berpendapat, exchange ini sengaja menguntungkan pihak orang dalam, sementara merugikan investor ritel.
  • promo

Binance menghadapi pengawasan ketat setelah melakukan listing yang mengejutkan untuk dua meme coin berbasis Solana. Kedua token ini baru saja mengawali debut beberapa pekan lalu. Para kritikus menuduh Binance memberi kesempatan untuk skema pump-and-dump yang secara tidak adil menguntungkan segelintir trader tertentu dengan mengorbankan investor ritel.

Pada 11 November 2024, Binance mengumumkan listing dua meme coin berbasis Solana, yaitu The AI Prophecy (ACT) dan Peanut the Squirrel (PNUT). Kedua token ini memiliki kapitalisasi pasar dan volume perdagangan yang relatif rendah sebelum listing.

Listing Binance Dongkrak PNUT Naik 300% pada 11 November

Menyusul listing di Binance, kedua meme coin hampir melipatgandakan kapitalisasi pasarnya dalam waktu kurang dari 24 jam. Nilai ACT mengalami lonjakan luar biasa lebih dari 1.000%. Raihan ini turut mendongkrak kapitalisasi pasarnya melebihi US$400 juta tak lama setelah listing.

Sama halnya, PNUT, token yang terinspirasi oleh Peanut the Squirrel, mencatat kenaikan harga sebesar 300%. Setelah itu, seseorang yang diduga sebagai orang dalam Binance memposting bahwa exchange ini menerima biaya besar dari meme coin tersebut untuk listing-nya.

Binance PNUT listing
Lonjakan Harga Token PNUT usai Pengumuman Penawaran Binance | Sumber: CoinGecko

Sejak itu, cuitan tersebut telah dihapus, namun berhasil memicu sorotan besar dari komunitas. Terlepas dari tuduhan ini, Co-founder Binance Yi He menyatakan bahwa exchange mereka tidak mengambil biaya listing untuk kedua token tersebut.

Di saat yang sama, seorang analis on-chain memposting di X (sebelumnya Twitter) bahwa 12 dari 15 meme coin yang listing di Binance tahun ini mencatat lonjakan nilai signifikan pasca-listing. Contoh token-token tersebut adalah Moo Deng (MOODENG), dogwifhat (WIF), dan Popcat (POPCAT). Masing-masing token ini mengalami reli harga lebih dari 200% setelah debutnya di crypto exchange ini.

Tak heran pula, pola ini kemudian mengundang Leonidas, Co-founder explorer Bitcoin Ordinals yang populer, untuk meluncurkan petisi yang menuntut transparansi lebih besar dan kriteria ketat untuk listing meme coin. Leonidas mengeklaim pendekatan Binance saat ini memperbesar volatilitas pasar, yang berdampak tidak proporsional pada investor ritel.

“Kita hanya bisa berasumsi bahwa Binance secara khusus menargetkan meme coin berkapitalisasi rendah yang sudah dianggap ‘mati’ dan dikendalikan oleh sejumlah kecil pihak orang dalam, karena jenis inilah yang mampu membayar persentase pasokan terbesar sebagai biaya listing. Binance kemudian melakukan ‘dump‘ untuk menghasilkan pendapatan,” ujar Leonidas dalam unggahannya.

Secara historis, cypto exchange ini mempertahankan kebijakan listing yang ketat. Namun, penambahan terbaru dari token berkapitalisasi rendah menunjukkan pergeseran. Kritikus berpendapat arah baru ini lebih memprioritaskan keuntungan jangka pendek alih-alih perlindungan investor jangka panjang.

Pertarungan Hukum Berlanjut

Di luar kontroversi meme coin, Binance juga tengah terlibat dalam beberapa sengketa hukum. Baru-baru ini, FTX menggugat Binance dan mantan CEO-nya, Changpeng Zhao (CZ), untuk mengembalikan dana sebesar US$1,8 miliar.

Gugatan tersebut mengeklaim Sam Bankman-Fried mentransfer dana ini ke Binance, CZ, dan eksekutif lainnya sebagai bagian dari kesepakatan pembelian kembali saham pada Juli 2021.

Meski Binance belum angkat suara terkait gugatan ini, exchange beserta sang eks CEO tengah aktif berjuang melawan SEC atas tuduhan terpisah.

Gugatan dari regulator, yang pertama kali diajukan pada Juni 2023, menuduh bahwa Binance melanggar undang-undang sekuritas AS. Tindakan hukum ini muncul ketika regulator AS mengadopsi sikap yang lebih agresif terhadap penegakan kripto. Namun, Binance dan Zhao mengajukan mosi untuk menolak pengaduan ini pada 4 November.

Bagaimana pendapat Anda tentang tuduhan yang menerpa Binance pasca listing dua meme coin? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

Zummia.jpg
Zummia Fakhriani
Zummia adalah seorang penulis, penerjemah, dan jurnalis dengan spesialisasi pada topik blockchain dan kripto. Ia mengawali sepak terjang di industri kripto sebagai trader kasual sejak 2015. Kemudian, mulai berkiprah sebagai penerjemah profesional di industri sejak 2018 sembari mengenyam tahun ketiganya di program studi Sastra Inggris kala itu. Menyukai topik terkait DeFi, koin privasi, dan Web3.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori