Binance Research menerbitkan laporan tentang tarif Trump dan bagaimana dampaknya terhadap pasar kripto. Laporan tersebut mencatat bahwa investasi paling berisiko justru mengalami kerugian terbesar. Sementara RWA dan exchange mengalami kerugian paling sedikit.
Selain itu, risiko yang terkait dengan Bitcoin juga ikut meningkat berkat korelasi barunya dengan pasar saham. Hanya 3% dari investor peserta survei menganggapnya sebagai kelas aset pilihan mereka ketika terjadi perang dagang.
Binance Research Analisis Tarif Trump
Binance Research, entitas usaha dari crypto exchange terbesar di dunia, telah banyak mengeksplorasi tren industri di tahun 2025. Baru-baru ini, perusahaan melaporkan adanya kesenjangan signifikan dalam airdrop kripto terbaru dan model distribusi.
Hari ini, Binance Research memproduksi laporan terbaru mereka, yang membahas tarif AS.
Tarif yang diusulkan oleh Presiden Trump sangat relevan bagi Binance, karena memiliki dampak besar pada pasar kripto. Laporan tersebut mencatat bahwa kebijakan tersebut bakal menjadi tarif AS yang paling ketat sejak tahun 1930-an. Sehingga berisiko memicu ketakutan akan stagflasi dan perang dagang global.
Binance Research menganalisis berbagai aset terkait kripto untuk menentukan risikonya:
Klaim tersebut mendapat dukungan dari pergerakan pasar hari ini. Ethereum misalnya, token kripto terbesar ke dua setelah BTC itu jatuh ke level terendah sejak Maret 2023. Sementara token OM dari MANTRA malah naik pasca pengumuman dana RWA jumbo.
RWA Jadi Sektor dengan Risiko Terendah
Sepertinya, RWA menjadi sektor pasar kripto yang menghadapi risiko terendah dari kebijakan tarif dagang. Laporan tersebut mencatat bahwa sektor yang paling rentan dan dianggap berisiko adalah meme coin dan AI.
Baik token AI maupun meme coin telah turun lebih dari 50% sejak pengumuman tarif, sementara token RWA hanya kehilangan 16%. Token berbasis exchange hanya turun 18%.
Binance Research lebih lanjut mengeklaim bahwa hanya 3% dari investor FMS yang melihat Bitcoin sebagai kelas aset pilihan mereka ketika terjadi perang dagang. Meskipun salah satu narasi paling populer tentang Bitcoin adalah bahwa aset tersebut bisa melindungi dari inflasi, korelasi baru ini dapat memengaruhi karakteristik tersebut.
“Faktor ekonomi makro — terutama kebijakan perdagangan dan ekspektasi suku bunga — semakin mendorong perilaku pasar kripto, sementara itu menutupi dinamika permintaan yang mendasarinya. Apakah struktur korelasi ini akan bertahan akan menjadi kunci untuk memahami posisi jangka panjang Bitcoin dan nilai diversifikasinya,” klaim Binance Research.
Pada akhirnya, laporan tersebut mengidentifikasi banyak faktor yang dapat sangat memengaruhi pasar kripto. Termasuk di dalamnya, eskalasi perang dagang, inflasi yang meningkat, kebijakan Federal Reserve, dan perkembangan spesifik kripto.
“Respon penghindaran risiko terhadap pengumuman tarif timbal balik telah membuat S&P 500 kehilangan lebih dari US$5 triliun dalam dua hari perdagangan. Selama 44 sesi perdagangan terakhir, pasar saham AS telah kehilangan lebih dari US$11 triliun, angka yang mencakup sekitar 38% dari seluruh PDB negara tersebut. Kebijakan tarif Trump telah memperburuk ketakutan resesi, dengan JP Morgan meningkatkan peluangnya menjadi 60%,” ujar Fakhul Miah, Managing Director GoMining Institutional kepada BeInCrypto.
Secara keseluruhan, poin pentingnya adalah bahwa banyak variabel sedang bermain saat ini, namun masih sangat mungkin untuk memilih opsi yang aman meskipun dalam kekacauan ini. Proyek blockchain yang mendapat dorongan dari utilitas dan pengembangan jangka panjang nampaknya menjadi opsi teraman dalam ekosistem yang saat ini bergejolak.
Bagaimana pendapat Anda tentang hasil riset dari Binance yang mengungkap bahwa token RWA lebih mumpuni ketimbang Bitcoin saat gejolak tarif Trump muncul? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.
