Teknik kejahatan phising yang mengincar aset kripto rupanya masih menjadi strategi menarik bagi pelaku kejahatan. Pasalnya, laporan dari penyelidik on-chain ZachXBT mengungkap, salah seorang pelaku kriminal berhasil menggasak lebih dari setengah juta dolar AS dengan menjalankan skema tersebut.
Aktor jahat itu awalnya meretas sekitar 15 akun X, termasuk Kick, Cursor, Alex Blania, The Arena, Brett dan lainnya untuk kemudian mengirimkan calon korbannya email phising. Pelaku sepertinya mengincar akun-akun X yang memiliki jumlah pengikut yang tinggi.
Karena dengan begitu, mereka bisa mendapatkan kredibilitas yang lebih baik untuk mengelabui calon korban.
“Seorang aktor telah mencuri sekitar US$500.000 selama sebulan terakhir. Mereka menyamar sebagai tim X untuk mencuri kredensial lalu meluncurkan penipuan berkedok meme coin. Pelaku menjembatani antara Solana dan Ethereum untuk mengaburkan sumber dana, ” jelas Zach.
Lebih jauh dijelaskan, pelaku memanfaatkan ketidaktahuan korban dengan mengirimkan email palsu yang mengatakan bahwa korban telah melakukan pelanggaran kebijakan, baik itu hak cipta atau apa pun. Setelah itu, korban akan digiring untuk mengunjungi situs phising dan mengatur ulang 2FA/password untuk membatasi email.
- Baca Juga: Perangi Kejahatan Siber, Departemen Kehakiman AS Bongkar Kelompok Kejahatan Ransomware Hive
Lonjakan Harga Kripto Buat Pelaku Kejahatan Semakin Beringas
Laporan dari Chainalysis mengungkap temuan yang jauh mengerikan. Dalam analisisnya, tahun 2024 menjadi tahun yang dilematis bagi industri aset digital. Betapa tidak, seiring dengan bull run yang terjadi hampir sepanjang tahun, tindak kejahatan yang mengincar aset kripto juga melonjak.
Setidaknya, sebanyak US$2,2 miliar dana raib dari ruang kripto melalui berbagai teknik kejahatan. Angka itu mencerminkan peningkatan 21,07% secara tahunan dan merefleksikan membengkaknya jumlah insiden peretasan individu dari tahun lalu yang sebesar 282 menjadi 303 insiden di tahun ini.
Platform centralized exchange (CEX) masih mendominasi lanskap kejahatan kripto di tahun ini. Dimana sebagian besar aset yang dicuri berasal dari CEX, dan sebagian lainnya dari decentralized exchange (DEX).
Chainalysis mencatat adanya pergeseran target dari CEX ke DEX pada kuartal ke-2 dan 3. Dimana DMM Bitcoin dan WazirX menjadi layanan DEX yang paling banyak menderita rugi akibat insiden peretasan masing-masing sebesar US$305 juta dan US$234,9 juta.
“Peretas yang terkait dengan Korea Utara mencuri lebih banyak kripto di tahun ini, mencapai US$1,34 mliar melalui 47 insiden. Pada tahun lalu, nilainya mencapai US$660,50 juta dalam 20 insiden,” pungkas Chainalysis.
Bagaimana pendapat Anda tentang peretasan yang marak terjadi di ruang kripto ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.