Binance telah menutup lebih dari 600 akun pengguna karena mengeksploitasi platform Binance Alpha melalui aktivitas bot yang terkoordinasi.
Dalam pengumuman pada 19 Oktober, Binance mengungkapkan bahwa akun-akun tersebut terbukti menggunakan “farming bot” untuk memanipulasi struktur hadiah Alpha.
SponsoredBinance Alpha Melihat Aktivitas Bot yang Tinggi
Binance Alpha dirancang untuk menyoroti proyek Web3 tahap awal dan memberikan pengguna akses awal ke token yang menjanjikan sebelum listing.
Akibatnya, platform ini mendapatkan kesuksesan signifikan tahun ini, dengan volume perdagangannya melampaui US$115 miliar.
Namun, kesuksesan tersebut menarik penyalahgunaan dari beberapa anggota komunitas.
Beberapa pengguna dilaporkan menggunakan bot untuk mengumpulkan poin Alpha secara massal, mekanisme yang menentukan akses ke penjualan token dan airdrop. Otomatisasi ini memungkinkan beberapa pelaku mendominasi alokasi yang seharusnya terdistribusi lebih merata.
Sponsored SponsoredSebagai konteks, firma analitik blockchain Bubblemaps sebelumnya menemukan pola serupa di ChainOpera, proyek utama BNB Chain.
Firma tersebut menemukan bahwa satu kelompok terkoordinasi kuat dugaan mengendalikan setengah dari wallet dengan penghasilan tertinggi, menghasilkan sekitar US$13 juta melalui perdagangan yang disinkronkan.
Binance Memperkenalkan Sistem Whistleblower
Menanggapi hal ini, Binance mengatakan telah meningkatkan alat pemantauan dan saluran umpan baliknya untuk mengidentifikasi dan mengekang perilaku semacam itu dengan lebih efektif.
Sponsored SponsoredSistem baru ini memungkinkan pengguna untuk melaporkan akun mencurigakan dan, jika terverifikasi, menerima hingga 50% dari dana yang dipulihkan. Untuk memenuhi syarat peninjauan, laporan ini harus menyertakan data yang dapat terverifikasi seperti tangkapan layar, detail wallet, atau alamat IP.
Meskipun langkah ini bertujuan untuk mempromosikan keadilan, hal itu menimbulkan ketidaknyamanan di antara beberapa pengguna. Kritikus berpendapat bahwa mekanisme ini berisiko mengubah ekosistem Binance dari model social farming, menjadi model yang mengedepankan pengawasan dan ketidakpercayaan.
“[Ini adalah] satu hal untuk melarang pengguna yang menyalahgunakan ekosistem, hal lain adalah menciptakan mesin pelaporan di dalam platform Anda sendiri. Sifat larangan ini sudah menunjukkan Anda mengubah model dari social farming menjadi farming terpantau dan farming di bawah pengawasan,” ujar analis kripto Demiter.
Sementara itu, sentimen ini mencerminkan kekhawatiran yang lebih luas bahwa model penegakan Binance dapat berkembang dari kolaborasi terbuka menjadi pengawasan ketat.
Sponsored“Binance melakukan apa yang harus mereka lakukan, tetapi jika mereka melangkah terlalu jauh dengan ini, itu akan mulai terlihat seperti negara polisi alih-lalih program komunitas,” tambah analis tersebut.
Namun, exchange tersebut menegaskan bahwa akun yang melanggar Ketentuan Penggunaannya berisiko penangguhan permanen dan kehilangan hadiah airdrop.
Sementara itu, penegakan terbaru ini muncul di tengah frustrasi pengguna atas gangguan teknis baru-baru ini yang membekukan akun dan menyebabkan crash mendadak di beberapa pasangan perdagangan.
Oleh karena itu, langkah terbaru Binance menandakan upaya untuk membangun kembali kepercayaan pengguna dengan memprioritaskan integritas dan transparansi dalam cara komunitasnya mendapatkan akses awal ke proyek kripto.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!