Lihat lebih banyak

BingX Siap Kucurkan Dana Lebih dari Rp150 Miliar untuk Perkuat Copy Trading

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • BingX beniat untuk memperkuat basis pengguna lewat optimasi layanan copy trading miliknya.
  • Perusahaan crypto exchange asal Singapura itu mengaku siap merogoh kocek sebesar US$10 juta atau sekitar Rp152 miliar.
  • Selain itu, dana jumbo tersebut juga akan digunakan untuk membangun infrastruktur, menjalin kemitraan strategis, dan meningkatkan basis komunitas.
  • promo

Efek crypto winter yang berkepanjangan rupanya tidak menyurutkan langkah BingX untuk melanjutkan ekspansinya. Crypto exchange asal Singapura itu beniat untuk memperkuat basis pengguna dengan memperkuat layanan copy trading miliknya. Demi memuluskan aksinya, perusahaan siap merogoh kocek sebesar US$10 juta atau sekitar Rp152 miliar.

Rendahnya literasi akan kripto membuat perdagangan aset digital kadang menjadi momok bagi investor mula ataupun calon investor. Menangkap hal itu, BingX berniat membuka akses yang lebih luas pada investor yang memungkinkan setiap konsumen mereplikasi perdagangan dari trader yang mumpuni dengan adanya copy trading.

Dana jumbo tersebut juga akan digunakan untuk membangun infrastruktur, menjalin kemitraan strategis, dan meningkatkan basis komunitas.

Direktur Komunikasi BingX, Elvisco Carrington, mengungkapkan bahwa sampai saat ini perusahaan sudah berhasil mengumpulkan lebih dari 8.000 trader profesional dengan 4 juta pengikut. Di samping itu, BingX juga sudah berhasil mengeksekusi sebanyak 130 juta order copy trading dengan baik.

“Layanan tersebut tidak hanya ditujukan untuk investor pemula, lewat program Elite Copy Traders, para traders profesional juga bisa membantu mengembangkat bakatnya,” jelasnya.

Lebih lanjut, Carrington mengatakan dana tersebut juga akan digunakan untuk meningkatkan infrastruktur ekosistem social trading. Perusahaan berniat membangun layanan review trader yang lebih ilmiah untuk menihilkan potensi risiko dan mendukung beragam strategi perdagangan.

Menurut Carrington, dengan mengembangkan ekosistem social trading, harapannya akses terhadap kripto bisa jadi lebih mudah dan ramah bagi banyak orang.

Jalan Pintas Atasi Lemahnya Literasi

Copy Trading Crypto mengikuti langkah jual beli dari trader profesional

Pengalaman social trading Bitcoin pertama kali diperkenalkan oleh eToro. Platform yang berbasis di Tel Aviv, Israel itu memberikan tempat pada para pedagang Bitcoin untuk bersosialisasi.

Kemudian, langkah tersebut dilanjutkan oleh KuCoin. Mereka menjadi crypto exchange besar pertama yang merilis platform social trading bernama KuCoin S. Layanan yang dikembangkan oleh KuCoin sudah diintegrasikan dengan fitur sosial lain; seperti akses ke informasi kripto secara real-time dan interaksi dengan komunitas yang memiliki minat sama.

Hadirnya layanan ini dipercaya mampu mendisrupsi kehadiran perusahaan manajemen investasi. Dalam prakteknya, investor yang minim informasi sekalipun bisa melakukan perdagangan dengan mereplikasi perdagangan aset kripto milik investor kawakan.

Karena meskipun tingkat literasi investor kripto secara global mulai meningkat, dari 4% di 2021 menjadi 9% di tahun 2022 kemarin, namun faktanya 91% responden yang mengikuti survei terkait kripto gagal menjawab pertanyaan seputar kripto dengan dengan benar.

Artinya, masih terdapat kesenjangan yang tinggi antara akses kripto dan literasi kripo. Padahal desakan masyarakat untuk bisa menggunakan kripto sebagai aset investasi terus mengalir deras.

Market Size Social Trading Bakal Tembus US$3,77 Miliar

Berdasarkan data Huobi, sampai dengan akhir tahun lalu, jumlah pengguna kripto global sudah mencapai 320 juta. Sebanyak 40% di antaranya merupakan investor yang berasal dari Asia. Berkaca dari data itu, pantas rasanya jika banyak perusahan kripto yang terus berlomba memberikan layanan komprehensif terhadap calon investornya.

Pasar social trading sendiri diprediksi akan menembus level US$3,77 miliar di 2028 mendatang. Padahal pada 2021 lalu, nilai pasar bisnis social trading masih ada dikisaran US$2,22 miliar. Tingginya penetrasi internet di berbagai belahan dunia dipercaya bakal mendorong adopsi kripto menjadi lebih kencang lagi. Pasalnya, akses terhadap layanan aset virtual bisa menjadi lebih terbuka dan mudah.

Terlebih lagi, terdapat lebih dari 42 negara dan wilayah berdaulat yang telah mengadopsi 105 langkah regulasi dan panduan untuk kripto di tahun 2022 lalu. Hal itu akan berpengaruh positif terhadap kelangsungan bisnis kripto secara keseluruhan, lantaran kejelasan aturan merupakan salah satu fokus investor untuk masuk dan mencicip investasi aset digital.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

BIC_userpic_sb-49-profil.jpg
Adalah seorang penulis dan editor yang pernah berkiprah di banyak media ekonomi dan bisnis. Memiliki pengalaman 7 tahun di bidang konten keuangan, bursa dan startup. Percaya bahwa blockchain dan Web3 akan menjadi peta jalan baru bagi semua sektor kehidupan
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori