Pergerakan harga dua aset kripto terbesar berdasarkan kapitalisasi pasar, Bitcoin (BTC) dan Ethereum (ETH) terus menunjukkan performa mentereng. Bitcoin misalnya, harga jawara kripto itu pada perdagangan hari ini kembali menanjak ke level US$121.230, sementara Ethereum berhasil menembus level psikologis dan berada di kisaran US$4.271. Kondisi itu memantik tanya banyak pihak apakah altcoin season akan segera berlangsung?
Namun demikian, pakar memandang bahwa kenaikan harga BTC dan ETH secara agresif masih belum cukup untuk mengonfirmasi terjadinya altcoin season (altseason). Analis Tokocrypto, Fyqieh Fachur kepada BeInCrypto menjelaskan, reli tajam yang terjadi pada Bitcoin juga Ethereum memang menjadi sinyal bullish yang kuat.
Tetapi hal itu belum bisa menjadi penanda utama bahwa altseason sudah bermula. Menurut Fyqieh saat ini Altcoin Season Index (ASI) memang sudah menunjukkan peningkatan. Nilai aktualnya berada di kisaran 36-38, masih jauh dari ambang 75, yang menunjukkan altcoin season.
Di sisi lain, Bitcoin Dominance juga sedang mengalami penurunan, saat ini berada di kisaran 60-61%. Turun sedikit dari 3 minggu lalu yang berada di sekitar 64%.
“Penurunan ini biasanya merupakan salah satu tanda bahwa modal mulai bergerak menuju altcoin,” jelasnya.
Beberapa analis, menyebut bahwa pasar sedang bergeser dari fase Bitcoin season menuju Ethereum season, dan altcoin season bisa segera menyusul. Dominasi BTC yang terus turun bisa menjadi magnet bagi altcoin. Selain itu, tren historis juga menunjukkan bahwa altcoin sering mengalami lonjakan setelah reli Bitcoin yang signifikan.
Altcoin Season Belum Resmi Berjalan
Altcoin season belum secara resmi berjalan, namun kondisi saat ini sudah menunjukkan fase akumulasi dan rotasi modal menuju altcoin. Ethereum lanjut Fyqieh mencatat kenaikan sekitar 25% dalam sepekan terakhir. Jauh melampaui BTC yang hanya naik sekitar 5%, pola yang sering menjadi salah satu tanda awal altseason karena modal mulai mengalir ke altcoin berkapitalisasi menengah dan kecil.
Secara teknikal, BTC berhasil menembus kisaran US$119.000, mendekati level tertinggi sepanjang masa yang tercapai pada pertengahan Juli di US$122.838. Sementara ETH mendekati resistensi historis US$4.300–US$4.350 dengan target teknikal di US$5.000–US$5.200 jika breakout valid terjadi.
“Jika Altcoin Season Index terus naik menuju angka di atas 75 dan dominasi BTC terus melemah, maka altcoin season kemungkinan besar akan dimulai dalam beberapa minggu ke depan, bahkan mungkin bertepatan dengan momentum September seperti yang diprediksi oleh banyak pihak,” tambah Fyqieh
Dari sisi makro, inflasi AS yang mulai melandai dan data tenaga kerja yang melemah memperkuat ekspektasi bahwa The Fed akan memangkas suku bunga hingga tiga kali tahun ini, yang berpotensi melonggarkan likuiditas dan mendorong minat terhadap aset berisiko seperti kripto. Jika data inflasi AS berikutnya tetap jinak dan Fed mempertahankan sikap dovish, peluang altcoin season dalam beberapa minggu hingga bulan ke depan akan semakin besar.
Bagaimana pendapat Anda tentang potensi altseason berdasarkan reli harga Bitcoin dan Ethereum ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.
