Trusted

Bitcoin Ambruk, Sentimen Bearish Makin Kuat?

3 mins
Diperbarui oleh Adi Wiratno
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Dipicu derasnya tekanan jual, harga Bitcoin melemah di bawah level US$95.000, pasar menunggu data pasar tenaga kerja AS dan juga kebijakan suku bunga The Fed.
  • Jika BTC terus mengalami koreksi, penurunan dapat meluas hingga menguji level support US$92,493, peluang pemulihan tetap ada jika Bitcoin ditutup di atas level psikologis US$100,000.
  • promo

Harga Bitcoin (BTC) terus mengalami penurunan, pada hari ini jawara kripto itu bergerak di bawah level US$95.000 atau sekitar Rp1,5 miliar. Padahal sehari sebelumnya, harga BTC juga sudah mencatatkan penurunan 5%.

Melemahnya harga Bitcoin merupakan efek dari derasnya aksi jual di pasar kripto dengan total likuidasi mencapai US$694,11 juta dalam 24 jam terakhir. Berdasarkan data dari CoinGlass, sekitar US$125 juta dari total likuidasi tersebut berasal dari Bitcoin.

Data dari CryptoQuant menunjukkan bahwa Net Taker Volume Bitcoin di Binance berbalik tajam menjadi negatif, dengan puncaknya mencapai -US$325 juta pada Selasa. Angka ini merupakan nilai tertinggi sepanjang tahun 2025 dan mencerminkan meningkatnya tekanan jual yang dipicu oleh laporan ekonomi Amerika Serikat yang mengecewakan, termasuk Indeks Manufaktur ISM dan data JOLTs.

Selain itu, rasio long-to-short Bitcoin menurut Coinglass mencatatkan angka 0,89, terendah dalam lebih dari satu bulan. Rasio di bawah satu menunjukkan bahwa lebih banyak trader yang bertaruh pada penurunan harga BTC. Penurunan ini diperparah oleh landainya permintaan institusional. Terlihat dari arus masuk bersih ETF Bitcoin spot yang hanya mencapai US$52,40 juta pada Selasa. Jauh di bawah US$978,60 juta pada hari sebelumnya.

Melihat hal itu, trader Tokocrypto, Fyqieh Fachrur menjelaskan, situasi ini mencerminkan adanya pergeseran sentimen di pasar kripto. Menurutnya, tekanan jual yang terus meningkat, khususnya pada Bitcoin, menunjukkan bahwa pelaku pasar mulai mempertimbangkan risiko lebih serius di tengah ketidakpastian ekonomi global.

Bitcoin Reserve Juga Akan Memainkan Peran Penting Dalam Sentimen Pasar

Selain itu, trader harus tetap memperhatikan level teknikal kunci seperti US$92,493, yang merupakan level Fibonacci retracement 38,2%.

Lebih lanjut Fyqieh menjelaskan, BTC terus melemah dengan data pasar tenaga kerja AS yang menguji taruhan pada pemangkasan suku bunga Fed pada paruh pertama tahun ini. Klaim pengangguran awal secara tak terduga turun dari 211 ribu menjadi 201 ribu. Level terendah sejak Januari 2024 yang sebesar 187 ribu.

Kondisi pasar tenaga kerja yang lebih ketat dapat mendorong pertumbuhan upah. Sehingga memicu belanja konsumen dan inflasi yang didorong oleh permintaan.

Di sisi lain, prospek inflasi yang lebih tinggi akan mendukung jalur suku bunga Fed yang lebih agresif. Imbal hasil Treasury AS 10 tahun mencerminkan sentimen terhadap jalur suku bunga Fed, naik ke level tertinggi 4,730%.

Prospek Harga Bitcoin: Menguji Support US$92.493

Secara teknikal, Relative Strength Index (RSI) harian Bitcoin berada di level 47, di bawah level netral 50, mengindikasikan momentum bearish. Jika harga BTC terus mengalami koreksi, penurunan dapat meluas hingga menguji level support US$92,493, yang ditarik dari rendah November US$66,835 hingga tinggi Desember US$108,353.

Meski demikian, peluang pemulihan tetap ada. Dalam kacamata Fyqieh, jika Bitcoin mampu pulih dan ditutup di atas level psikologis US$100,000. Maka potensi untuk menguji kembali level tertinggi sepanjang masa di US$108,353 masih terbuka lebar.

Di tengah sentimen bearish ini, pelaku pasar diimbau untuk tetap waspada dan memperhatikan indikator-indikator kunci yang dapat memberikan petunjuk arah pergerakan harga selanjutnya.

Selain itu, inisiatif yang lebih luas, seperti Strategic Bitcoin Reserve, juga akan memainkan peran penting dalam sentimen pasar. Kondisi pasar tenaga kerja AS yang lebih ketat dapat menurunkan taruhan pada pemangkasan suku bunga Fed pada tengah tahun 2025.

Fed yang lebih agresif dapat menyeret BTC di bawah EMA 50 hari menuju level support US$90.742. Sebaliknya, tingkat pengangguran yang lebih tinggi dan pertumbuhan upah yang lebih rendah. Dapat memicu kembali taruhan pada suku bunga Fed pada bulan Maret. Berpeluang mendorong BTC menuju rekor tertingginya di US$108.231.

Bagaimana pendapat Anda tentang prospek harga Bitcoin (BTC) ke depannya? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | Januari 2025
Platform kripto terbaik di Indonesia | Januari 2025
Platform kripto terbaik di Indonesia | Januari 2025

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

adi-wiratno.jpeg
Adi Wiratno
Adi adalah seorang penulis dan editor yang pernah berkiprah di banyak media ekonomi dan bisnis. Memiliki pengalaman 9 tahun di bidang konten keuangan, bursa dan startup. Percaya bahwa blockchain dan Web3 akan menjadi peta jalan baru bagi semua sektor kehidupan
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori