Kembali

IBIT BlackRock Atasi Penurunan Bitcoin dan Kalahkan Emas dalam Arus Masuk ETF 2025

editor avatar

Diedit oleh
Mohammad Shahid

21 Desember 2025 23.30 WIB
Tepercaya
  • BlackRock IBIT menarik lebih dari US$25 miliar arus masuk bersih di 2025, dan masuk jajaran ETF AS teratas meskipun mencatat kerugian hampir 10% bagi investor
  • Kombinasi tidak biasa antara arus masuk besar dan imbal hasil negatif menunjukkan pembeli institusi sedang akumulasi selama koreksi Bitcoin.
  • Analis mengatakan tren ini mencerminkan perlakuan Bitcoin yang semakin dianggap sebagai aset makro jangka panjang, mirip emas, bukan sekadar perdagangan spekulatif.
Promo

BlackRock iShares Bitcoin Trust (IBIT) diprediksi akan menutup tahun 2025 sebagai kekuatan papan atas di dunia keuangan Amerika Serikat. Dana ini berhasil mencetak prestasi langka di manajemen aset dengan menghimpun dana miliaran US$ meskipun mengalami kerugian bagi investornya.

Data yang dihimpun Bloomberg Intelligence mengonfirmasi bahwa IBIT menempati posisi keenam dalam daftar exchange-traded fund (ETF) AS dengan arus masuk dana bersih terbesar.

Sponsored
Sponsored

Pembelian Dip oleh Institusi Dorong US$25 Miliar Masuk ke IBIT Meski Return Negatif

Sepanjang tahun ini, dana IBIT menarik modal segar sebesar US$25,4 miliar, mengalahkan pemain besar seperti Invesco QQQ Trust dan SPDR Gold Trust (GLD).

Banjir modal ini terjadi walaupun terjadi perbedaan besar pada performa asetnya.

Di sisi lain, harga emas melonjak hampir 65% di 2025 — didorong pembelian oleh bank sentral dan aksi lindung nilai geopolitik — sementara IBIT justru mencatat kerugian sebesar 9,59% secara year-to-date.

Kinerja dana ini terpukul karena Bitcoin terkoreksi sekitar 30% dari rekor tertingginya pada Oktober di US$126.173, kini diperdagangkan dekat US$88.000.

Biasanya, hasil negatif akan menyebabkan dana keluar dari produk tersebut.

Sponsored
Sponsored

namun, kemampuan IBIT menghimpun US$25 miliar saat terjadi koreksi menunjukkan adanya perubahan mendasar pada perilaku investor. Ini membuktikan bahwa pelaku institusi kini memilih membeli saat harga turun, bukan panik jual akibat volatilitas.

Menanggapi hal ini, Eric Balchunas, Senior ETF Analyst Bloomberg, menggambarkan arus masuk modal tersebut sebagai sinyal bullish dan menandakan peluang jangka panjang bagi aset ini.

“IBIT adalah satu-satunya ETF di Flow Leaderboard 2025 yang mencatatkan return negatif sepanjang tahun,” ujar Balchunas.

Di sisi lain, James Thorne, Chief Market Strategist Wellington-Altus, berpendapat bahwa arus ini menjadi bukti “financialization” Bitcoin.

Menurut dia, kini aset digital ini semakin berperilaku seperti komoditas ekonomi makro yang matang, bukan saham teknologi spekulatif.

“Melihat bagaimana Bitcoin diperdagangkan saat ini, struktur mikro pasar dan pengelolaan narasinya makin mirip dengan cara emas bergerak selama puluhan tahun di bawah pengaruh institusi besar, di mana aksi harga bukan hanya mencerminkan permintaan fundamental, tapi juga posisi, desain produk, dan preferensi perantara keuangan besar,” papar dia menambahkan.

Bagi pasar yang lebih luas, kinerja IBIT BlackRock pada 2025 membuktikan bahwa exchange-traded fund (ETF) Bitcoin bukan tren sesaat. Produk ini kini sudah kokoh dalam portofolio institusi, bahkan mulai menggantikan emas sebagai alokasi “alternatif” pilihan, meski harga logam mulia itu tahun ini masih jauh lebih unggul.

Di akhir tahun, ketika harga Bitcoin masih di bawah puncak tertingginya, investor cerdas optimistis bahwa infrastruktur yang dibangun BlackRock akan mendorong reli selanjutnya.

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi. Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

Disponsori
Disponsori