Laporan terbaru dari Europol Internet Organized Crime Threat Assessment menyebutkan, Bitcoin (BTC) sebagai alternatif instrumen keuangan masih menjadi idola para pelaku kejahatan. Kasus penggunaannya masih menunjukkan tren yang menanjak meskipun penggunaan alternative coin (altcoin) lainnya mulai terangkat ke permukaan.
Dalam laporan setebal 38 halaman itu, Europol mengungkapkan bahwa pertumbuhan tersebut terjadi seiring dengan maraknya bank bawah tanah yang beroperasi untuk mengaburkan jejak aset digital.
“Bitcoin yang didapatkan biasanya dikonversi ke dalam bentuk stablecoin untuk mengurangi volatilitas harganya,” jelas Europol.
Dalam penyelidikan, badan khusus kriminalitas di Uni Eropa (UE) itu berhasil menemukan fakta bahwa para pelaku kejahatan cenderung menggunakan jaringan blockchain Tron ketimbang Ethereum untuk mengurangi biaya. Sedangkan jenis stablecoin yang paling banyak terlihat adalah Tether USD (USDT).
Monero (XMR) Semakin Populer Digunakan dalam Aktivitas Kejahatan Kripto
Menariknya, Europol juga menyebut bahwa jumlah kasus yang melibatkan Bitcoin dan alternative coin lainnya, seperti Monero (XMR), memiliki tingkat yang sama. Dalam skema ransomware, pelaku kriminal biasanya meminta tebusan dalam bentuk BTC karena mudah diperoleh. Namun, untuk skema lain, permintaan tebusan dalam XMR juga mengalami peningkatan.
Hal itu bisa terjadi lantaran Monero dikenal sebagai token privasi. Alih-alih menawarkan ledger yang transparan, aset kripto tersebut menggunakan teknik kriptografi untuk mengaburkan transaksi. Mata uang virtual tersebut Europol katakan kerap digunakan untuk transaksi di dark market seperti Kerberos Market yang memang hanya menerima XMR dan BTC.
“Pada tahun lalu, terjadi peningkatan layanan swap untuk mencuri hasil kejahatan. Aset kripto yang dicuri ditukar ke dalam bentuk token privasi seperti Monero dan juga stablecoin seperti USDT,” tambah laporan.
Menyoal hadirnya produk investasi baru yang memberikan paparan langsung Bitcoin kepada investor secara lebih aman, ETF Bitcoin spot, Europol menyebut hal tersebut juga bisa menimbulkan ancaman penipuan tersendiri.
Menurutnya, para pelaku kejahatan berpeluang untuk memanfaatkan kebangkitan pasar untuk menjalankan kejahatan kripto seperti penipuan investasi kepada calon korban yang belum memiliki pengetahuan lengkap di ruang tersebut.
Bagaimana pendapat Anda tentang pandangan Europol terkait penggunaan Bitcoin dan Monero dalam kejahatan kripto ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.