Binance baru saja menjalin kemitraan dengan dua raksasa di bidang teknologi, yakni Apple dan Google. Lewat kerja sama itu, Binance akan membuka opsi pembayaran kripto menggunakan platform pembayaran Apple Pay dan Google Pay. Langkah tersebut dipercaya akan semakin memperluas penetrasi Binance dalam menjalankan roda bisnis aset virtualnya.
Dengan membuka opsi pembayaran baru, pengguna akan menjadi lebih mudah untuk mengakses aset kripto. Mereka hanya perlu menghubungkan kartu debit yang dimilikinya ke dua dompet pembayaran tersebut.
Selain itu, Binance juga berpeluang untuk merengkuh pengguna Apple untuk menjadi basis pengguna barunya. Apalagi, jumlah pengguna Apple Pay digadang-gadang sudah mencapai 43,9 juta orang.
Secara demografi, pengguna Apple Pay merupakan kelompok masyarakat yang masuk dalam kategori muda dan berdomisili di pusat kota. Maka dari itu, secara penghasilan dan literasi keuangan, memiliki tingkat yang lebih baik dibanding dompet pembayaran lainnya.
Beberapa negara yang sudah menerima Apple Pay di kawasan Asia Pasifik dan Afrika juga cukup beragam. Mulai dari Australia, Cina, Hong Kong, Jepang, Malaysia, Singapura, Afrika Selatan, serta beberapa negara lainnya sudah bisa menggunakan layanan Apple Pay.
Sementara itu, Google Pay sendiri memiliki basis pengguna sebanyak 25 juta pengguna.
Sebelumnya, Binance juga sudah secara aktif menjalin kemitraan dengan ragam perusahaan keuangan yang ada di industri keuangan tradisional. Perusahaan keuangan raksasa, seperti Mastercard dan Visa, sudah masuk sebagai mitra perusahaan untuk membuka akses keuangan pada lebih banyak pengguna.
Adopsi adalah Hal Utama dalam Industri Kripto
Dalam sebuah surat, Changpeng Zhao (CZ), selaku CEO Binance, mengungkapkan bahwa adopsi merupakan salah satu tolok ukur yang digunakan untuk melihat keberhasilan di industri kripto.
Menurutnya, dalam hal adopsi kripto di tingkat retail, wilayah negara berkembang mendominasi capaiannya. Indonesia, Vietnam, dan Brasil masuk sebagai jajaran negara dengan adopsi kripto terbaik. Meskipun beberapa sentimen negatif mewarnai perjalanan industri pada tahun ini, namun CZ optimistis bahwa permintaan dan minat terhadap aset digital masih sangat kuat.
“Industri akan terus menciptakan layanan dan produk yang bernilai juga bermanfaat bagi pengguna kripto. Hal itu dilakukan sebagai salah satu langkah untuk memulihkan kepercayaan nasabah,” jelas CZ.
Dari situ, terlihat bahwa semangat yang dibangun oleh Binance mendorong adopsi kripto menjadi lebih cepat akan sangat terbantu lewat sinergitas yang baru saja terbangun.
- Baca juga: Kembangkan Industri Kripto yang Aman & Berkelanjutan, Binance Perdalam Kerja Sama dengan Kazakhstan
Binance Kelola 120 Juta Pengguna
Sampai dengan Desember, Binance mengklaim telah memiliki basis pengguna sebanyak 120 juta orang. Jumlah tersebut tersebar di 100 negara. CZ percaya bahwa adanya jembatan antara dunia keuangan tradisional dan kripto akan sangat membantu adopsi menjadi lebih cepat.
Di sisi lain, lewat pemanfaatan teknologi keuangan yang ada di dunia tradisional juga dapat membantu proses verifikasi dan juga identifikasi nasabah. Dengan demikian, pada akhirnya perlindungan terhadap pengguna bisa tetap menjadi prioritas utama.
Sebagai catatan, Binance merupakan salah satu crypto exchange global yang menerapkan syarat know-your-costumer (KYC) ketat kepada penggunanya. Mereka hanya mengizinkan pengguna yang telah melakukan verifikasi identitas untuk bertransaksi menggunakan platform perusahaan.
“Lewat mekanisme tersebut, mampu mengurangi potensi kejahatan yang dilakukan oleh oknum tertentu untuk melakukan pencucian uang. Selain itu, dari sisi pengguna, tingkat keamanannya juga menjadi semakin terjaga,” klaim CZ.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.
