Trusted

Bitcoin Dominance Nyaris 65%; Silang Pendapat Analis soal Waktu Altcoin Season

3 menit
Oleh Nhat Hoang
Diperbarui oleh Zummia Fakhriani
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Dominasi Bitcoin sentuh 64,98% di awal Mei—tertinggi sejak 2021—dan memantik perdebatan soal waktu altcoin season berikutnya.
  • Sejumlah analis menilai level 65% ini sebagai titik resistance, membuka peluang reli altcoin, sementara sebagian lainnya menunggu sinyal rotasi yang lebih solid.
  • Aksi beli institusional dan faktor makro seperti kebijakan The Fed serta aktivitas pengembang masih jadi penghalang utama menuju altcoin season yang 'sahih'.
  • promo

Bitcoin Dominance (BTC.D) tercatat di angka 64,98% pada pekan pertama Mei. Ini menjadi level tertinggi di tahun 2025, dan sekaligus yang paling tinggi sejak 2021. Angka ini menunjukkan persentase kapitalisasi pasar Bitcoin dibandingkan total kapitalisasi pasar kripto.

Beberapa analis berpendapat raihan ini bisa menjadi tanda dimulainya pemulihan altcoin. Hanya saja, sebagian lainnya masih berhati-hati dan menunggu konfirmasi lebih lanjut.

Analis Terbelah saat Dominasi Bitcoin Hampir Sentuh 65%

Para analis sendiri sudah sejak lama menggunakan BTC.D sebagai indikator utama untuk memprediksi altcoin season. Level 65% dianggap sebagai resistance historis yang sangat penting. Banyak analis terus memantau ambang ini dengan saksama.

Analis Darky percaya 65% bisa menjadi puncak untuk BTC.D. Ia memprediksi bahwa jika ini terjadi, maka BTC.D akan turun tajam. Bila skenario itu benar terjadi, artinya altcoin akan segera menggelar reli. Pada umumnya, altcoin season (altseason) dimulai ketika modal mengalir dari Bitcoin ke altcoin. Pada gilirannya, itu akan menyebabkan BTC.D terjun ke zona support di sekitar 39%.

Bitcoin Dominance Important Resistance and Support. Source: Darky
Resistance dan Support Penting Dominasi Bitcoin | Sumber: Darky

“Dominasi BTC akan jatuh sejatuh-jatuhnya. Waktunya angkut altcoin,” prediksi Darky.

Di luar sinyal teknikal bahwa level 65% merupakan resistance kuat, beberapa analis juga menyoroti pola rising wedge yang mulai terbentuk pada grafik BTC.D. Pola klasik ini biasanya mengindikasikan pembalikan tren ke bawah alias “bearish reversal“, yang memperkuat skenario penurunan tajam dominasi Bitcoin.

Beberapa analis lain juga mendukung peluang datangnya altcoin season dalam waktu dekat, meski dengan pendekatan yang lebih hati-hati. Sebut saja Milk Road, yang berpendapat bahwa altcoin masih tampil loyo dan menyebut BTC.D mungkin harus menembus di atas 70% terlebih dahulu sebelum rotasi nyata ke altcoin benar-benar bermula.

Altcoin Speculation Index. Source: Milk Road
Indeks Spekulasi Altcoin | Sumber: Milk Road

“Hanya 17% altcoin yang mengungguli BTC dalam 90 hari terakhir. Itu bukan rotasi. Itu dominasi BTC yang masih mengendalikan pasar. Selama angkanya belum tembus 70%, altseason belum masuk radar. Belum waktunya,” ujar Milk Road.

Pada minggu pertama Mei, BTC.D terekam naik dari 64,4% ke 65%. Di saat yang sama, total kapitalisasi pasar kripto terjun bebas dari US$3 triliun menjadi US$2,87 triliun. Ini menandakan bahwa arus keluar modal lebih banyak berasal dari altcoin ketimbang Bitcoin. Walhasil, ini belum cukup untuk menyulut altcoin season sejati.

Memprediksi Altcoin Season Tak Cukup Hanya Mengamati Bitcoin Dominance

Selama tiga tahun terakhir, BTC.D telah merangkak naik secara konsisten dari 39% menjadi 65%. Dalam periode tersebut, sebagian besar prediksi tentang datangnya altcoin season justru meleset dan berujung mengecewakan. Alhasil, banyak holder altcoin yang harus menanggung kerugian lebih dalam pada portofolionya.

Kenaikan BTC.D yang berkepanjangan ini pun memicu skeptisisme yang kian meluas. Beberapa keraguan ini juga disertai argumen yang cukup masuk akal. Co-founder Apollo Thomas Fahrer meyakini bahwa keterlibatan investor institusional telah mengubah siklus pasar secara fundamental.

“Dominasi BTC baru saja mencatatkan ATH siklus baru. Siklus kali ini berbeda karena ketika BlackRock & Saylor membeli Bitcoin, mereka hanya menyimpannya. Mereka tidak menukarnya dengan altcoin,” terang Thomas Fahrer.

Nic, co-founder Coinbase, memberikan wawasan lebih dalam. Ia berpendapat, memprediksi altcoin season lebih dari sekadar melacak BTC.D. Faktor makro dan on-chain lainnya juga harus selaras.

Ia menggarisbawahi bahwa secara historis, altcoin season cenderung mulai bergulir sekitar 320 hari setelah Bitcoin mencapai titik terendah atau bottom. Apabila pola ini berulang, maka waktunya akan jatuh sekitar sekarang, yakni Mei 2025.

Akan tetapi, sejumlah syarat pendukung belum terpenuhi. Di antaranya pelonggaran kuantitatif (quantitative easing), minat investor ritel atas altcoin, dan aktivitas pengembang blockchain yang masih belum memadai.

“Hal-hal yang perlu terjadi sebelum altseason yang sebenarnya dimulai: Dominasi BTC turun di bawah 54%. The Fed secara resmi mengakhiri QT dan memberi sinyal pemangkasan suku bunga. Bitcoin mempertahankan ATH baru sementara modal mengalir ke altcoin — bukan keluar darinya. Sampai saat itu tiba? Saya pikir setiap reli hanyalah kebisingan,” prediksi Nic.

Pada waktu publikasi, total kapitalisasi pasar altcoin (tidak termasuk stablecoin / TOTAL3) tercatat sebesar US$807 miliar. Angka ini turun 28% dibanding awal tahun.

Bagaimana pendapat Anda tentang silang pendapat para analis soal waktu datangnya altcoin season ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia
Platform kripto terbaik di Indonesia
Platform kripto terbaik di Indonesia

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

Disponsori
Disponsori