Harga Bitcoin turun lebih dari 3% pada Selasa, lalu kembali ke kisaran US$112.000 setelah sempat menembus US$116.000. Penurunan ini membingungkan investor karena terjadi saat kabar geopolitik positif dan rekor kenaikan di pasar tradisional.
Menurut data CoinGecko, pada Selasa pukul 17.00 UTC Bitcoin bergerak di dekat US$115.500, namun anjlok ke US$112.250 dalam tiga setengah jam berikutnya. Ethereum (ETH) turun lebih tajam sekitar 4% pada periode yang sama.
SponsoredAset kripto tidak lagi sejalan dengan saham yang meroket
Aksi jual ini bertolak belakang dengan sentimen pasar. Saat pasar kripto turun, AS dan Cina sedang memfinalisasi persiapan untuk KTT mereka di Korea, sementara Presiden AS Donald Trump menyatakan harapan akan sebuah “fantastic trade agreement.” Laporan media bahkan berspekulasi bahwa Cina bisa mengekang produksi fentanyl sebagai imbalan pengurangan 10 poin persentase pada tarif AS yang berlaku.
Didukung prospek dagang yang membaik, Indeks Nasdaq 100—yang biasanya berkorelasi tinggi dengan Bitcoin—naik 0,6%. Demikian pula, Indeks S&P 500 melonjak 1,23% dan mencetak rekor tertinggi sepanjang masa pada Selasa. Hanya Bitcoin dan pasar aset kripto yang lebih luas yang melemah.
Data on-chain menunjukkan permintaan beli yang lemah
Analis on-chain menilai sentimen beli yang terus lemah sebagai penyebab paling mungkin dari penurunan tak terduga ini. Sementara exchange-traded fund (ETF) Bitcoin spot AS—barometer utama tekanan pasar spot AS—mencatat arus masuk bersih sekitar US$200.000.000, angkanya jauh lebih rendah dibanding tren akumulasi belakangan ini.
Platform data on-chain Glassnode menyebut di X bahwa pergerakan harga Bitcoin terbaru tetap sangat terkait dengan arus bersih ETF Bitcoin spot AS. “The bounce from $107k coincided with US Spot ETF netflows turning positive,” terang perusahaan itu.
Arus masuk tidak mengimbangi intensitas reli
Kekhawatiran utamanya terletak pada mandeknya arus modal institusional ini. Glassnode menyoroti bahwa arus masuk saat ini “remain <1k BTC/day, significantly lower than >2.5k BTC/day seen at the start of major rallies this cycle.”
Para analis menyimpulkan bahwa “Demand is recovering, but not at the intensity of recent rallies.” Ini mengisyaratkan adanya dukungan dasar, namun kecepatan arus modal institusional yang dibutuhkan untuk menembus resistance US$116.000 belum memadai, sehingga membuat pasar rentan terhadap koreksi.