Trusted

Bitcoin Jatuh dari Bayang-Bayang: Privacy Coin Kini Dominasi Transaksi Dark Web

3 menit
Oleh Linh Bùi
Diperbarui oleh Harsh Notariya
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Pangsa Bitcoin dalam transaksi ilegal turun dari 97% pada 2016 menjadi 12% pada 2024, digantikan oleh privacy coin dan stablecoin.
  • Monero, Zcash mendominasi karena anonimitas yang lebih kuat, dengan stablecoin menyumbang 63% penggunaan aset kripto ilegal.
  • Otoritas kesulitan melacak transaksi privacy coin, sehingga meningkatkan pengawasan regulasi dan larangan di beberapa wilayah.
  • promo

Bitcoin dulunya dianggap sebagai mata uang dominan dalam transaksi ilegal. Namun, kini digantikan oleh aset kripto yang fokus pada privasi seperti Monero (XMR), Zcash (ZEC), Dash, dan stablecoin.

Alasan utama penurunan Bitcoin dalam aktivitas ilegal adalah transparansinya.

Alasan Peralihan dari Bitcoin ke Privacy Coins

Bitcoin (BTC) pernah mendominasi aktivitas ilegal di Dark Web, seperti Nucleus Marketplace atau Brian’s Club. Laporan dari TRM Labs menunjukkan bahwa Bitcoin menyumbang 97% dari total volume aset kripto yang terkait dengan aktivitas ilegal pada tahun 2016.

Namun, pada tahun 2022, angka ini turun tajam menjadi hanya 19%, menunjukkan pergeseran signifikan ke aset kripto lainnya. 

Menurut laporan TRM Labs, aktivitas aset kripto ilegal yang melibatkan Bitcoin akan turun menjadi hanya 12% pada tahun 2024. Tron (TRX) menempati posisi teratas dengan 58%. Dalam laporan lain dari Chainalysis, stablecoin kini menyumbang mayoritas volume transaksi ilegal dengan 63%. Penggunaan Bitcoin dalam aktivitas ilegal juga mencatat penurunan signifikan.

Stablecoins gained 63% of illicit trading activity by 2024. Source: Chainalysis
Stablecoin meraih 63% dari aktivitas perdagangan ilegal pada tahun 2024. Sumber: Chainalysis

White House Market, salah satu pasar Dark Web terbesar, berhenti menerima Bitcoin dan hanya menggunakan Monero (XMR) untuk transaksi pada tahun 2020.

“Solusi Bitcoin seharusnya hanya untuk membantu transisi ke XMR dan menurut kami, itu sudah selesai, oleh karena itu kami sekarang hanya menggunakan Monero, sesuai rencana,” terang White House Market.

Peneliti Elliptic mengungkapkan US$11 miliar dalam perdagangan ilegal menggunakan USDT di pasar Huione Guarantee Kamboja pada Juli 2024. Penegak hukum Jepang melacak Monero, menandai penangkapan pertama di negara tersebut yang terkait dengan analisis transaksi Monero.

Keputusan ini didorong oleh keterbatasan Bitcoin, terutama transparansi blockchain-nya. Langkah ini mencerminkan pergeseran strategis di pasar Dark Web dan menyoroti kebangkitan koin privasi seperti Monero, yang dirancang untuk memberikan anonimitas yang lebih tinggi.

Popularitas Privacy Coins di Dark Web

Penurunan Bitcoin dalam aktivitas ilegal bukanlah kebetulan, melainkan berasal dari keterbatasan yang melekat padanya. Pertama dan terutama, blockchain Bitcoin adalah buku besar publik. Ketika digabungkan dengan data tambahan seperti alamat IP atau catatan exchange, setiap transaksi dapat dilacak.

Transparansi ini memungkinkan lembaga penegak hukum seperti FBI menggunakan alat analitik blockchain dari Chainalysis dan Elliptic untuk membongkar pasar Dark Web besar. Contohnya termasuk penutupan Silk Road pada tahun 2013, AlphaBay pada tahun 2017, Hydra pada tahun 2022, dan Incognito Market pada tahun 2024.

Selain itu, Bitcoin menghadapi tantangan teknis, termasuk biaya transaksi yang tinggi dan waktu konfirmasi yang lambat. Sebaliknya, koin privasi seperti Monero, Zcash, dan Dash memanfaatkan teknologi canggih untuk memastikan tingkat anonimitas yang tinggi, membuat pelacakan transaksi sangat sulit. Penelitian dari ScienceDirect menunjukkan bahwa koin privasi terkait erat dengan lalu lintas Dark Web, semakin meningkatkan popularitas mereka di pasar ilegal.

Dua Sisi Peralihan ke Privacy Coins

Di sisi positif, peran Bitcoin yang menurun dalam aktivitas ilegal dapat memperbaiki reputasinya sebagai alat keuangan yang sah. Ini bisa mengarah pada penerimaan yang lebih luas dan menarik lebih banyak pengguna serta investor.

Namun, pergeseran dari Bitcoin ke koin privasi dan stablecoin membuatnya lebih menantang bagi lembaga penegak hukum untuk melacak dan mencegah transaksi ilegal. Meskipun alat analitik blockchain canggih dapat mendeteksi jejak transaksi melalui mixer dan tumbler, menangani Monero dan koin privasi lainnya tetap menjadi tantangan besar.

Regulator global semakin mengawasi koin privasi dan stablecoin. Beberapa negara bahkan melarang koin privasi secara langsung, sementara stablecoin dikenakan pengawasan yang lebih ketat.

Transisi dari Bitcoin ke koin privasi dan stablecoin di Dark Web adalah tren yang jelas, didorong oleh permintaan yang meningkat untuk anonimitas dan efisiensi dalam transaksi ilegal. Sementara Bitcoin masih berperan dalam kejahatan terkait kripto tertentu, transparansinya membuatnya kurang menarik bagi Dark Web.

Sementara itu, Monero, Zcash, Dash, dan stablecoin telah menjadi pilihan utama karena keamanan dan privasi yang lebih baik. Tren ini menimbulkan tantangan signifikan bagi lembaga penegak hukum sambil mendorong kemajuan dalam alat analitik blockchain. 

Namun, ini juga menimbulkan kekhawatiran tentang penggunaan aset kripto dalam aktivitas ilegal, sehingga diperlukan keseimbangan antara inovasi teknologi dan pengawasan regulasi untuk memastikan transparansi dan keamanan dalam ekosistem keuangan digital.

Platform kripto terbaik di Indonesia
Platform kripto terbaik di Indonesia
Platform kripto terbaik di Indonesia

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

Disponsori
Disponsori