Pengumuman mengejutkan datang dari crypto exchange Bittrex. Baru saja, Bittrex mengumumkan bahwa mereka akan meninggalkan Amerika Serikat (AS). Masalah perihal regulasi yang menciptakan lanskap dengan kompetisi tidak seimbang menjadi alasan mereka angkat kaki dari Negeri Paman Sam.
Richie Lai, CEO sekaligus co-founder Bittrex, mengumumkan langkah tersebut pada Sabtu, 1 April 2023 dini hari. Melalui sebuah cuitan, Lai mengunggah gambar tangkapan layar berisi penjelasan perusahaan menempuh langkah tersebut. Dalam gambar itu, tertulis bahwa “regulasi dan lingkungan perekonomian AS saat ini” menjadi salah satu aspek yang membuat mereka mengambil keputusan hengkang dari AS.
Meski begitu, Lai mengatakan bahwa dana pengguna exchange masih tetap aman dan tersedia untuk penarikan segera.
Menyusul hengkangnya mereka dari Amerika Serikat, tim Bittrex mengaku berencana akan berfokus untuk mengembangkan Bittrex Global di luar pasar Amerika Serikat.
Pergumulan Bittrex tentang Regulasi Amerika Serikat
Bittrex sendiri memang sempat memiliki masalah dengan pihak regulator Amerika Serikat. Pada bulan Oktober 2022, Kantor Kontrol Aset ASing (OFAC) dan Jaringan Penegakan Kejahatan Keuangan (FinCEN) mengenakan denda sebesar US$53 juta kepada Bittrex. Alasan dari penjatuhan denda tersebut adalah kegagalan perusahaan untuk mencegah para pengguna yang berasal dari negara-negara terkena sanksi, seperti Kuba dan Iran, menggunakan platform Bittrex.
Sebelum itu, regulator New York mengatakan agar perusahaan crypto exchange ini menghentikan operasinya di negara bagian tersebut, lantaran ada kekhawatiran terkait ketidakpatuhan dan pencucian uang.
Bittrex sendiri merupakan salah satu crypto exchange tertua di dunia kripto. Dari sejak peluncurannya pada Februari 2014 silam, mereka telah membuktikan dirinya menjadi salah satu crypto exchange terbaik yang ada di pasaran. Richie Lai mengatakan bahwa perusahaannya “tidak pernah kehilangan dana atau diretas. [Ini berkat] teknologi [yang] sederhana dan elegan. Kami mengatakan kami akan menjadi platform trading paling aman dan adil yang ada sembari memperlakukan pelanggan kami dengan adil.”
Berdasarkan data dari BeInCrypto, perusahaan crypto exchange ini memiliki volume trading spot sebesar US$28,57 juta dalam kurun 24 jam terakhir.
Satu per Satu Perusahaan Kripto Mulai “Cabut” dari AS
Bittrex bukanlah satu-satunya perusahaan kripto yang memutuskan untuk angkat kaki dari Amerika Serikat sepanjang beberapa bulan terakhir ini. Sebelumnya, di bulan Desember tahun lalu, perusahaan crypto lender Nexo juga melakukan hal serupa. Nexo mengaku alasan mereka menutup operasinya di Amerika Serikat juga karena masalah regulasi.
Kemudian, crypto exchange lainnya, yaitu Beaxy, turut menutup operasinya di minggu lalu. Mereka menghadapi tuduhan dari Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) atas tindakan penjualan sekuritas yang tidak terdaftar.
Selain itu, Coinbase, salah satu crypto exchange kelas kakap di Amerika Serikat, rupanya juga memiliki rencana yang serupa. BeInCrypto melaporkan bahwa crypto exchange yang dinakhodai oleh Brian Armstrong itu berniat untuk mendirikan markas baru di luar Amerika Serikat (offshore).
Regulator di Amerika Serikat telah meningkatkan pengawasannya terhadap perusahaan kripto. Alhasil, hal tersebut melahirkan spekulasi bahwa otoritas setempat berniat untuk “mematikan” industri kripto.
Sejumlah pemangku kepentingan di industri kripto telah memperingatkan bahwa jumlah perusahaan yang akan meninggalkan Amerika Serikat bisa jadi terus bertambah akibat kondisi regulasi saat ini. Brad Garlinghouse, CEO Ripple Labs, menyoroti perihal hal tersebut dalam salah satu cuitannya.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.